Metode Pengumpulan Data Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Sesuai dengan kriteria diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sampai dengan 2011. Angka tahun amatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 tahun berturut turut yaitu 2008, 2009, 2010 dan 2011 sehingga sampel observasi dalam penelitian ini sebanyak 4 tahun observasi x 32 sampel = 128 observasi. Tabel 4.1 Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sample No Distribusi Sampel Total 1 Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008 -2011 139 2 Perusahaan manufaktur yang tidak menyampaikan laporan keuangan secara berturut-turut selama periode tahun 2008-2011 7 3 Perusahaan manufaktur yang tidak melakukan audit laporan keuangan periode 2008, 2009 dan 2011 44 4 Perusahaan manufaktur yang tidak melakukan pembagian dividen berturut-turut selama periode pengamatan 2008-2011. 56 5 Jumlah Perusahaan Yang Terpilih Menjadi Sampel Penelitian 32 Jumlah Pengamatan 32 x 4 tahun 128 Sumber : Lampiran 1

4.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui studi dokumen. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diteliti pada situs resmi www.idx.co.id. Sumber data yang digunakan untuk menghitung variabel-variabel dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2011. Data penelitian ini merupakan gabungan antara data time series dan cross sectional pooled data. Rancangan model teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan teknik analisis regresi linier berganda untuk hipotesis pertama sedangkan untuk hipotesis kedua menggunakan uji residual. Universita Sumatera Utara Untuk ketepatan perhitungan sekaligus mengurangi human errors digunakan program komputer yang dibuat khusus untuk membantu pengolahan data statistika yaitu program SPSS tingkat signifikan pada confidence level 95 dengan α = 0,05

4.5. Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

4.5.1. Variabel Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang diajukan variable penelitian terdiri dari variabel terikat dependent variable dan variabel bebas independent variable. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatvariabel dependen adalah Cash Dividend sedangkan yang menjadi variabel bebas variabel independen adalah “Profitabilitas”, “Free Cash Flow FCF”, “Investment Opportunity Set”, dan Variabel Moderating adalah “Likuiditas”

4.5.2. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Sugiyono 2007 mengatakan “defenisi operasional memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan penelitian dalam melakukan pengukuran.” Beberapa konsep dapat langsung dipecahkan dan ditemukan elemen-elemen perilaku yang dapat diukur, tetapi banyak konsep yang tidak dapat langsung ditemukan elemen-elemen perilakunya, tetapi lewat beberapa dimensi dulu. Universita Sumatera Utara Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Rasio. Menurut Priyanto 2010 “Skala Rasio adalah data yang dapat dilakukan perhitungan aritmatika dan menggunakan jarak yang sama. ” Untuk memberi gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan defenisi operasional atas variabel-variabel yang akan diteliti. Defenisi operasional atas setiap variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Cash Dividend Y Cash dividend yang merupakan variabel dependen, dividen yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan kepada setiap pemegang saham. Variabel ini diukur berdasarkan jumlah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. 2. Profitabilitas X 1 Profitabilitas yang merupakan variabel independen, diproksikan pada Retrun On Investment ROI yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak dari total investasi yang digunakan oleh perusahaan. Variabel ini diukur dengan cara membagikan antara Earnings After Tax dibagi dengan Investment 3. Free Cash Flow X 2 Free Cash Flow FCF yang merupakan variabel independen, digunakan untuk mengukur kekuatan keuangan suatu perusahaan guna menunjang pertumbuhan. Variabel ini diukur dengan cara Ln Cash Flow from Operational – Capital Expenditure. Universita Sumatera Utara 4. Investment Opportunity Set X 3 Investment Opportunity Set yang merupakan variabel independen, diproksikan pada harga dengan menggunakan Market Value Equity to Book Value of Equity MVEBVE. Variabel ini diukur dengan cara membagikan antara Jumlah lembar saham dikali harga penutup saham dan hasilnya dibagi dengan Total Ekuitas 5. Likuiditas M Likuiditas yang merupakan variabel moderating, menggunakan Rasio Current Ratio yakni rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui jumlah aktiva lancarnya. Variabel ini diukur dengan cara membagikan antara Current Assets dibagi dengan Short Term Liabilities Ringkasan defenisi operasional dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2 Defenisi Operasional Variabel Jenis Variabel Nama Variabel Defenisi Parameter Skala Ukuran Variabel Depend Cash Dividend Y Dividend yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan kepada setiap pemegang saham Jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham Rasio Variabel Independ Profitabilitas X 1 Profitabilitas diukur berdasarkan ROI yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak dari total investasi yang digunakan oleh perusahaan Investment Tax After Earning Investment On turn  Re Rasio Universita Sumatera Utara Jenis Variabel Nama Variabel Defenisi Parameter Skala Ukuran Free Cash Flow X 2 Rasio yang digunakan untuk mengukur kekuatan keuangan suatu perusahaan guna menunjang pertumbuhan FCF = Ln cash flow from operation – capital expenditure Rasio Investment Opportunity Set X 3 Rasio yang digunakan untuk adalah kesempatan investasi yang diproksikan pada harga dengan menggunakan Market Value Equity to book Value of Equity MVEBVE Ekuitas Total saham penutup a h x saham lbr Jlh MVEBVE arg  Rasio Variabel Moderating Likuiditas M Pada Lukiditas menggunakan Rasio Current Ratio yakni rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui jumlah aktiva lancarnya s Liabilitie Term Short Asset Current Ratio Current  Rasio Dalam penelitian ini digunakan model regresi berganda untuk menguji hipotesis dan dinyatakan dalam persamaan berikut ini. H 1 : Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow, Investment Opportunity set terhadap Cash Dividend Y= a + b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + e Dimana : Y : Cash Dividend a : Konstanta b1,b2,b3 : Koefisien Regresi X 1 : Profitabilitas X 2 : Free Cash Flow X 3 : Investment Opportunity Set e : error term Universita Sumatera Utara H 2 : Likuiditas mampu memoderasi hubungan Profitabilitas, Free Cash Flow, Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend M = a + b1X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + e ...........a |e| = a + b 4 Y + e.............b Dimana : M : Moderating Likuiditas a : Konstanta b1,b2,b3 : Koefisien Regresi X 1 : Profitabilitas X 2 : Free Cash Flow X 3 : Investment Opportunity Set Y : Cash Dividend |e| : Absolut Residual e : Error Term

4.6. Metode Analisis Data

4.6.1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan dalam pengujian statistik parametrik dengan teknik analisis regresi linier berganda. Dengan pengujian ini dapat dilihat apakah koefisien statistik yang diperoleh benar-benar merupakan penduga parameter yang dapat dipertanggungjawabkan. Uji asumsi klasik ini dapat berupa uji Normalitas data, uji Multikolinearitas, uji Heteroskedastisitas dan uji Autokolerasi.

4.6.1.1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan Universita Sumatera Utara layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi normal atau tidak dapat dideteksi melalui 2 dua cara yaitu analisis grafik normalitas data dapat dilihat melalui sebaran plot pada Graph P-P Plot berbentuk linier dan bertumpu disekitar garis diagonal P-P Plot. Ghozali, 2005 dan analisis statistik uji One Sample Kolmogorov Smirnov.

4.6.1.2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lain dalam suatu model. Kemiripan antara variabel bebas dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antar suatu variabel bebas dengan variabel bebas yang lain. Selain itu deteksi multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain: a. Jika nilai Varian Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1, maka dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. VIF=1 Tolerance. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance. b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,07 maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinearitas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehinggat terjadi multikolinearitas. Universita Sumatera Utara c. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R 2 maupun R- square diatas 0,06 namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh.

4.6.1.3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi pada model regresi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin – Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari 4 – dl, maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. 2. Jika d terletak antara du dan 4 – du maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada korelasi 3. Jika d terletak antara dl dan du atau diantara 4 – du dan 4 – dl maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti Priyatno 2010 : 87

4.6.1.4. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini menggunakan metode korelasi ranking spearman Spearman Rank corelation. Bila nilai probabilitas sig 0,05, maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Universita Sumatera Utara

4.6.2. Model Analisis

Model analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah regresi liniear berganda Multiple Regresision Analysis. Menurut Sugiyono 2002 analisis liniear berganda digunakan bila bermaksud meramalkan keadaan naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen dimanipulasi dinaikturunkan nilainya. Dalam penelitian persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y= a + b1X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + e Dimana : Y : Cash Dividend a : Konstanta b1,b2,b3 : Koefisien Regresi X 1 : Profitabilitas X 2 : Free Cash Flow X 3 : Investment Opportunity Set e : error term Sedangkan untuk menguji hipotesis kedua dalam penelitian ini digunakan analisis residual residual analysis untuk mengantisipasi masalah asumsi klasik multicollinearity sehingga kesimpulan penelitian dapat dihasilkan dengan tepat tidak bias. Secara umum ada dua langkah dalam analisis residual. Pertama, menentukan nilai residual absolut dengan menggunakan model regresi kontinjenis atau persamaan residual. Nilai residual menunjukkan ketidaksesuaian lack of fit antara variabel Profitabilitas, Free Cash Flow, dan Investment Opportunity set dengan Likuiditas . Kedua, menguji hipotesis penelitan dengan memperhatikan korelasi signifikan negatif antara nilai absolut residual dengan Cash Dividend. Universita Sumatera Utara Nilai korelasi negatif dan signifikan menunjukkan dukungan terhadap hipotesis penelitian model Kurnia 2010. Persamaan analisis residual, sebagai berikut : M = a + b1X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + e .......... a |e| = a + b4Y + e ..........b Dimana : M : Moderating Likuiditas a : Konstanta b1,b2,b3 : Koefisien Regresi X 1 : Profitabilitas X 2 : Free Cash Flow X 3 : Investment Opportunity Set Y : Cash Dividend |e| : Absolut Residual e : Error Term 4.6.3. Model Uji Hipotesis Ghozali 2005 membuktikan hipotesis dengan menggunakan alat uji sebagai berikut :

1. Uji Koefisien Determinasi R

2 , dilakuakn setelah uji regresi liniear berganda dianalisis perlu juga dianalisi besarnya koefisien regresi R 2 keseluruhan. R 2 mendekati 1 satu maka semakin baik kesesuaiannya. Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk melihat kekuatan variabel bebas menjelaskan variabel tidak bebas. Ghozali, 2006

2. Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95  = 5. Universita Sumatera Utara Urutan uji F : a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif H o :  1 =  2 = 0 H a :  1   2  0 b. Menghitung F – hitung dengan menggunakan rumus yaitu :   1 1 2     k n R k R Adjusted F Dimana : R 2 = Koefisien determinasi n = Jumlah sampel k = Jumlah variabel bebas Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai F hitung yang dibandingkan dengan F tabel tingkat resiko level of significant dalam hal ini 0,05 dan degress of freedom = n – k – 1 c. Kriteria Pengujian : Dimana : F hitung F tabel = H a diterima F hitung F tabel = H a ditolak 3. Uji – t statistika, untuk menguji secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95  = 5. Uji ini dilakukan sekaligus untuk melihat koefisien regresi secara individual variabel penelitian. Koefisien regresi yang paling tinggi merupakan koefisien dominan yang mempengaruhi variabel terikat penelitian. Universita Sumatera Utara Urutan Uji – t : a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif H o :  1 =  2 = 0 H a :  1   2  0 Menghitung t – hitung dengan menggunakan rumus : i i hitung sb b t  Dimana : b i = Koefisien regresi masing masing variabel sb i = Standar eror masing masing variabel Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai t hitung yang kemudian dibandingkan dengan t tabel pada tingkat keyakinan 95 . b. Kriteria pengujian t hitung t tabel = H a diterima t hitung t tabel = H a ditolak Universita Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2008 – 2011. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Cash Dividend, variabel independen yang digunakan adalah Profitabilitas, Free Cash Flow, Investment Opportunity Set, dan variabel moderating yang digunakan adalah Likuiditas. Analisis statistik deskriptif masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terdapat pada tabel 5.1 sebagai berikut : Tabel 5.1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PRO_X1 128 -,01 1,10 ,1504 ,12996 FCF_X2 96 17,94 30,00 25,8151 2,09658 IOS_X3 128 ,06 38,97 2,8562 5,20545 LIKUI_M 128 ,00 11,74 3,1014 2,16136 CD_Y 128 2,00 10500,00 741,6848 1951,66031 Valid N listwise 96 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan hasil statistik deskriptif yang ditampilkan di Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa data yang akan digunakan dalam penelitian ini sangat bervariasi Universita Sumatera Utara dengan kisaran yang lebar. Hal ini mengindikasikan bahwa data penelitian ini mungkin tidak berdistribusi normal. Tabel 5.1 menunjukkan nilai minimum Profitabilitas dalam kurun waktu 2008 –2011 yaitu sebesar -0,01. Profitabilitas terendah dimiliki oleh emiten PT. Tri Polyta Indonesia Tbk. TPIA pada tahun 2008. Tingkat Profitabilitas maksimum sebesar 1,10 yang ditunjukkan oleh emiten PT. Mayora Indah Tbk. MYOR pada tahun 2009. Kondisi ini menunjukkan bahwa profitabilitas pada perusahaan sampel mengalami sedikit fluktuasi. Nilai Rata-rata profitabilitas menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan sampel dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk operasi adalah sebesar 0,1504 15,04 dengan standar deviasi sebesar 0,12996. Selanjutnya Free Cash Flow menunjukkan jumlah N populasi sebanyak 96 hal ini disebabkan setelah terjadi proses log natural nilai data yang memiliki angka negatif akan memiliki nilai 0 null. Nilai minimum Free Cash Flow dalam kurun waktu 2008 –2011 yaitu sebesar 17,94. Free Cash Flow terendah dimiliki oleh emiten PT. Astra International Tbk. ASII pada tahun 2008. Tingkat Free Cash Flow maksimum sebesar 30,00 yang ditunjukkan oleh emiten PT. HM. Sampoerna Tbk. HMSP pada tahun 2011. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi Free Cash Flow pada perusahaan sampel berfluktuasi. Nilai rata rata Free Cash Flow menunjukkan bahwa rata-rata arus kas yang benar-benar tersedia untuk didistribusikan pada seluruh investor pemegang saham dan pemilik utang pada perusahaan sampel adalah sebesar 25,8151 2581,51 dengan standar deviasiasi sebesar 2,09658. Universita Sumatera Utara Untuk variabel Investment Opportunity Set nilai minimum dalam kurun waktu 2008 –2011 yaitu sebesar 0,06. Investment Opportunity Set terendah dimiliki oleh emiten PT. Kalbe Farma Tbk. KLBF pada tahun 2008. Tingkat Investment Opportunity Set maksimum sebesar 38,97 yang ditunjukkan oleh emiten PT. Unilever Indonesia Tbk. UNVR pada tahun 2011. Rata-rata dari Investment Opportunity Set adalah 2,8562 dengan memiliki standar deviasi sebesar 5,20545. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi Investment Opportunity Set pada perusahaan sampel sangat berfluktuasi, hal ini berarti bahwa perusahaan sampel melakukan penambahan modal saham yang digunakan sebagai tambahan investasi ekuitas perusahaan di masa yang akan datang. Nilai minimum Likuiditas dalam kurun waktu 2008 –2011 yaitu sebesar 0,00. Likuiditas terendah dimiliki oleh emiten PT. Kalbe Farma Tbk. KLBF pada tahun 2008. Tingkat Likuiditas maksimum sebesar 11,74 yang ditunjukkan oleh emiten PT. Mandom Indonesia Tbk. TCID pada tahun 2011. Rata-rata dari Likuiditas adalah 3,1014 dengan memiliki standar deviasi sebesar 2,16136. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi Likuiditas pada perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang fixed assets dengan current liability tinggi dan positif cukup jauh dengan jarak antara perusahaan fixed assets dengan current liability negatif dan sangat rendah. Akhirnya nilai rata rata dari Cash Dividend yang menunjukkan proporsi jumlah deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam kurun waktu 2008 – 2011 yaitu sebesar 741,6848, sedangkan nilai standar deviasi sebesar 1951,66031. Nilai minimum Cash Dividend dalam kurun waktu 2008 –2011 yaitu Universita Sumatera Utara sebesar 2,00. Cash Dividend terendah dimiliki oleh emiten PT. Budi Acid Jaya Tbk. BUDI dan PT. Ekadharma International Tbk. EKAD pada tahun 2008. Tingkat Cash Dividend maksimum sebesar 10.500 yang ditunjukkan oleh emiten PT. Delta Djakarta Tbk. DLTA pada tahun 2011.

5.2. Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama Sebelum Transformasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2013

6 65 94

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating

6 130 144

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Aset Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012

1 62 99

Kemampuan Laba Bersih, Free Cash Flow, dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Jasa Pariwisata Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 85 97

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial dan Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Industri Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 99 107

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia

3 69 98

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET, FREE CASH Pengaruh Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, Struktur Modal, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 18