Perumusan Masalah Tinjauan Pustaka

9 Eisleben, Jerman. Dia memperoleh pendidikan perguruan tinggi yang cukup baik dan pernah belajar hukum. Tetapi, secara keseluruhan Martin Luther tidak pernah menyelesaikan pendidikan formal melainkan memilih menjadi pendeta Agustinian. 11 Ketidakpuasan dan keluhan-keluhan Martin Luther terhadap Gereja Katolik Roma muncul setingkat demi setingkat. Di Roma, tahun 1510, Martin Luther melihat pemborosan dan kemewahan duniawi para pendeta Gereja Katolik. Hal yang paling mendorong Martin Luther untuk melancarkan aksi protesnya terhadap Gereja Katolik Roma adalah perbuatan Gereja yang melakukan pengadaan dan penjualan surat pengampunan dosa indulgensi. Reformasi Gereja yang dilakukan Martin Luther ini berhasil. Keberhasilan reformasi itu disebabkan oleh bantuan dari tangan dunia yang menjadi alat bagi Protestantisme. Kebobrokan yang terjadi dalam tubuh Gereja, sangatlah mungkin bila terjadi pembaharuan. Pembaharuan yang dilakukan terhadap Gereja ini selain dilihat dari segi agama, perlu juga dilihat dari segi politik dan segi sosial pada zaman itu.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dikemukakan beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16 ? 2. Apa yang melatarbelakangi munculnya Martin Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16 1517-1546 ? 11 Margareth Nicholas dan Eddy Soetrisno, Seratus Tokoh Besar yang Membentuk Sejarah Dunia, Jakarta, Intimedia dan Ladang Pustaka, 2003, hlm. 13. 10 3. Apa yang menjadi perbedaan pendapat antara Martin Luther dengan Gereja Katolik ? 4. Apa dampak yang muncul dari reformasi Gereja pada abad ke-16 bagi Gereja Katolik dan Eropa pada abad ke-16 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tentang “Peranan Martin Luther dalam Reformasi Gereja pada Abad ke-16”, adalah: a. Mendeskripsikan dan menganalisis keadaan Gereja Katolik pada abad ke-16. b. Mendeskripsikan dan menganalisis latar belakang munculnya Martin Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja pada abad ke-16 1517-1546. c. Mendeskripsikan dan menganalisis perbedaan pendapat antara Martin Luther dengan Gereja Katolik. d. Mendeskripsikan dan menganalisis dampak yang muncul dari reformasi Gereja bagi Gereja Katolik dan Eropa pada abad ke-16.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tentang “Peranan Martin Luther dalam Reformasi Gereja pada Abad ke-16” ini, diharapkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan yang berguna antara lain: a. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan dan dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa lain dalam melakukan 11 penelitian tentang reformasi Gereja. b. Bagi Ilmu Pengetahuan dan Dunia Pendidikan Hasil penelitian ini sebagai sumbangan pengetahuan dalam memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan tentang sejarah dunia, lebih khususnya tentang peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-16. Sehingga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap dalam pengajaran sejarah. c. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menerapkan teori yang telah didapatkan di bangku kuliah ke dalam praktek dunia nyata sekaligus menambah wawasan pengetahuan tentang sejarah dunia, khususnya tentang peranan Martin Luther dalam reformasi Gereja pada abad ke-16.

D. Tinjauan Pustaka

Sumber merupakan unsur pokok dalam penulisan sejarah. Sumber tertulis maupun sumber lisan dapat dibagi atau dikategorikan menjadi dua yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah kesaksian dari para saksi mata atau pelaku peristiwa sejarah itu sendiri yang terlibat secara langsung maupun yang menyaksikan secara langsung peristiwa itu terjadi, atau berupa dokumen resmi dan penting pada masa peristiwa itu terjadi. Sumber sekunder merupakan kesaksian dari siapapun yang bukan saksi pandangan mata atau hasil karya orang lain yang berasal dari kesaksian seorang saksi. 12 12 Louis Gootschalk, Mengerti Sejarah terj., Jakarta, Universitas Indonesia Press, 1986, hlm. 30. 12 Adapun dalam penelitian ini sumber primer yang dipakai adalah berupa sumber tertulis yang diperoleh melalui buku-buku dan dokumen. Sumber primer yang dimaksud adalah sebagai berikut: Buku yang ditulis oleh Martin Luther berjudul Katekismus Besar Martin Luther telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Anwar Tjen, diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia, Jakarta, tahun 1994. Judul asli buku ini adalah Luther’s Large Catechism yang diterbitkan oleh Lutheran Publishing House, Adelaide pada tahun 1983. Buku ini merupakan suatu uraian yang sederhana mengenai iman Kristen yaitu pentingnya unsur-unsur pokok yang tidak boleh diabaikan. Di dalam buku ini, Martin Luther menjelaskan bahwa Katekismus adalah Alkitab orang awam di mana di dalamnya terkandung seluruh ajaran Kristen yang perlu diketahui oleh setiap orang Kristen. Buku ini terbagi dalam lima bagian, yaitu: 1. Bagian pertama, mengenai kesepuluh firman di mana di setiap firman diberikan penjelasan sederhana tentang maksud firman tersebut. 2. Bagian kedua, mengenai pengakuan iman di mana dengan pengakuan iman yang kuat maka dapat memelihara kesepuluh firman dengan baik. 3. Bagian ketiga, mengenai Doa Bapa Kami yang disertai dengan penjelasan mengenai makna yang terkandung dalam Doa Bapa Kami. 4. Bagian keempat, mengenai Baptisan bahwa dengan baptis maka seseorang telah menjadi umat Kristen dan Baptisan harus didukung dan dipertahankan dari dukun-dukun dan ajaran sesat. 5. Bagian kelima, mengenai Perjamuan Kudus dimana dijelaskan apa yang 13 dimaksud dengan Perjamuan Kudus, apa manfaat dari Perjamuan Kudus, dan siapa yang layak untuk menerima Perjamuan Kudus. Buku yang ditulis oleh Martin Luther berjudul Three Treatises diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Charles M. Jacobs, Steinhauser, dan W.A. Lambert yang diterbitkan oleh Fortress Press di Philadelphia pada tahun 1960. Judul asli buku ini adalah An den Christlichen Adel deutscher Nation von des Christlichen Standes Besserung, De Captivitate Babylonica Ecclesiae, Von der Freihet eines Christenmenschen yang diterbitkan oleh Muhlenberg Press pada tahun 1957. Buku ini berisi tiga karangan yang menjelaskan pandangan-pandangan teologi Martin Luther. Martin Luther memang banyak menulis karangan teologi. Namun, bagi Martin Luther ketiga karangan ini merupakan yang paling penting. Adapun ketiga karangan itu antara lain: 1. Kepada Kaum Bangsawan Kristen Jerman tentang Perbaikan Masyarakat Kristen An den Christlichen Adel deutscher Nation: von des Christlichen Standes Besserung, ditulis pada tahun 1520. Dalam karangannya, Martin Luther menentang dan memprotes mengenai tuntutan Paus bahwa kaum awam berada di bawah kekuasaan Paus, Paus yang berhak menafsirkan Alkitab dan hanya Paus yang berhak memanggil konsili. Ketiga hal ini telah menghalangi adanya pembaharuan dalam Gereja. 2. Pembuangan Babel untuk Gereja De Captivitate Babylonica Ecclesiae, ditulis pada bulan Oktober 1520. Karangan ini ditulis dalam bahasa Latin karena ditujukan kepada para sarjana, teolog, dan pejabat Gereja. Martin Luther membahas tentang sakramen- 14 sakramen. Menurut Martin Luther ke tujuh sakramen yang ada dalam Gereja Katolik Roma menawan seorang Kristen sejak ia lahir hingga ia meninggal, padahal menurut kesaksian Alkitab hanya dua sakramen yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus, yaitu Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus. 3. Kebebasan Seorang Kristen Von der Freihet eines Christenmenschen Karangan ini merupakan buku etika, di mana Martin Luther merumuskan kebebasan Kristen dengan dua rumusan yaitu, seorang Kristen adalah bebas dari segala ikatan dan bukanlah hamba kepada siapa pun, seorang Kristen adalah terikat kepada segala sesuatu dan hamba kepada semua orang. Buku yang ditulis oleh Martin Luther berjudul Martin Luther: Kebebasan Seorang Kristen diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh W. Sihite dan B. Laiya diterbitkan oleh Depot Buku-buku Methodist di Jakarta pada tahun 1971. Judul asli buku ini adalah Von der Freiheit eines Christenmenschen yang diterbitkan oleh Muhlenberg Press pada tahun 1957. Buku ini merupakan salah satu karangan yang ternama yang muncul dari reformasi Protestan di Eropa pada abad ke-16. Buku ini berisi perumusan mengenai kebebasan seorang Kristen. Martin Luther menulis buku ini atas usulan seorang Paus yang masih mengharapkan kompromi antara Martin Luther dengan Gereja Katolik Roma. Buku yang ditulis oleh Martin Luther berjudul Luther’s Works Voulme 40: Church and Ministry diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Conrad Bergendoff dan diterbitkan oleh Muhlenberg Press di Philadelphia pada tahun 1957. Judul asli buku ini adalah Martin Luthers Werke: Kritische Gesamtausgabe yang diterbitkan oleh Lutheran Publishing House, Berlin, pada tahun 1955. Buku 15 ini berisi tentang ajaran-ajaran gereja dan pemeliharaan ajaran Gereja yaitu mengenai sepuluh firman, mengenai doa yang benar bagi seorang Kristen, membahas tentang kesengsaraan dan penderitaan. Selain itu, buku ini juga menjelaskan pentingnya akan dua sakramen yaitu Sakramen Baptis yang kudus dan Sakramen Tubuh dan Darah Kristus Perjamuan Kudus. Masalah penyesalan dan pertobatan akan dosa yang diperbuat manusia juga diuraikan di dalam buku ini. Selain sumber primer di atas, dipergunakan sumber sekunder yang mendukung bagi penelitian ini. Sumber sekunder merupakan sumber yang telah ditulis ulang oleh orang lain di mana penulis yang bersangkutan tidak sejaman dengan peristiwa atau sumber yang diperolehnya. Adapun sumber sekunder yang dipakai dalam penelitian adalah berupa sumber tertulis yang diperoleh melalui buku-buku dan artikel-artikel. Buku-buku dan artikel-artikel yang dimaksud adalah sebagai berikut: Buku yang ditulis oleh Hans Peter Grosshans berjudul Luther diterbitkan oleh Kanisius di Yogyakarta pada tahun 2001. Buku ini mengisahkan tentang seorang tokoh Kristen yaitu Martin Luther. Martin Luther adalah pemimpin reformasi Protestan yang paling terkenal. Martin Luther sebagai dosen di Wittenberg memberi tekanan baru pada prinsip Santo Paulus tentang pembenaran berkat iman, yang menantang kebobrokan Gereja Katolik Roma pada waktu itu. Buku yang ditulis oleh Edith Simon berjudul Zaman Reformasi diterbitkan oleh Tira Pustaka di Jakarta pada tahun 1984. Buku ini mengisahkan cerita tentang reformasi kegerejaan yang menyangkut perkembangannya menjadi 16 pecahan-pecahan yang saling berbentrokan dan adanya interaksi dengan suasana politik, sosial, ekonomi, serta filsafat yang terdapat pada masa itu. Buku ini dengan jelas membahas munculnya reformasi Gereja hingga munculnya Martin Luther sebagai reformator dalam reformasi Gereja. Buku yang ditulis oleh Roberts Liardon berjudul Jendral Tuhan: Gebrakan Para Pahlawan Reformasi Iman yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ingouf Setiawan dan diterbitkan oleh Metanoia Jakarta pada tahun 2006. Judul asli buku ini adalah God’s Generals II: The Roaring Reformers, diterbitkan oleh Roberts Liardon Ministries, USA, pada tahun 2003. Buku ini berisi tentang tiga tokoh besar yang melakukan reformasi Gereja. Ketiga tokoh reformasi Gereja itu adalah: 1. John Wycliffe, ia dikenal sebagai “Penerjemah Alkitab” karena ia berhasil menerjemahkan Alkitab bahasa Latin ke dalam bahasa Inggris dan menjadi martir atas usaha-usahanya itu. Ia adalah tokoh reformasi Gereja pada abad ke-14. 2. John Hus, ia dikenal sebagai “Bapak Pembaharuan” karena ia selalu berusaha untuk menyebarkan Injil dan mendorong orang-orang untuk mempelajari Alkitab. Ia adalah tokoh reformasi Gereja pada abad ke-15. 3. Martin Luther, ia dikenal sebagai “Kapak-Perang Reformasi” karena ia seorang biarawan yang menjadi seorang reformator, yang menemukan kebenaran bahwa manusia diselamatkan hanya karena anugerah dari Allah. Buku yang ditulis oleh H. Haikal berjudul Renaissance dan Reformasi diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta pada tahun 17 1989. Buku ini berisi tentang keterkaitan renaissance dengan munculnya reformasi. Selain itu, buku ini juga mengisahkan riwayat Martin Luther, perjuangan Martin Luther dalam melakukan reformasi Gereja, pernikahan Martin Luther, hingga kematian Martin Luther akibat terserang penyakit. Buku yang ditulis oleh W.L. Helwig berjudul Sejarah Gereja Kristus Jilid 2 diterbitkan oleh Yayasan Kanisius di Yogyakarta pada tahun 1974. Buku ini berisi tentang perjalanan Gereja dalam Abad Pertengahan dengan masa keemasannya sampai saat menjelang abad modern, di dalam buku ini juga diuraikan mulai runtuhnya Abad Pertengahan karena munculnya renaissance dan humanisme, hingga memuncak dengan adanya protes terhadap Gereja Katolik untuk mengadakan reformasi. Diktat yang ditulis oleh Fl. Hasto Rosariyanto, SJ. berjudul Sejarah Gereja Umum II . Diktat ini diterbitkan oleh Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, pada tahun 2001. Diktat ini terbagi menjadi ke dalam 4 bagian yaitu: 1. Revolusi Protestan dan reformasi Katolik. 2. Gereja di dalam jaman absolutisme. 3. Gereja di dalam jaman liberalisme. 4. Gereja di dalam jaman totalitarisme. Buku yang ditulis oleh Kleopas Laarhoven berjudul Gereja Abadi diterbitkan oleh Offset di Gunungsitoli pada tahun 1977. Buku ini berisi tentang kondisi Gereja Katolik yang berada dalam suatu krisis yang mengancam hidup Gereja Kristus. Beberapa orang sudah mencoba memperbaharui Gereja, tetapi semua usaha itu gagal, karena kegiatan-kegiatan mereka menuntut perubahan moral 18 dari kaum beriman pada umumnya dan dari pejabat Gereja pada khususnya. Namun, keinginan akan pembaharuan tidak dapat dipadamkan. Dalam abad ke-16, seruan akan pembaharuan semakin kuat. Pembaharuan dalam Gereja Katolik berubah mulai kuat, sesudah sebagian besar kaum beriman meninggalkan gereja di bawah pimpinan Martin Luther dan Calvin. Artikel yang ditulis oleh Dian berjudul Pemisahan Diri Luther dari Roma yang terdapat pada situs internet http:www.dianweb.orgbukulutherhtm. Artikel ini memuat perjuangan Martin Luther yang menentang berbagai bentuk penyelewengan yang dilakukan oleh Gereja. Martin Luther menempelkan 95 dalilnya pada pintu Gereja Kastil Wittenberg. Hal ini membuat Paus marah, sehingga Martin Luther dipanggil menghadap ke Roma. Dalam artikel ini juga dituliskan bahwa Martin Luther telah membuat suatu keputusan yang sangat berat di mana ia telah memutuskan untuk memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma. Artikel yang ditulis oleh Tim Wikipedia Indonesia berjudul Martin Luther terdapat pada situs internet http:id.wikipedia orgwikimartin_luther. Artikel ini menceritakan riwayat hidup Martin Luther dari ia lahir, masa kecilnya, hingga ia dewasa yang mulai bimbang akan dirinya yang menginginkan kedamaian bersama Allah. Di dalam artikel ini juga dituliskan mengenai teologi Martin Luther mengenai anugerah dan penentangannya terhadap pengadaan dan penjualan surat penghapusan dosa indulgensi yang dilakukan Gereja. 19

E. Landasan Teori