Visi, Misi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta Tujuan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

dalam mencari kerja, maka Komite Sekolah cukup mengetahui dalam memasarkan tamatan. 8. Menyelenggarakan administrasi dan pendidikan siswa. 9. Dan lain-lain yang masih dianggap perlu sesuai kondisi dan tuntutan setempat.

E. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

Kurikulum di tingkat SMK menekankan pada bahan kajian dan pelajaran yang berfokus pada kejuruan. Saat ini SMK BOPKRI 1 Yogyakarta menggunakan 2 kurikulum, yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang diterapkan pada kelas XII dan Kurikulum 2013 yang diterapkan pada kelas X dan IX. a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP KTSP merupakan pengembangan dari kurikulum 2004 yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK dan merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dikembangkan di masing-masing satuan Pendidikan dan Komite Sekolah, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi SI dan Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan Kurikulum. Pengembangan kurikulum tentunya memiliki tujuan tersendiri, tujuan-tujuan tersebut diantaranya : 1. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi Sekolah Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang bermutu, terukur, berkesinambungan, dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi Stakeholders pemangku kepentingan dalam rangka ikut serta memberikan partisipasi maupun pengendaliancontrol untuk terwujudnya satuan pendidikan yang sehat, bermutu, dan memenuhi harapan masyarakat. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor Departemen Agama KabupatenKota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan Kurikulum mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan Kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah. Penyusunan Kurikulum untuk SMK ini 11 dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan Kurikulum yang disusun oleh BSNP. Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: i perumusan visi dan misi berdasarkan analisis konteks dengan tetap mempertimbangkan keunggulan dan kebutuhan nasional dandaerah; penyiapan dan penyusunan draf; riviu, revisi, dan finalisasi; pemantapan dan penilaian; serta pengesahan DalammenyusunKTSP perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: − Peningkatan Iman, takwa dan Akhlak Mulia − Kebutuhan Kompetensi Masa Depan − Peningkatan Potensi, Kecerdasan,dan Minat sesuaidenganTingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik − Keragaman Potensi dan KarakteristikDaerah dan Lingkungan − Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional − Tuntutan Dunia Kerja − Perkembangan IlmuPengetahuan, Teknologi,dan Seni − Agama − Dinamika Perkembangan Global − Persatuan Nasionaldan Nilai-Nilai Kebangsaan − Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat − Kesetaraan Jender − KarakteristikSatuan Pendidikan Di SMK Bopkri sendiri telah menggunakan buku-buku yang menunjang untuk pembelajaran, selain itu teknologi yang dimiliki mampu menjadikan siswa pribadi yang mandiri dan bertanggungjawab. b. Kurikulum 2013 Kerangka Dasar Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai kerangka dasar diantaranya berdasarkan Landasan Filosofis melihat kondisi masyarakat di Indonesia, Landasan Teoritis teori-teori yang berkaitan dengan dunia pendidikan, dan Landasan Yuridis Undang-undang Dasar 1945, Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, Permendikbud no. 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan dasar dan Menengah, Permendikbud no. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Permendikbud nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. 1. Struktur Program sesuai dengan Standar Isi, yang meliputi: a. Kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan f. Muatan lokal g. Pengembangan diri diarahkan ke bimbingan karier dan pengembangan kreativitas 2. Ketuntasan belajar a. Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam satu kompetensi dasar berkisar antara 0–100. Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator 75 b. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta menggunakan ketuntasan belajar minimal untuk kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif 75 dan untuk kelompok mata pelajaran produktif 75 3. Kriteria Kelulusan a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran 12 kewarganegaraan dan kepribadian,kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 1 Sura

0 0 17

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika (Eksperimentasi terhadap Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Semester I Tahun Ajaran 2011/2012

0 0 17

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANJARAN.

0 3 30

Pengaruh motivasi belajar, kemandirian belajar, dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Kristen 2 Klaten.

1 8 139

Hubungan motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem.

1 4 190

Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMA Negeri 1 Nganglik.

0 0 188

Hubungan antara profesionalitas guru, disiplin belajar dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 3 183

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KRISTEN PURWODADI.

0 5 102

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 151