Data Komparasi Minat Dan Prestasi Belajar Siswa

b Prestasi

Tingkat keberhasilan peningkatan Prestasi belajar sejarah siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu dapat dilihat dalam tabel serta bagan berikut: Tabel 21: Data Hasil Komparasi Prestasi Nama Keadaan Awal Keadaan Akhir Selisih 1 50 100 50 2 72 100 28 3 88 100 12 4 84 100 16 5 92 90 -2 6 78 100 22 7 84 100 16 8 72 100 28 9 96 100 4 10 70 100 30 11 76 100 24 12 88 90 2 13 60 100 40 14 80 50 -30 15 88 60 -28 16 82 90 8 17 68 100 32 18 50 100 50 19 92 90 -2 20 66 90 24 21 82 90 8 22 86 90 4 23 70 100 30 24 86 90 4 25 68 100 32 26 88 100 12 27 98 100 2 28 76 90 14 29 98 100 2 30 68 100 32 Jumlah 2356 2820 464 Rata-Rata 78,53 94,00 15,47 Dari tabel 21 terlihat bahwa sebagian besar siswa mengalami peningkatan prestasi belajar setelah diterapkannya model pembelajaran Group Investigation dengan rata-rata 15,47. Dimana ada 26 siswa yang mengalami grafik meningkat pada keadaan akhir sedangkan ada 4 siswa yang mengalami grafik menurun pada keadaan akhir. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah pada siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu Peningkatan prestasi tersebut dapat diaplikasikan dalam bagandiagram berikut : Gambar X: Diagram Komparasi Keadaan Awal Dan Akhir Prestasi Siswa

C. Pembahasan

Pada bagian ini, akan di bahas mengenai analisis minat dan prestasi belajar sejarah siswa berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan peneliti di kelas XA SMA Pangudi luhur Sedayu.

1. Minat Belajar

Minat belajar dimaknai sebagai suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja, yang lahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat di pahami, sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930 Keadaan Awal Keadaan Akhir sebelumnya tidak dapat di lakukan. Untuk meningkatkan minat, maka proses pembelajaran dapat di lakukan dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami apa yang ada dilingkungan secara kelompok. Aspek minat ini diukur berdasarkan hasil observasi yang di lakukan pada saat penelitian berlangsung. Berdasarkan hasil observasi, dapat diketahui naik atau tidaknya minat belajar siswa. Pada keadaan awal sebelum diterapkannya model pembelajaran Group Investigation, minat siswa dapat di katakan masih tergolong rendah. Hal ini dapat di lihat dari hasil observasi di mana hanya ada 3 10 siswa yang mempunyai minat belajar sangat tinggi dan 6 20 siswa yang mempunyai minat sangat rendah dengan total rata-rata 68,43. Oleh karena itu berdasarkan data tersebut, maka dilaksanakan penelitian dengan 2 siklus. Pada pelaksanaan siklus 1 mengalami penurunan yaitu 0 0 siswa tidak ada sama-sekali siswa yang mempunyai minat sangat tinggi, sedangkan siswa yang mempunyai minat sangat rendah 4 13 siswa, dengan skor rata-rata 67,42. Hal tersebut dikarenakan model pembelajaran Group Investigation belum bisa di lakukan dengan baik oleh siswa, siswa masih mencoba beradaptasi dengan model pembelajaran Group Investigation. Dimana model pembelajaran konvensional yang sebelumnya di terapkan oleh guru telah membuat pola dalam metode belajar siswa, sehingga saat guru menerapkan model pembelajaran dengan model berdiskusi kepada siswa, siswa menjadi kebingungan dan cenderung mengabaikan diskusi tersebut. Berdasarkan hasil observasi dari siklus satu maka dilanjutkan tidakan siklus 2. Pada siklus 2 terjadi peningkatan minat belajar akan tetapi tidak signifikan, jumlah siswa yang mempunyai minat sangat tinggi hanya 1 3 siswa. Sedangkan siswa yang mempunyai minat sangat rendah menurun menjadi 2 7 siswa dengan skor rata-rata 72,88. Berdasarkan nilai rata-rata observasi minat siklus 2 tersebut meningkat 5,46 dari siklus 1, dan meningkat 4,45 dari keadaan awal. Walaupun peningkatan hanya sekitar 5 akan tetapi model pembelajaran Group Investigation ini terbukti dapat meningkatkan minat belajar sejarah siswa. Peningkatannya hanya sedikit dikarenakan waktu yang hanya sebentar dan siswa belum terbiasa dengan penggunaan model pembelajaran model Group Investigation dan masih terpaku pada model pembelajaran konvensional yang selama ini di terapkan oleh guru. Sedangkan peningkatan minat siswa setelah penerapan model pembelajaran Group Investigation ini di pengaruhi oleh model pembelajaran Group Investigation itu sendiri yang membuat siswa merasa bebas untuk mengekspresikan cara belajar mereka, serta siswa lebih merasa nyaman kalau mereka bisa berdiskusi serta bertukar pikiran dengan teman kelompoknya maupun kelompok lain 48 . Dimana kita tahu bahwa faktor psikologis yang mempengaruhi minat siswa meliputi perhatian, pemahaman, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat, dan motif. Maka model pembelajaran Group Investigation tersebut medikan siswa lebih berminat dalam belajar karena siswa tidak terbatasi oleh dominasi guru di dalam proses belajar mengajar. 48 Trianto,op.cit, hlm 78-79

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan

0 0 17

Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui model group investigation pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu tahun ajaran 2013/2014.

0 1 165

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II.

0 2 343

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas II SD Pangudi Luhur Sedayu melalui metode mendongeng.

0 2 258

Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui model group investigation pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu tahun ajaran 2013 2014

0 2 163

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II

0 2 341

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) pada siswa kelas X-D SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 0 257

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas II SD Pangudi Luhur Sedayu melalui metode mendongeng - USD Repository

0 2 256