Teknik Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN

disesuaikan dengan penyebaran atau pasangan butir-butirnya. Untuk teknik undian misalnya maka butir-butir tes harus homogin sama rata di segala tempat sehingga apabila dibelah akan menghasilkan belahan yang seimbang, menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.Arikunto, 1999: 193         −     − = ∑ 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ Dimana: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ 2 b σ = jumlah varian butiritem 2 t σ = varians total Instrumen penelitian dikatan reliabel apabila nilai koefisien alpha cronbach 0,6 Nunally dalam Imam Ghozali, 2007:42. Sebaliknya apabila hasil nilai keofisien alpha cronbach o,6, maka penelitian tersebut dikatan belum reliabel. Dari hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.8 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Belajar Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .923 .926 16 Tabel 3.9 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .914 .916 23 Tabel 3.10 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Guru Hasil pengujian pada variabel disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi belajar siswa nilai cronbach alpha sebesar 0,923, 0,914 dan 0,939 nilai tersebut menunjukkan bahwa ketiga variabel dikatakan reliabel karena alpha cronbach 0,6. Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .939 .945 22

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut maka akan digunakan uji normalitas bivariat modul PDE 1. Data dikatakan normal jika nilai data lebih besar dari taraf signifikan 5 sebaliknya jika nilai data lebih kecil dari taraf signifikan 5 maka data dikatakan tidak normal. b. Uji Linearitas Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak dengan variabel terikatnya. Untuk melakukan pengujian linearitas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Menurut Sudjana 1996:332 rumus yang digunakan untuk mencari F adalah sebagai berikut: F= �² �� �² � Dengan: F = Harga bilangan F untuk garis regresi �² �� = Varians tuna cocok yang dicari dengan cara ���� �−2 �² � = Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan: ��� �−� Jika nilai F hitung lebih kecil dari nilai F tabel maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier. Sebaliknya, jika nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier. 2. Alat Analisis Data Untuk mengetahui pengaruh variabel X dalam hal ini disiplin belajar X1, motivasi belajar X2, dan kompetensi guru X3, terhadap variabel Y yaitu prestasi belajar siswa, digunakan alat analisis Regresi Linier Sederhana. Tabel 3.11 Pedoman untuk memberikan intepretasi koefisien korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Lemah 0,20 – 0,399 Lemah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat Kuat 3. Pengujian Hipotesis Penelitian a. Rumusan Hipotesis 1 Hipotesis 1 Ho = Tidak ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar H1 = ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar 2 Hipotesis 2 Ho = Tidak ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar H1 = ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar 3 Hipotesis 3 Ho = Tidak ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestasi belajar H1 = ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestasi belajar b. Pengujian Hipotesis 1 Pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga a Mencari Persamaan Regresi Linier Sederhana Pengujian hipotesis dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana dinyatakan dalam rumus sebagai berikut: Y=a+bX Keterangan: Y = Variabel terikat X = Variabel bebas a dan b = Konstanta Sofian Siregar, 2013:284 49

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

1. Tahun-tahun penting :

a. Pada tanggal 19 Januari 1967 SMEA BOPKRI Yogyakarta didirikan oleh Pengurus Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Semula menempati gedung di Jl. Jendral Sudirman No. 57 Yogyakarta, juga ditempati SMPS BOPKRI Yogyakarta sekarang sudah tutup. b. Pada tahun 1968 pindah di Jl. Jendral Sudirman No. 24 Yogyakarta sekarang untuk SD BOPKRI Gondolayu . c. Pada tahun 1974 mendapat status Berbantuan. d. Pada tanggal 1 Maret 1974 SMEA BOPKRI Yogyakarta pindah tempat di Jalan Wardani No. 2 Kotabaru Yogyakarta.masuk siang e. Pada tanggal 28 Desember 1977 mendapat status Bersubsidi. f. Pada tahun 1986 status atau jenjang akreditasinya disamakan, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tertanggal 6 Januari 1986 Nomor : 01CKepI.86 g. Mulai bulan Juli 1997 pindah di Jln. Cik Tiro No. 37 Yogyakarta. namanya diganti menjadi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta. h. Pada tahun 1991 akreditasi yang kedua statusnya tetap sama yaitu disamakan. i. Pada 1998 akreditasi yang ketiga statusnya tetap sama yaitu disamakan. j. Pada tahun 2006 akreditasi untuk jurusan Akuntansi dan Administrasi Perkantoran tahun 2007 dengan peringkat Gol. A. k. Pada tahun 20092010 membuka jurusan Multi Media

2. Lokasi Sekolah.

SMK BOPKRI 1 Yogyakarta memempati gedung milik Yayasan BOPKRI yang terletak di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta. Adapun gedung yang ditempati SMK BOPKRI 1 ini mempunyai sejarah tersendiri yaitu : a. Gedung ini didirikan pada tahun 1933 dan digunakan untuk Sekolah Dasar jaman penjajah. b. Mulai tahun 1945 setelah berdiri Yayasan BOPKRI, gedung ini digunakan untuk SD BOPKRI Terban Taman. c. Mulai bulan Juli 1997 SMK BOPKRI 1 menempati gedung ini. Karena ruangannya terbatas maka sebagian masuk pagi dan sebagian masuk siang.

B. Visi, Misi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

1. Visi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta Menjadi SMK swasta “Kristen” unggulan yang menghasilkanlulusan cerdas, terampil, profesional, kompetitif dan berdasarkan kasih. 2. Misi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta Menyelenggarakan Pendidikan Menengah Kejuruan berbasis kompetensi yang berbudaya dengan manajemen yang baik dan etos kerja yang produktif.

C. Tujuan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

1. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan pendidikan menengah yang bertujuan mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang-bidang tertentu. Tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut: Tujuan Umum: a. Mengembangkan sistem pembelajaran dan keterampilan kerja praktik. b. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru. c. Meningkatkan budaya kerja yang sesuai dengan dunia kerja. d. Memberikan bekal sikap mental, perilaku luhur, dan kepribadian yang kuat. e. Menumbuhkan semangat bersaing dan berkompetisi. f. Meningkatkan hubungan yang baik dengan DUDI dan instansi lain.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 1 Sura

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika (Eksperimentasi terhadap Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Semester I Tahun Ajaran 2011/2012

0 0 17

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANJARAN.

0 3 30

Pengaruh motivasi belajar, kemandirian belajar, dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Kristen 2 Klaten.

1 8 139

Hubungan motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem.

1 4 190

Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA Negeri 1 Nganglik.

0 0 188

Hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 3 183

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KRISTEN PURWODADI.

0 5 102

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 151