Uji Autokolerasi Sebelum Transformasi Uji Heteroskedastisitas Sebelum Transformasi

ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.3 sebagai berikut : Tabel 5.3 Hasil Uji Multikolinearitas Sebelum Transformasi Model Collinearity Statistics Keterangan Tolerance VIF 1 Constant PRO_X1 ,785 1,274 Tidak Terjadi Multikolinearitas FCF_X2 ,781 1,280 Tidak Terjadi Multikolinearitas IOS_X3 ,679 1,473 Tidak Terjadi Multikolinearitas a. Dependen Variabel CD_Y Sumber : Lampiran 5

5.2.3. Uji Autokolerasi Sebelum Transformasi

Uji Autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t -1 sebelumnya. Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan ada masalah autokolerasi Ghozali, 2005. Pendeteksi masalah autokolerasi dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson pada tabel 5.4 Tabel 5.4 Hasil Uji Autokolerasi Sebelum Transformasi Model Summary b Model Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,128 4,519 3 92 ,005 1,728 a. Predictors: Constant, IOS_X3, PRO_X1, FCF_X2 b. Dependen Variable: CD_Y Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,754 sedangkan bila dilihat dari DW untuk tiga variabel bebas k = 3 dan banyak data adalah 96 hal ini disebabkan karena terjadinya proses Ln nilai sehingga nilai data Universita Sumatera Utara yang memiliki angka negatif akan memiliki nilai 0 null, untuk level signifikansi = 0,05 diperoleh dl = 1,6039 dan du = 1,7326 sehingga nilai 4 – du = 4 – 1,7326 = 2,2674. DW lebih kecil dari du 1,7326 1,754 sehingga tidak ada kesimpulan .

5.2.4. Uji Heteroskedastisitas Sebelum Transformasi

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar lalu menyempit pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Dari gambar 5.3 berikut terlihat bahwa titik-titik tidak menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi tidak layak dipakai untuk memprediksi harga saham berdasarkan variabel Profitabilitas , Free Cash Flow, dan Investment Opportuniy Set. Gambar 5.3 Scatterplot Heteroskedastisitas Sebelum Transformasi Sumber : Lampiran 7 Universita Sumatera Utara Selain dari membaca pola penyebaran scatterplot pada gambar 5.3, analisis terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan membaca tabel koefisien spearman pada tabel 5.5. Tabel 5.5 Uji Koefisien Korelasi Spearman Sebelum Transformasi PRO_X1 FCF_X2 IOS_X3 Unstandardized Residual Spearmans rho PRO_X1 Correlation Coefficient 1,000 ,477 ,595 ,017 Sig. 2-tailed . ,000 ,000 ,866 N 128 96 128 96 FCF_X2 Correlation Coefficient ,477 1,000 ,483 ,239 Sig. 2-tailed ,000 . ,000 ,019 N 96 96 96 96 IOS_X3 Correlation Coefficient ,595 ,483 1,000 ,085 Sig. 2-tailed ,000 ,000 . ,413 N 128 96 128 96 Unstandardized Residual Correlation Coefficient ,017 ,239 ,085 1,000 Sig. 2-tailed ,866 ,019 ,413 . N 96 96 96 96 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sumber : Lampiran 7 Dari tabel 5.5 dapat diketahui bahwa nilai kolerasi ketiga variabel independen dengan Unstandardized Residual yakni lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model, dan hal ini sejalan dengan uji grafik Scatterplots. Universita Sumatera Utara

5.3. Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama Setelah Transformasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2013

6 65 94

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating

6 130 144

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Aset Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012

1 62 99

Kemampuan Laba Bersih, Free Cash Flow, dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Jasa Pariwisata Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 85 97

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial dan Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Industri Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 99 107

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, FREE CASH Pengaruh Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, Struktur Modal, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 18