Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data

dan Nancy hadir dan erat kaitannya dalam kehidupan kepribadian tokoh Arsena. Oleh karena itu tokoh Edu, Herman dan Nancy juga akan dikaji sosok dan perwatakannya.

2.1.1 Tokoh Utama

Dalam novel ini tokoh utama adalah Arsena. Pengarang memulai dengan menggambarkan sifat Arsena ketika masih duduk di Sekolah Menengah Atas. Tokoh Arsena digambarkan sebagai anak yang memiliki mental yang kuat, tidak putus asa, pemberani, menerima apa adanya yang terjadi pada dirinya. Bahkan ia tidak peduli dengan omongan orang yang selalu membicarakannya. Hal ini terlihat dalam kutipan-kutipan berikut. “Sejak itu tak seorang pun berani mengejek Anto lagi. Tentu, tak ada yang mau menerima resiko berurusan denganku. Mereka sudah melihat bagaimana aku mengalahkan Darsono. Enak juga jadi yang ditakuti ” Riantiarno, 2004: 67. “Aku tidak tahu persis mengapa Anto bertingkah seperti perempuan. Dan aku tidak ingin tahu detailnya. Aku terima dia sebagaimana adanya. Dia kini temanku” Riantiarno, 2004: 67. Persahabatannya dengan Anto menjadikan Arsena tumbuh menjadi pribadi yang mulai melanggar dari aturan adat biasanya. Berawal dari persahabatan tumbuh rasa saya diantara mereka dan terjadilah hubungan yang tak lazim. Ini terlihat dalam kutipan berikut. Beruntung Anto duduk sebangku denganku dan jadi teman akrab Riantiarno, 2004: 66. Dia tertawa dan coba membantu mengelap keringat dengan saputangannya. Aku jadi risih. Segera kurebut saputangannya. Aku tak ingin teman-teman melihat adegan ini. Anto senang. Tertawa. Tangan kanan menutupi mulut. Betul-betul seperti gadis perawan Riantiarno, 2004: 69. “Getaran aneh berhasil membukakan katup gairah kejantanan. Seharusnya aku malu. Tapi memang kemaluanku berdiri. Harus kuakui. Wajarkah ini? Lalu bagimana?Kuterima cintanya? Kemudian kami berpelukan. Disusul sebuah ciuman? Apa wajar? Anto bukan seorang gadis” Riantiarno, 2004: 94. Arsena berbeda dengan tokoh-tokoh yang lain. Ia tumbuh dengan perasaan yang dari awal sudah berbeda sehingga ia tumbuh dengan beban psikologi yang berbeda. Hal itu sejak ia bertemu dan berteman dengan Anto sehingga Arsena mengalami hubungan yang tak wajar. Namun, di luar itu Arsena juga digambarkan sebagai seorang anak yang dalam perkembangan pribadinya mengalami banyak masalah seperti peristiwa kematian sang kakak yang dalam perkembangannya sebagai orientasi dirinya, anto yang meninggal akibat kecelakaan dan tragedi ayahnya yang diculik karena di anggap terlibat G30SPKI. Ini terlihat dalam kutipan berikut. Aku ikut mengantarkan jenazah Anto yang dikebumikan bersama jenazah ibunya di halaman rumahnya yang luas di lereng