Berkurangnya Kekuasaan Paus Muncul Teologi Kontroversiil

154 Kelompok Anabaptis, bukanlah merupakan salah satu gerakan reformasi, tetapi kelompok ini terdiri dari kelompok-kelompok Protestan yang menolak baptis bayi dan sangat menekankan penerimaan pribadi atas Yesus Kristus sebagai penebus. Kelompok Anabaptis ini bermaksud menekankan kesalehan ke dalam, kegiatan Roh Kudus dalam pribadi umat Kristiani, kesederhanaan hidup, sikap pasifisme dan anti-kekerasan, serta menolak kuasa wewenang gerejani dan sipil. Gereja-gereja yang berasal dari Kelompok Anabaptis ini antara lain; Quakers, Moravian, Mennoites dan Baptis. 9

2. Berkurangnya Kekuasaan Paus

Pada saat belum terjadi reformasi Gereja, Paus adalah seorang raja dengan Gereja sebagai negaranya. Paus sendiri memiliki kekuasaan di segala bidang kehidupan, baik di bidang agama, politik, sosial, dan ekonomi. Hal ini dapat terlihat, bahwa seorang Paus selain menjadi pemimpin tertinggi agama Katolik Roma, ia juga seorang pemimpin perpolitikan yang ikut berperang dan mengadakan perjanjian dengan negara lain, dan Paus pun melakukan pemungutan pajak kepada rakyatnya. Namun, ketika gerakan reformasi Gereja Martin Luther tersebar luas dengan didukung oleh ke sembilan puluh lima dalilnya, maka kehidupan Paus mulai berubah. Perubahan kehidupan seorang Paus sangat terlihat dalam hal kekuasaannya. Kekuasaan seorang Paus mulai berkurang dan terbatas pada satu bidang saja, yaitu bidang keagamaan. Sedangkan kekuasaan Paus di bidang yang lain mulai memudar sedikit demi sedikit. Di dalam politik Eropa, suara seorang Paus hampir 9 Thomas Michel, op.cit., hlm. 94. 155 sama sekali tidak didengarkan lagi. Cita-cita universal yang diinginkan Gereja Katolik Roma pada jaman sebelum reformasi Gereja sudah tergeser sama sekali oleh rasa nasionalisme yang tidak memberikan ruang gerak lagi bagi kekuatan supranasional. Dalam hal ini, peranan Gereja Katolik Roma di lapangan politik telah gulung tikar. Walaupun peranan Gereja Katolik Roma di lapangan politik hampir tidak terlihat lagi, namun hal itu hanya sedikit merugikan Gereja Katolik Roma, sebab dengan adanya permasalahan tersebut, maka Gereja Katolik Roma lebih mampu memusatkan perhatian kepada tugas kerohanian dengan cara- cara yang lebih sempurna. 10

3. Muncul Teologi Kontroversiil

Bellarminus merupakan orang pertama yang memunculkan teologi kontroversiil. Ia seorang biarawan yang berasal dari Ordo Yesuit. Teologi kontrversiil ini merupakan cabang baru ilmu teologi dan menjadi ciri khas yang menyelubungi Gereja Katolik Roma akibat gerakan reformasi Gereja Martin Luther. Ilmu teologi kontroversiil ini disibukkan dengan cara polemik untuk mengalahkan pendapat-pendapat Protestan. Kepustakaan yang sangat luas membuktikan bahwa teologi berkembang dengan pesat. Teologi ini mencari hubungan dengan Thomisme secara kritis, serta menggunakan metode-metode ilmiah Humanisme, studi Alkitab modern, dan penyelidikan historis. 11 Bellarminus sebagai reaksinya terhadap reformasi menyebabkan sifat yuridis dan sentralisme Gereja Katolik menjadi lebih jelas lagi. Bellamirnus memberikan sebuah rumusan definisi mengenai Gereja yaitu himpunan orang yang 10 W.L. Helwig, op.cit., hlm. 176. 11 Ibid., hlm. 177. 156 dipersatukan oleh pengakuan iman Kristiani yang sama serta penerimaan sakramen-sakramen yang sama, di bawah bimbingan gembala-gembala yang sah dan terutama di bawah satu wakil Kristus: Paus di Roma. Juga ke lima pasal dari “controverise generales”, Bellamirnus memberi gambaran Gereja yang sama: 1 Sabda Allah; 2 Kristus, kepala seluruh Gereja; 3 Paus, kepala Gereja yang berjuang; 4 Gereja baik dalam konsili maupun dalam penyebaran di seluruh dunia 5 Para anggota Gereja berjuang; rohaniwan, biarawan, awam. Dengan Bellarminus, mulailah Gereja Katolik berusaha untuk memperlihatkan dan membuktikan bahwa Gereja Katolik Roma adalah Gereja Kristus yang sejati. Dengan demikian, Gereja menjadi suatu sistem yang berbentuk piramida, dan Gereja tidak dilihat sebagai organisme yang diirikan oleh Kristus dan yang kewibawaannya harus dipertahankan oleh Roh Kudus. 12

4. Gereja Katolik Roma Melakukan Pembaharuan Rohani yang Membangkitkan Semangat Baru