86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan  pembahasan  pada  bab  sebelumnya  dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ada  peningkatan  minat  belajar  sejarah  siswa  setelah  menggunakan  model
pembelajaran  Group Investigation  sebesar 4,45. Dimana pada keadaan  awal observasi  diperoleh  skor  rata-rata  minat  siswa  sebesar  136,9  68,43,
meningkat  pada  keadaan  akhir  siklus  yaitu  dengan  rata-rata  minat  siswa sebesar 145,8 72,88.
2. Ada  peningkatan  prestasi  belajar  sejarah  siswa  setelah  menggunakan  model
pembelajaran  Group  Investigation  yaitu  peningkatan  baik  dari  segi  KKM maupun rata-rata. Peningkatan  prestasi siswa dari segi KKM 75 sebesar 30.
Dimana  jumlah  siswa  yang  mencapai  KKM  pada  keadaan  awal  sebanyak  16 siswa 63,3 meningkat menjadi 28 siswa 93,3 pada keadaan akhir siklus.
Sedangkan  peningkatan  prestasi  belajar  siswa  dari  segi  rata-rata  sebesar 15,47,  dimana  pada  keadaan  awal  rata-rata  prestasi  siswa  sebesar  78,53
meningkat menjadi 94.
B. Saran
Berdasarkan  hasil  penelitian  terdapat  beberapa  saran  yang  perlu dipertimbangkan  guru  dalam  menerapkan  model  pembelajaran  Group
Investigation untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar yaitu:
1. Bagi Lembaga Sekolah
Mengutamakan  kegiatan  akademik  dari  pada  non  akademik  sehingga  tidak terlalu banyak siswa yang tertinggal pelajaran karena izin. Kegiatan non akademik
dapat dilaksanakan setelah proses belajar mengajar selesai sehingga dapat berjalan dengan baik.
2. Kepada Calon Guru Sejarah
Penelitian  pembelajaran  dengan  menggunakan  model  pembelajaran  Group Investigation ini, dapat digunakan sebagai bahan referensi para calon guru untuk
melaksanakan  penelitian  guna  meningkatkan  minat  dan  prestasi  belajar  sejarah ataupun meningkatkan aspek-aspek yang lain bagi para siswa
3. Bagi Guru Sejarah
Model  pembelajaran  Group  Investigation  ini  dapat  digunakan  sebagai alternatif  model  pembelajaran  untuk  mengembangkan  pemahaman  siswa  dalam
belajar  sejarah.  Guru  lebih  mempunyai  wawasan  tinggi  dalam  penggunaan metode-metode atau model pembelajaran agar pembelajaran sejarah lebih inovativ
dan terkesan tidak membosankan guna meningkatkan minat serta prestasi belajar siswa.
4. Bagi Siswa
Siswa diharapkan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dengan keaktifan siswa  tidak  menutup  kemungkinan  akan  semakin  bertambahnya  kemampuan
akademik  maupun  non  akademik.  Selain  itu  siswa  juga  harus  lebih  kritis  dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya Daryanto.  2011.  Penelitian  Tindakan  Kelas  dan  Penelitian  Tindakan  Sekolah
Beserta Contoh-contohnya, Yogyakarta. Gava Media Dimyati  Mahmud.  1990.  Psikologi  Pendidikan  Suatu  Pendekatan  Terapan.
Yogyakarta: BPFE Fudyartanto.  2002.  Psikologi  Pendidikan  :  Dengan  Pendekatan  Baru.
Yogyakarta: Global Pustaka Utama Hasan Alwi. 2005.  Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
I Wayan Badrika. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas.  Jakarta : Erlangga Muhamad  Tahir.  2011.  Pengantar  Metodologi  Penelitian  Pendidikan.  Makasar:
Unismuh Muhhibin Syah. 2003.  Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
____________. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Mulyasa.  2010  .  Praktik  Penelitian  Tindakan  Kelas.  Bandung  :  PT  Remaja
Rosdakarya Rohchiati  Wiriaatmaja.  2010.  Metode  Penelitian  Tindakan  Kelas.  Bandung  :
Remaja Rosdakarya Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran.  Jakarta : Departemen Pendidikan Nasion
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Sarwiji  Suwandi.  2011.  Penelitian  Tindakan  Kelas  PTK  dan  Penulisan  Karya
Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka