14
tertentu dalam aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya.
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha untuk meniadakan perasaan tidak suka itu. Dalam kegiatan, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa, yang menjamin kelangsungan diri kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan, sebagai tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai. Dikatakan “keseluruhan”, karena pada umumnya ada beberapa motif yang
bersama-sama menggerakan siswa untuk belajar Sardiman, 2008: 75. Dari berbagai pendapat di atas mengenai motivasi dapat disimpulkan
bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan suatu perbuatan dengan
tujuan tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Jenis Motivasi
Motivasi sebagai kekuatan mental individu, memiliki tingkat-tingkat.
Para ahli ilmu jiwa mempunyai pendapat yang berbeda tentang tingkat kekuatan tersebut. Meskipun mereka berbeda pendapat tentang tingkat
kekuatannya, tetapi mereka umumnya sependapat bahwa motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu primer dan sekunder.
15
1 Motivasi Primer
Motivasi primer adalah motivasi yang berdasarkan pada motif-motif dasar atau motif bawaan. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal
dari segi biologis atau jasmani manusia yang timbul akibat proses kimiawi fisiologis yang terdapat pada setiap orang.
2 Motivasi sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang diperoleh dari belajar melalui pengalaman. Motivasi sekunder ini, sangat bergantung pada
pengalaman individu. Menurut Handoko 1992: 25 menyatakan bahwa semakin bertambahnya usia seseorang semakin bertambah pula
pengalamannya, makin bertambah pula hal-hal yang ia pelajari berarti makin banyak ia mempunyai motivasi sekunder.
3. Hal-hal yang mempengaruhi motivasi
a. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ektrinsik adalah motivasi yang disebabkan faktor-faktor ekternal individu. Peranan motivasi ekstrinsik menjadi penting sebagai
penguat dan pendorong, dengan banyak cara seperti pujian kepada siswa, memiliki arti bahwa siswa itu dipandang memiliki kemampuan
adanya rasa kepuasan dan tidak merasa sia-sia dengan usaha belajarnya Slavin, 2009-103.
Menurut Sardiman 2008: 90 motivasi ekstrinsik adalah motif- motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar.
16
Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin belajar
untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya, peraturan atau tata tertib sekolah, teladan orang tua, dan metode guru
mengajar. Motivasi ektrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan
dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar siswa
termotivasi untuk belajar. Pembimbing yang berhasil adalah guru yang pandai membangkitkan motivasi siswa dalam menunjang proses
interaksi layanan bimbingan klasikal. b.
Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah suatu hal dan keadaan yang berasal dari
dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk belajar. Menurut Sardiman 2008: 89 motivasi intrinsik adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Faktor-faktor yang menimbulkan motivasi intrinsik adalah adanya kebutuhan, memahami akan pentingnya
kemajuan akan dirinya sendiri dan adanya cita-cita atau aspirasi dalam dirinya.
17
Motivasi intrinsik biasanya ditingkatkan dengan banyak cara, salah satunya dengan membuat siswa merasa tertarik dan tidak jenuh
untuk melakukan proses belajar. Salah satu contohnya bisa dilakukan dengan guru pembimbing dan pendidik untuk mengajar dengan metode
yang bervariasi, menarik, mengambil contoh kehidupan sehari-hari sesuai perkembangan belajar siswa. Adanya hal ini, siswa merasa
selalu ingin tahu variasi belajar yang akan diberikan selanjutnya. Motivasi intrinsik seperti adanya rasa senang, kemauan, kecerdasan,
dan kemandirian. Djamarah 2010: 194 berpendapat bahwa motivasi itu intrinsik
bila tujuan dapat melekat dengan situasi belajar, kebutuhan, serta tujuan siswa untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam
pelajaran bukan karena keinginan untuk mendapat pujian, nilai yang tinggi atau hadiah.
4. Faktor-faktor yang Memotivasi Belajar