29
menganalisis. Hasil analisis perbedaan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan akan digunakan untuk
menarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis sehingga dapat diketahui hasil penelitian mengafirmasi atau menolak hipotesis
penelitian.
3.10.2.4 Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis
Uji besar pengaruh ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode inkuiri yang digunakan terhadap kemampuan mengaplikasi dan
menganalisis, baik metode ceramah maupun metode inkuiri. Jika distribusi data normal, uji besar pengaruh dihitung dengan menggunakan rumus Field,
2009:57,179:
Keterangan: r = besar pengaruh effect sizedengan menggunakan koefisien korelasi Pearson
t = harga uji t df = harga derajad kebebasan
R² = koefiensi determinasi
Jika distribusi data tidak normal digunakan rumus Field, 2009:550:
Keterangan: r = besar pengaruh effect sizedengan menggunakan koefisien korelasi Pearson
Z = harga konversi dari Standar Deviasi diperoleh dari SPSS uji Wilcoxon N = jumlah total observasi = 2x jumlah siswa
� = � �
2
�
2
+ ��
� = �
√�
30
Sedangkan untuk mengetahui presentase pengaruh tersebut digunakan koefisien determinasi
�² dengan rumus sebagai berikut:
Dari rumus di atas kriteria yang digunakan adalah r = 0,10 efek kecil, r = 0,30 efek menengah, dan r = 0,50 efek besar. Untuk mengetahui persentase
pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi atau kemampuan menganalisis, digunakan koefisien determinasi R² Field, 2009:179.
3.10.2.5 Uji Retensi
Pengujian ini dilakukan setelah 2 bulan sesudah treatment diberikan yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh yang ditimbulkan masih sekuat
seperti pada posttest I. Digunakan uji perbedaan untuk mengetahui apakah posttest II berbeda secara signifikan dengan posttest I. Dengan kriteria, jika harga
Sig 2-tailed 0,05 , ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara
posttest I dan posttest II. Sedangkan, jika harga Sig 2-tailed 0,05 , tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II. Dengan kata lain, tidak
ada penurunan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Jika data terdistribusi normal digunakan paired samples t-tes sedangkan
Wilcoxonuntuk data yang terdistribusi secara tidak normal. Hipotesis statistiknya adalah:
H
null
:Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain tidak ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara
skorposttest I dengan posttest II. H
i
:Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skor
posttest I ke posttest II. Kriterianya adalah sebagai berikut :
�² = r² x 100
31
1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II.
Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara posttest I dan posttest II.
2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada penurunan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest
II. Dengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II.
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini akan dibahas hasil penelitian dan pembahasan untuk mengetahui pengaruh pengguunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan
menganalisis. Hasil penelitian akan menjelaskan deskripsi data dan analisis data yang dilakukan.
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan
Mengaplikasi
Penelitian ini merupakan penelitian payung yang meneliti tentang pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif Taksonomi
Bloom yang sudah direvisi. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
Peneliti akan lebih memfokuskan pembahasan penelitian tentang kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. Pada bagian peneliti ini akan membahas
mengenai kemampuan mengaplikasi. Pada tahap pertama peneliti memberikan pretest pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Kelas kontrol adalah kelas
yang tidak diberikan perlakuan metode inkuiri sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa metode inkuiri dengan materi yang diajarkan sama.
Tujuan pretest adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi yang akan diajarkan, baru setelah itu diberikan posttest apabila penyampain materi
sudah selesai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Posttest bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakukan metode inkuiri serta membandingkan hasil dari
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Peneliti menggunakan instrumen berupa soal essai yang sudah diuji
validitas dan reliabilitasnya serta dan sudah dikonsultasikan pada dosen pembimbing. Soal yang digunakan pada pretest dan posttest tersebut terdiri dari 6
soal, sedangkan peneliti hanya menggunakan dua soal dalam penelitian. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap