Pembelajaran Sejarah Pembelajaran Kooperatif
                                                                                ketuntasan  materi.  Belajar  belum  selesai  jika  salah  satu  anggota  kelompok  ada yang belum menguasai materi pelajaran
16
. Bahwa  tujuan  pokok  belajar  kooperatif  adalah  memaksimalkan  belajar
siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan
sendirinya  dapat  memperbaiki  hubungan  diantara  siswa  dari  berbagai  latar belakang  etnis  dan  kemampuan,  mengembangkan  keterampilan-keterampilan
proses  kelompok  dan  pemecahan  masalah.  Zamroni  2000  mengemukakan bahwa  manfaat  penerapan  belajar  kooperatif  adalah  dapat  mengurangi
kesenjangan  pendidikan  khususnya  dalam  wujud  input  pada  level  individual.  Di samping itu belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial dikalangan
siswa.  Dengan  belajar  kooperatif  diharapkan  kelak  akan  muncul  generasi  baru yang  memiliki  prestasi  akademik  yang  cemerlang  dan  memiliki  solidaritas  yang
kuat
17
. Pembelajaran  kooperatif  merupakan  sebuah  kelompok  strategi  pengajaran
yang  melibatkan  siswa  bekerja  secara  berkolaborasi  untuk  mencapai  tujuan bersama.  Pembelajaran  kooperatif  di  susun  dalam  sebuah  usaha  untuk
meningkatkan  partisipasi  siswa,  memfasilitasi  siswa  dengan  pengalaman  sikap kepemimpinan  dan  membuat  keputusan  dalam  kelompok,  serta  memberikan
kesempatan  pada  siswa  untuk  berinteraksi  dan  belajar  bersama-sama  siswa  yang berbeda  latar  belakangnya.  Jadi  dalam  pembelajaran  kooperatif  siswa  berperan
ganda  yaitu  sebagai  siswa  ataupun  sebagai  guru.  Dengan  bekerja  secara
16
Ibid., hlm 56-57
17
idem
kolaboratif  untuk  mencapai  sebuah  tujuan  bersama,  maka  siswa  akan mengembangkan  keterampilan  berhubungan  dengan  sesama  manusia  yang  akan
sangat  bermanfaat  bagi  kehidupan  di  luar  sekolah.  Struktur  tujuan    kooperatif terjadi  jika  siswa  dapat  mencapai  tujuan  mereka  hanya  jika  siswa  lain  dengan
siapa mereka bekerjasama mencapai tujuan tersebut. Tujuan-tujuan pembelajaran ini mencakup tiga jenis  tujuan penting,  yaitu hasil belajar akademik, penerimaan
terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial
18
. Para  ahli  telah  menunjukkan  bahwa  pembelajaran  kooperatif  dapat
meningkatkan  kinerja  siswa  dalam  tugas-tugas  akademik,  unggul  dalam membantu  siswa  memahami  konsep-konsep  yang  sulit,  dan  membantu  siswa
menumbuhkan  kemampuan  berpikir  kritis.  Pembelajaran  kooperatif  dapat memberikan  keuntungab  baik  siswa  kelompok  bawah  maupun  kelompok  atas
yang bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Pembelajaran kooperatif mempunyai efek yang berarti terhadap penerimaan yang luas terhadap keragaman
ras,  budaya  dan  agama,  strata  sosial,kemampuan,dan  ketidak  mampuan. Pembelajaran  kooperatif  memberikan  peluang  kepada  siswa  yang  berbeda  latar
belakang  dan  kondisi  untuk  bekerja  saling  bergantung  satu  sama  lain  atas  tugas- tugas  bersama,  dan  melalui  penggunaan  struktur  penghargaan  kooperatif,  belajar
untuk  menghargai  satu  sama  lain.  Keterampilan  sosial  atau  kooperatif berkembang  secara  signifikan  dalam  pembelajaran  kooperatif.  Pembelajaran
18
Ibid., hlm 58-59
kooperatif  sangat  tepat  digunakan  untuk  melatihkan  keterampilan-keterampilan kerjasama dan kolaborasi, dan juga jeterampilan-keterampilan tanya jawab
19
. Terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu
20
: Pertama, Saling ketergantungan  yang bersifat  positif antara siswa, dalam belajar
kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang siswa tidak akan sukses kecuali semua
anggota kelompoknya juga sukses. Siswa akan merasa bahwa dirinya bagian dari kelompok yang juga mempunyai andil terhadap suksesnya kelompok.
Kedua,  Interaksi  antar  siswa  yang  semakin  meningkat.  Belajar  kooperatif  akan meningkatkan  interaksi  siswa.  Hal  iini  terjadi  dalam  hal  seorang  siswa  akan
membantu siswa lain untuk sukses sebagai anggota kelompok. Saling memberikan bantuan ini akan berkangsung secara  alamiah karena kegagalan seseorang dalam
kelompok  mempengaruhi  suksesnya  kelompok.  Untuk  mengatasi  masalah  ini, siswa yang membutuhkan bantuan akan mendapatkan dari teman sekelompoknya.
Interaksi  yang  terjadi  dalam  belajar  kooperarif  adalah  dalam  hal  tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang di pelajari bersama.
Ketiga,  Tanggung  jawab  individual.  Tanggung  jawab  individual  dalam  belajar kelompok  dapat  berupa  tanggung  jawab  siswa  dalam  hal  membantu  siswa  yang
membutuhkan bantuan dan siswa tidak dapat hanya sekedar “membonceng” pada hasil kerja teman siswa dan teman sekelompoknya.
Keempat,  Keterampilan  interpersonal  dan  kelompok  kecil.  Dalam  belajar kooperatif,  selain  dituntut  untuk  mempelajari  materi  yang  di  berikan  seorang
19
Ibid., hlm 60
20
Ibid., hlm 61
siswa  dituntut  untuk  belajar  bagaimana  berinteraksi  dengan  siswa  lain  dalam kelompoknya.  Bagaimana  siswa  bersikap  sebagai  anggota  kelompok  dan
menyampaikan ide dalam kelompok akan menuntut keterampilan khusus. Kelima, Proses kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses
kelompok.  Proses  kelompok  terjadi  jika  anggota  kelompok  mendiskusikan bagaimana  mereka  akan  mencapai  tujuan  dengan  baik  dan  membuat  hubungan
kerja yang baik. Selain kelima unsur penting yang terdapat dalam model pembelajaran kooperatif,
model  pembelajaran  ini  juga  mengandung  prinsip-prinsip  yang  membedakan dengan  model  pembelajaran  lainnya.  Konsep  utama  dari  belajar  kooperatif
menurut Slavin adalah sebagai berikut
21
: Pertama,  penghargaan  kelompok,  yang  akan  diberikan  jika  kelompok  mencapai
kriteria yang ditentukan Kedua,  tanggung  jawab  individual,  bermakna  bahwa  suksesnya  kelompok
tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha untuk  membantu  yang lain dan memastikan setiap anggota
kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain Ketiga,  kesempatan  yang  sama  untuk  sukses,  bermakna  bahwa  siswa  telah
membantu  kelompok  dengan  cara  meningkatkan  belajar  mereka  sendiri.  Hal  ini memastikan  bahwa  siswa  berkemampuan  tinggi,  sedang,  dan  rendah  sama-sama
tertantang  untuk  melakukan  yang  terbaik  dan  bahwa  kontribusi  semua  anggota kelompok sangat bernilai.
21
Ibid., hlm 61-62
                