46
Tabel diatas menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mencapai skor yang lebih tinggi yaitu dengan harga sig.2-tailed = 0,000 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima sehingga ada perbedaan yang signifikan antara hasil pretest ke posstest atau ada kenaikan yang signifikan pada antara pretest ke posttest.
dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan harga sig.2-tailed = 0,288 maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dapat
disimpulkan bahwa pada aspek mengingat pada kelompok kontrol tidak ada kenaikan yang signifikan sedangkan pada kelompok eksperimen ada kenaikan
yang signifikan.
4.1.1.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Menganalisis
Langkah yang ketiga inidilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh metode inkuiri dalam penelitian ini. Penghitungan selisih ini dilakukan
dengan cara mengurangkan skor posttest dengan skor pretest pada masing-masing kelompok. Sebelum melakukan uji selisih skor, dilakukan uji normalitas data
selisih skor menganalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji selisih skor kemampuan menganalisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 18. Uji Normalitas Selisih Skor
No. Aspek
Nilai Signifikansi Keterangan
1 Selisih skor menganalisis kelompok kontrol
0,097 Normal
2 Selisih skor menganalisis kelompok eksperimen
0,717 Normal
Hasil uji selisih skor tersebut menunjukkan bahwa data tersebut normal sehingga analisis statistik yang digunakan dalam uji perbandingan kemampuan
mengaplikasi menggunakan statistik nonparametrik independent sample t-test. Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut :
H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan
metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.
47
H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest-posttest kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri
berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.
Kriteria yang digunakan adalah: 1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan posttest kelompok kontrol dan
kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan antara selisih skor pretest-posttest
terhadap kemampuan menganalisis. 2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, maka H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan posttest kelompok kontrol
dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan antara selisih skor pretest-posttest
terhadap kemampuan menganalisis.
Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan atau tidak secara signifikan terhadap
kemampuan menganalisis. Hasil analisis perbandingan antara selisih skor pretest- posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan akan
digunakan untuk menarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis penelitian sehingga dapat diketahui hasil penelitian mengafirmasi atau menolak hipotesis
penelitian. Berikut merupakan grafik selisih skor pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
48
Gb.13 Diagram Skor Selisih Pretest-Posttest Kemampuan Menganalisis
Hasil analisis statistik penelitian dengan menggunakan independent samples test dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 19. Uji Selisih Skor Posttest Kemampuan Menganalisis
Hasil Posttest Signifikansi
Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0,046 Berbeda
Hasil pengolahan data menunjukkan harga Levene’s Test dengan tingkat kepercayaan 95 F = 0,729, Sig. 2-tailed = 0,046, maka terdapat homogenitas
varian dengan harga M = -0,56, SE = 0,27 , t52 = -2,047. Tabel diatas menunjukan bahwa hasil analisis statistik pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen telah menunjukan Sig. 2-tailed = 0,046 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
Kontrol Eksperimen
49
4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis