Tabel 5.14 Tabel Model Summary Pengaruh Disiplin Belajar
terhadap Prestasi Belajar
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.295
a
.087 .070
2.17307 a. Predictors: Constant, disiplinbelajar
b. Dependent Variable: prestasibelajar
Dari tabel di atas dapa dilihat bahwa hubungan korelasi antara disiplin belajar dengan prestasi belajar lemah,
yaitu R=0,295 yang berarti hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar lemah.
Tabel 5.15 Tabel Anova Pengaruh Disiplin Belajar
terhadap Prestasi Belajar
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 23.903
1 23.903
5.062 .029
a
Residual 250.279
53 4.722
Total 274.182
54 a. Predictors: Constant, disiplinbelajar
b. Dependent Variable: prestasibelajar
Dari tabel di atas dapat dilihat uji anova di dapat F
hitung
sebesar 5,062 dengan tingkat signifikan 0,029. Oleh karena itu probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05.
b. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar 1 Rumusan hipotesis kedua
Ho = Tidak ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
H1 = ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
Untuk menguji hipotesis di atas menggunakan analisis regresi sederhana, hasil pengujian menggunakan bantuan
program SPSS seri 17 dapat dilihat pada tanel berikut:
Tabel 5.16 Tabel Coefficients Pengaruh Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Belajar
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
80.089 1.449
55.280 .000
motivasibelajar .015
.012 .165
1.221 .228
a. Dependent Variable: prestasibelajar
Pada tabel di atas menggambarkan persamaan regresi Y = 80,089 + 0,015X, Y=prestasi belajar, X=motivasi belajar.
Konstanta sebesar 80,089 menyatakan bahwa jika tidak ada motivasi belajar maka prestasi belajar siswa 80,089; t
hitung
= 1,221 t
tabel
= 1,675.
Koefisien regresi sebesar 0,015 menunjukkan arah slop yang searah berarti Y akan bertambah sebesar 0,015 sebagai akibat
dari perubahan setiap unit nilai X. Dari persamaan regresi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa perubahan variabel motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa adalah positif. Artinya jika motivasi belajar semakin meningkat maka prestasi belajar akan
meningkat sebaliknya jika motivasi belajar siswa menurun maka prestasi belajar menurun.
Tabel 5.17 Tabel Model Summary Pengaruh Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Belajar
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.165
a
.027 .009
2.24316 a. Predictors: Constant, motivasibelajar
b. Dependent Variable: prestasibelajar
Dari tabel di atas dapa dilihat bahwa hubungan korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
sangat lemah, yaitu R=0,165 yang berarti hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar sangat lemah.
Tabel 5.18 Tabel Anova Pengaruh Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Belajar
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
7.497 1
7.497 1.490 .228
a
Residual 266.685
53 5.032
Total 274.182
54 a. Predictors: Constant, motivasibelajar
b. Dependent Variable: prestasibelajar
Dari tabel di atas dapat dilihat uji anova di dapat F
hitung
sebesar 1,490 dengan tingkat signifikan 0,228. Oleh karena itu probabilitas jauh lebih besar dari 0,05.
c. Pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar 1 Rumusan hipotesis ketiga
Ho = Tidak ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa
H1 = ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa
Untuk menguji hipotesis di atas menggunakan analisis regresi sederhana, hasil pengujian menggunakan bantuan
program SPSS seri 17 dapat dilihat pada tanel berikut:
Tabel 5.19 Tabel Coefficients Pengaruh Kompetensi Guru
terhadap Prestasi Belajar
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
79.350 2.169
36.591 .000
kompetensiguru .024
.021 .156
1.150 .255
a. Dependent Variable: prestasibelajar
Pada tabel di atas menggambarkan persamaan regresi Y = 79,350 + 0,024X, Y = prestasi belajar, X = kompetensi guru.
Konstanta sebesar 79,350 menyatakan bahwa jika tidak ada kompetensi guru maka prestasi belajar siswa 79,35; t
hitung
= 1,150 t
tabel
= 1,675. Koefisien regresi sebesar 0,024 menunjukkan arah slop
yang searah berarti Y akan berambah sebesar 0,024 sebagai akibat dari perubahan setiap unit nilai X. Dari persamaan regresi yang
diperoleh maka dapat diketahui bahwa perubahan variabel kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa adalah positif.
Artinya jika kompetensi guru semakin meningkat maka prestasi belajar akan meningkat sebaliknya jika kompetensi guru menurun
maka prestasi belajar menurun.
Tabel 5.20 Tabel Model Summary Pengaruh Kompetensi Guru
terhadap Prestasi Belajar
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.156
a
.024 .006
2.24664 a. Predictors: Constant, kompetensiguru
b. Dependent Variable: prestasibelajar
Dari tabel di atas dapa dilihat bahwa hubungan korelasi antara kompetensi guru dengan prestasi belajar
sangat lemah, yaitu R=0,156 yang berarti hubungan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar sangat lemah.
Tabel 5.21 Tabel Anova Pengaruh Kompetensi Guru
terhadap Prestasi Belajar
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
6.671 1
6.671 1.322
.255
a
Residual 267.511
53 5.047
Total 274.182
54 a. Predictors: Constant, kompetensiguru
b. Dependent Variable: prestasibelajar
Dari tabel di atas dapat dilihat uji anova di dapat F
hitung
sebesar 1,322 dengan tingkat signifikan 0,225. Oleh karena itu probabilitas jauh lebih besar dari 0,05.
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar, dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar.
Berdasarkan hasil analisis data pada bagian sebelumnya, maka dilakukan pembahasan tentang hasil penelitian sebagai berikut.
1. Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
yang positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik Y=76,626 + 0,080X Asymp. Sig.
=0,029 α =0,05; t
hitung
= 2,250 t
tabel
= 1,675 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima.
Karena koefisiensi menunjukkan + atau arah hubungan yang searah antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar. Jadi,
semakin tinggi disiplin belajar maka prestasi belajar siswa akan mengalami peningkatan dan sebaliknya jika disiplin belajar
mengalami penurunan maka prestasi belajar siswa akan menurun. Sedangkan t
hitung
= 2,250 t
tabel
= 1,675 maka disiplin belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa. Pengaruh disiplin belajar
terhadap prestasi belajar lemah dilihat dari nilai R sebesar 0,295. Deskripsi disiplin belajar siswa menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa dikategorikan memiliki disiplin belajar yang tinggi 30 siswa atau 55.Disiplin sebagai kondisi yang tercipta
dan terbentuk melalui proses dari serangkaian prilaku menunjukkan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, atau ketertiban. Maka kedisiplinan anak didik dalam mengikuti suatu
kegiatan pun akan menimbulkan sikap tanggung jawab, atau disiplin dalam menghadapi pelajaran atau dalam belajarnya Soegeng
Prijodarminto dala Tu’u, 2004:31. Jadi, disiplin belajar adalah kondisi dimana tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian prilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan atau tata tertib untuk memperoleh prilaku baru yang akan menimbulkan sikap
tanggung jawab. Hasil penelitian ini memiliki pengaruh positif disiplin belajar
terhadap prestasi belajar siswa dapat terjadi karena dengan adanya disiplin belajar dan keteraturan secara kontinyu dalam mendapatkan
prestasi belajar yang optimal atau maksimal maka seseorang siswa perlu merencanakan terlebih dahulu mengenai apa yang akan
dipelajari. Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa disiplin belajar
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa maka diharapkan guru dan orang tua dapat menerapkan peraturan yang berlaku bagi anak
didik baik di sekolah ataupun dirumah. Dengan adanya peraturan maka diharapkan anak didik tersebut dapat menggunakan waktu
sebaik mungkin sehingga menpunyai disiplin belajar yang tinggi yang nantinya juga akan dapat meninggkatkan prestasi belajarnya.
2. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik Y= 80,089 + 0,015X Asymp. Sig.
= 0,228 α = 0,05; t
hitung
= 1,221 t
tabel
= 1,675 maka dapat disimpulkan Ho diterima dan H1 ditolak.
Karena koefisiensi menunjukkan + atau arah hubungan searah antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Jadi,
semakin tinggi motivasi belajar maka prestasi belajar siswa akan mengalami peningkatan dan sebaliknya jika motivasi belajar
mengalami penurunan maka prestasi belajar siswa akan menurun. Sedangkan t
hitung
= 1,221 t
tabel
= 1,675 maka motivasi belajar tidak mempengaruhi prestasi belajar siswa. Pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar sangat lemah dilihat dari nilai R sebesar 0,165.
Deskripsi motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki motivasi belajar yang
tinggi 18 siswa atau 33. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu Suryabrata, 2002:70. Jadi, motivasi adalah suatu dorongan dari
dalam diri dan luar siswa untuk berbuat atau bertindak melakukan
sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan yakni prestasi belajar sesuai dengan keinginan siswa.
Hasil penelitian ini tidak memiliki pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa dapat terjadi karena lemahnya
motivasi yang dimiliki siswa dalam meningkatkan prestasi belajar, karena siswa yang memiliki motivasi belajarnya tinggi akan lebih
menguasai pelajaran yang mereka pelajari sehingga prestasi yang diraihnya akan meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa motivasi belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa maka diharapkan
guru dan orang tua dapat memotivasi siswa termotivasi untuk belajar sehingga prestasinya meningkat.
3. Pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
yang positif antara kompetensi guru dengan prestasi belajar. Hal ini didukung oleh perhitungan statistik Y= 79,350 + 0,024X;Asymp. Sig.
= 0,255 α = 0,05; t
hitung
= 1,150 t
tabel
= 1,675 maka dapat disimpulkan Ho diterima dan H1 ditolak.
Karena koefisiensi menunjukkan + atau arah hubungan searah antara kompetensi guru terhadap prestasi belajar. Jadi,
semakin tinggi kompetensi guru maka prestasi belajar siswa akan
mengalami peningkatan dan sebaliknya jika kompetensi mengalami penurunan maka prestasi belajar siswa akan menurun. Sedangkan
t
hitung
= 1,150 t
tabel
= 1,675 maka kompetensi guru mempengaruhi prestasi belajar siswa. Pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi
belajar sangat lemah dilihat dari nilai R sebesar 0,156. Deskripsi kompetensi guru menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa dikategorikan memiliki kompetensi guru yang tinggi 30 siswa atau 55. Guru sebagai pendidik dituntut dapat menanamkan nilai-
nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan yang dibarengi dengan contoh-contoh teladan dan tingkah laku gurunya. Jadi tugas
guru selain mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa juga mendidik siswa menjadi warga negara yang baik dan utuh.
Hasil penelitian ini tidak memiliki pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa maka diharapkan guru harus
benar-benar kompeten tidak hanya dalam bidang mata pelajarannya saja akan tetapi juga diharapkan dapat memiliki empat kompetensi
guru yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Dengan penguasaan
empat kompetensi tersebut maka diharapkan guru dapat mengajar dengan baik dan siswa juga akan mengikuti pelajaran dengan senang
sehingga akan meningkatkan prestasi belajarnya.
100
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang positif disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai Indeks
Probabilitas sebesar 0,029 0,05; t
hitung
= 2,250 t
tabel
= 1,675. Artinya disiplin belajar mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar
siswa. 2. Tidak terdapat pengaruh yang positif motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai Indeks Probabilitas sebesar 0,228 0,05; t
hitung
= 1,221 t
tabel
= 1,675. Artinya motivasi belajar tidak mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi
belajar siswa. 3. Tidak terdapat pengaruh yang positif kompetensi guru terhadap prestasi
belajar siswa. Hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai Indeks Probabilitas sebesar 0,225 0,05; t
hitung
= 1,150 t
tabel
= 1,675. Artinya kompetensi guru tidak mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi
belajar siswa.
B. Keterbatasan Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian dan penyajian
hasil penelitian memiliki keterbatasan. Mengingat penelitian ini menggunakan kuisioner, maka penulis menyadari bahwa penulis tidak dapat
melacak atau melihat sejauh mana kejujuran responden dalam pengisian kuisioner. Peneliti tidak mengadakan penelitian melalui wawancara secara
langsung dan tidak melakukan observasi. Jadi hasil penelitian ini respondenya kurang menggambarkan subjek dan keseluruhan tingkah laku tiap responden.