Materi Pembelajaran KAJIAN TEORI

Mesir, Pulau Sicilia, Syria dan AsiaKecil. Nama pelabuhan yang terkenalnya adalah Phaestus. Bangsa Pulau Kreta sudah mengenal tulisan, ini di buktikan dengan penemuan tiga manuskrip. Huruf yang terdapat pada manuskrip-manuskrip tersebut adalah pictograf, namun huruf tersebut masih sukar dibaca tetapi 88 simbol di antaranya sudah dapat diterjemahkan oleh Michael Ventris pada 1953. Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Pulau Kreta adalah Polytheisme, sebagai dewa utama adalah Dewi Kesuburan atau Ibu Agung. Ibu Agung memiliki bawahan yang bernama Velhanos, ia digambarkan sebagai sosok seorang lelaki yang memiliki kekuatan luar biasa dan disamakan dengan kekuatan banteng. Peninggalan Kebudayaan Peradaban Yunani Kuno Seni pahat dan bangunan menjadi salah satu kebanggaan Yunani masa lalu dan sekarang. Peninggalan-peninggalanya dibangun dengan gaya arsitektur yang tinggi juga kokoh, misalnya Acropolis yang dibangun pada masa peradaban Mycenae, Epidaurus gedung kesenian Kuil Pathenon Kuil Dewi Athena, Kuil Erectheum. Karya sastra yang di tulis lebih banyak menceritakan tentang perjuangan heroik, seperti Homerus yang mengarang Illyas penyerbuan ke Troya, sekitar tahun 11194 SM dan Odyssea pengembaraan Odyssea setelah perang Troya, cerita perang Yunani dan Persia karya Herodotus dan cerita tentang perang Sparta dan Athena karya Thuchydiades. Tidak jarang pula di temukan sastra yang berisi cerita lucu karya Aristofane, dan cerita tragedi karya Aiskhilos dan Sofokles. Dalam bidang ilmu pengetahuan, orang Yunani yang menjadikan konsep alam dan hidup keseharian manusia ke dalam bentuk filsafat. Filsafat ini berisi penalaran dalam bentuk metode yang masuk akal logis dan penyelidikan suatu objek pengamatan hingga ke bagian terkecil. b Peradaban Romawi Kuno 36 1 Sistem Pemerintahan Perkembangan sejarah Romawi di bagi dalam tiga periode, yakni zaman kerajaan, zaman republik, dan zaman monarki atau kekaisaran Zaman Kerajaan Pada masa ini, semenanjung Apenina dihuni oleh bangsa pendatang dari Laut Kaspia, sedangkan dibagian selatan di huni oleh bangsa Funisia dan Yunani. Diantara mereka terjadi percampuran sehingga melahirkan bangsa Romawi. Kerajaan Roma diperintah oleh seorang raja yang merangkap sebagai penglima perang dan hakim tinggi. Dalam menjalankan pemerintahnya Raja dibantu oleh Senat, yang terdiori dari 300 orang golongan patricia. Roma menjadi negara Republik yang di kuasai kaum bangsawan. Zaman Republik Sistem pemerintahan Republik dipimpin oleh dua orang konsul, konsul pertama bertugas dalam masalah hukum dan ekonomi sedangkan konsul yang kedua memegang urusan pertahanan. Pada masa darurat, jumlah konsul hanya satu orang yaitu seoranng diktatum. Konsul dipilih setiap tahun sekali. Selain menjadi kepala atau penguasa negara juga menjadi ketua senat dan panglima besar. Konsul dipilih oleh rakyat. Dalam menjalankan tugas pemerintahan, konsul 36 Tarcicius Suhirman, Petrus Suparyana,dkk, 2010, Sejarah Untuk SMA Kelas X, Bekasi: Media Maxima, hlm 155-162 di bantu oleh dewan yang terdiri atas Senat dan Dewan Perwakitan Rakyat. Namun golongan bangsawan dan golongan rakyat biasa sering terjadi perbenturan atau ketidak cocokan. Maka, akibat sering terjadi pertentangan tersebut dilakukanlah perundingan dan menghasilkan kesepakatan persamaan hak yang di tuangkan dalam Twaalftafelenwet, yaitu dua belas meja batu undang-undang. Kekuasaan Romawi yang semakin luas dan besar menyebabkan pertikaian antara golongan bangsawan dan protelar, pertama kaum Protelar mengangkat Tiberius Graccus sebagai Tribun, dengan tuntutan tanah, tetapi gagal Tiberius Gracchus mati tahun 132. Perjuangannya dilanjutrkan adiknya Gayus Gracchus, juga gagal dan mati terbunuh 121 SM. Kemudian kaum protelar mengangkat Marius sebagai tribun untuk membawa kaum Optimat bangsawan yang di pimpin oleh Sulla. Akhirnya terjadi peperangan yang dimenangkan kaum bangsawan. Julius Caesar berhasil mengalahkan kaum optimat dan berkuasa selama dua tahun 46-44SM. Selain menjadi penguasa mutlak Julius Caesar juga mengembangkan kalender baru yang disebut kalender Julian. Kalender ini terus di pakai selama beberapa periode, sampai kemudian diperbaharui oleh Gregorius yang kemudian dikenal dengan kalender Gregorius. Julius Caesar dibunuh oleh Brutus dan Casinus pada tahun 44 SM yang menginginkan suatu pemerintahan berbentuk Republik. Akibat kematian Julius Caesar, timbul kekacauan dan terbentuklah tiga serangkai tribun untuk melawan senat, yaitu Antonius, Octavianus, San Lepidus. Lepidus tersingkir, tinggalah Antonius dan Octavianus yang membagi dua wilayah, Yaitu: 1. Romawi Utara dan Romawi Barat, dipimpin oleh Octavianus, dengan mayoritas golongan protelar Plebyer 2. Romawi Selatan dan Timur, dipimpin oleh Antonius, mayoritas masyarakatnya golongan bangsawan Patricier. Antonius menikah dengan ratu Cleopatra, seorang putri dari keturunan dinasti Ptolomeus Mesir. Antonius dan Cleopatra mati bunuh diri tahun 31 SM karena patah semangat akibat kalah dalam perang di Actium melawan Octavianus. Zaman Kekaisaran Sepeninggal Julius Caesar, anak angkatnya yang bernama Oktavianus kemudian dapat menguasai Roma kembali dan berkuasa secara diktator. Dalam kekuasaannya, Oktavianus banyak dikelilingi orang-orang pandai sehingga ia dapat berkuasa cukup lama. Pada masa Octavianus, orang-orang Romawi melihat sesuatu dari sudut kegunaannya. Pandangan hidup bangsa Romawi ini memberikan warna dalam kehidupan agama. Tepatlah apa yang diungkapkan oleh cicero, bahwa agama bagi mereka bukan untuk mendidik manusia kepada kebajikan, melainkan manusia sehat dan kaya. Pandangan hidup yang praktis ini menjadi ciri utama orang-orang Romawi. Dalam ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teori-teori tetapi pelaksana teori yang sudah ada sejak zaman Yunani. Dengan ini mata rantai yang seakan-akan putus dalam perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tumbuh kembali. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, maka sarjana Romawi adalah ahli praktik. Masa Octavianus merupakan masa penyempurnaan seni dan budaya Romawi. Pengaruh budaya Yunani mulai masuk dengan kuatnya sejak tahun 146 SM bersama dengan usaha bangsa Romawi melakukan penaklukan di laut tengah. Selama kekuasaan Romawi, seni Romawi disebarkan ke Eropa dan sekitar Laut Tengah. Selanjutnya kaisar Romawi yang berkuasa adalah kaisar Nero 54-68 SM, kaisar Nero terkenal sangat kejam dan membunuh para pemeluk agama kristen. 2 Sistem Kepercayaan Dalam sistem kepercayaan, orang-orang Romawi menganut kepercayaan terhadap dewa-dewa. Hanya saja dewa-dewa di Romawi berbeda dengan di Yunani. Dewa-dewa yang dipercayai oleh orang-orang Romawi antara lain: jupiter raja dewa-dewa; Yuno dewi rumah tangga; Minerus dewi pengetahuan; Venus dewi kecantikan; Mars dewa perang; Neptunus dewa laut; Diana dewi perburuan; dan Bacchus dewa anggur. 3 Peninggalan Bangsa Romawi Dalam bidang kebudayaan, terdapat percampuran dua unsur seni budaya, yaitu Romawi yang merupakan daerah kekuasaan Etruskia dan Seni Yunani. Pada hakikatnya, budaya ini bukan berasal dari rakyat biasa melainkan dari golongan bangsawan. Golongan seniman besar, seperti yang terdapat di Yunani, di Roma tidak ada. Justru bangsa Romawi yang mendatangkan seniman-seniman dari Yunani. Oleh karena itu, pengaruh Yunani di Romawi sangat kuat. Dengan begitu seni Romawi pada dasarnya adalah percampuran unsur-unsur budaya Etrustika dan Yunani yang kemudian menjadi seni budaya baru. Setiap kaisar yang berkuasa di Romawi selalu meninggalkan seni budaya berupa bangunan monumen. Kebiasaan yang dilakukan oleh kaisar-kaisar ini dilakukan sebagai sarana untuk menunjukan jasanya kepasa negara. Maka sejak kaisar-kaisar ini berkuasa, banyak sekali didirikan bangunan besar dan megah dengan menggunakan bahan dari marmer. Peninggalan seni bangunan Romawi pada masa kekaisaran ini sangat banyak. Bangunan-bangunan monumen tersebut antara lain: 1. Kuil Zeus yang didirikan di Olympia. 2. Kuil Jupiter Heliopalitanus di ba’albek syria. 3. Pantheon merupakan sebuah kuil yang kemudian digunakan untuk gereja. 4. Mousoleum di Roma yang didirikan pada tahun 175 SM. 5. Teater di Pompeii, solona, dan Amperados. 6. Amphiteater. 7. Thermen. 8. Bangunan istana. 9. Gerbang kemenangan. 10. Tiang kemenangan. Ketika penguasa Roma masih memusuhi para pengikut agama kristen, di Roma sendiri secara sembunyi-sembunyi berkembang seni Katamba.Seni Katakomba sendiri merupakan kuburan-kuburab bawah tanah. Kemudian dalam masyarakat Romawi pada masa Gothik ini selalu melakukan kebiasaan untuk berkumpul di ruangan terowongan dengan tujuan mengadakan kegiatan agama. Dari seringnya diadakan perkumpulan, kemudian berkembang kebiasaan masyarakat untuk menghiasai dinding dengan motif zaman kuno. Motif-motif klasik yang digambar dalam dinding-dinding terowongan ini kemudian tergeser oleh perkembangan motif-motif modern atau baru. Motif-motif yang baru ini biasanya berbentuk manusia dan binatang yang digambarkan secara simbolik untuk kepentingan agama kristen. Karya seni kristen awal ini antara lain lukisan- lukisan Kristus sebagai “gembala yang baik”. Pada umumnya yang mengembangkan seni Katakomba ini adalah bukan seniman. Bagi mereka yang terpenting adalah dapat mengungkapkan arti dan ide melalui lukisan dan sebagai bakti mereka kepada agama kristen.

C. Penelitian yang relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah : 1. Penelitian Endah Yunarni tentang “Optimalisasi Pembelajaran Sejarah Melalui Implementasi Model Kooperatif Tipe Gi Group Investigation Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Di SMA Negeri 2 Ngawi”. Program studi Pendidikan Sejarah, Pragram Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dari hasil penelitian Endah Yunarni telah berhasil meningkatkan kemampuan berfikir kritis dari keadaan awal 6,25 meningkat pada siklus I menjadi 34,37 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 75. serta meningkatkan prestasi belajar pada keadaan awal 46,88 meningkat pada siklus I menjadi 65,83 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 87,50. 37 2. Penelitian Lailatul. Tentang “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sejarah Melalui Pembelajaran Cooperative Group Investigation Siswa Kelas IV SDN Tegalrejo Kab. Blitar”. Program studi Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Dari hasil penelitian Lailatul telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dari keadaan awal 61,12, pada siklus I prosentase hasil belajar siswa mengalami penurunan yaitu mencapai 57.76, hal ini disebabkan siswa belum mengenal metode Group Investigation yang sedang digunakan. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan 37 www.Freecybers.comedukasi37-kampus2292-optimalisasi-pembelajaran-sejarah-melalui- implementasi-model-kooperatif-tipe-group-investigation .html diakses tanggal 19 juli 2014 pada siklus I pertemuan kedua yaitu mencapai 69.16. Pada siklus II pertemuan pertama hasil belajar siswa meningkat secara signifikan hingga mencapai 72.92. Sedangkan pada akhir siklus II pertemuan kedua hasil belajar siswa mencapai

77.60 dengan prosentase siswa yang berhasil dalam pembelajaran mencapai

93. 38

D. Kerangka Berfikir

Dengan model pembelajaran kooperatif type Group Investigation ini diharapkan bisa meningkatkan minatr dan prestasi belajar sejarah siswa. Dalam penelitian ini menggunakan kerangka berfikir sebagai berikut : Gambar I Kerangka Berfikir 38 Karya-ilmiah.um.ac.idindex.pphpKSDParticleview6763 diakses tanggal 19 juli 2014 Kondisi Awal Guru dalam proses belajar mengajar menggunakan metode konfensional Minat dan prestasi belajar rendah Tindakan Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif type Group Investigation Siklus I Menggunakan model pembelajaran kooperatif type Group Investigation dalam kelompok acak Siklus II Menggunakan model pembelajaran kooperatif type Group Investigation dalam kelompok yang sama Minat siswa semakin meningkat dan prestasi belajar juga meningkat Kondisi Akhir Dalam mengajar sejarah guru megajar secara konfensional sehingga hal ini menimbulkan adanya kebosanan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan berpengaruh pada minat siswa di dalam kelas yang cenderung sibuk dengan dirinya sendiri sehingga menimbulkan prestasi yang rendah. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah serta rendahnya prestasi siswa menjadi suatu masalah yang membutuhkan sebuah solusi. Maka dari itu solusi yang diberikan terhadap permasalahan tersebut adalah diterapkannya model pembelajaran yang mampu menarik minat siswa untuk belajar dan dapat meningkatkan prestasi siswa tersebut, maka dalam problematika ini model pembelajaran kooperatif type Group Investigation dipilih untuk di terapkan karena model pembelajaran kooperatif type Group Investigation dapat membuat suasana kelas lebih cair dan dapat merangsang minat siswa dalam mengikuti proses belajar sejarah. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif type Group Investigation diharapkan dapat mendorong peningkatan minat siswa dan prestasi belajarnya, khususnya bagi siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu. Semakin tinggi minat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di yakini akan menjadikan prestasi yang dicapai siswa semakin tinggi pula.

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan

0 0 17

Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui model group investigation pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu tahun ajaran 2013/2014.

0 1 165

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II.

0 2 343

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas II SD Pangudi Luhur Sedayu melalui metode mendongeng.

0 2 258

Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui model group investigation pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu tahun ajaran 2013 2014

0 2 163

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II

0 2 341

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) pada siswa kelas X-D SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 0 257

Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas II SD Pangudi Luhur Sedayu melalui metode mendongeng - USD Repository

0 2 256