4. Guru berpendapat bahwa reaksi siswa bagus dan berantusias saat peneliti akan memutar video.
5. Hasil Uji t Motivasi Siswa
Tabel 4. 12 Hasil Uji t Motivasi Pra tindakan Sampai Siklus III
Jika dilihat dari tabel di atas, nilai uji-t berpasangan berbeda rata- rata motivasi pra tindakan dengan motivasi siklus I adalah sebesar -
11,05. Artinya ada peningkatan motivasi siswa sesudah diberi tindakan dengan rata-rata peningkatan sebesar 11,05. Nilai t hitung sebesar -
8,404 dengan Sig 0,00. Karena Sig 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat peningkatan signifikan motivasi siswa pada pra tindakan dan
siklus I dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan media audio visual. Dengan demikian, dapat dinyatakan
bahwa perlakuan mempengaruhi motivasi siswa secara signifikan.
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. 2- tailed
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1
Pretest - Siklus1
- 11.050
5.880 1.315
-13.802 -8.298 -8.404
19 .000
Pair 1
Siklus1 - Siklus2
-8.250 7.866
1.759 -11.932
-4.568 -4.690 19
.000 Pair
1 Siklus2 -
Siklus3 -4.950
8.172 1.827
-8.775 -1.125 -2.709
19 .014
Nilai uji-t berpasangan perbeda rata-rata motivasi pada siklus I dengan motivasi siklus II adalah sebesar 8,250. Artinya ada
peningkatan motivasi siswa sesudah diberi tindakan dengan rata-rata peningkatan sebesar 8,250. Nilai t hitung sebesar 4,690 dengan Sig
0,00. Karena Sig 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata motivasi siswa dalam mengikuti layanan
bimbingan klasikal pada siklus I dan siklus II perbedaan. Dengan demikian, motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal
dengan menggunakan media audio visual secara meningkat signifikan. Nilai uji-t berpasangan perbeda rata-rata minat siklus II dengan
motivasi siklus III adalah sebesar -4,950. Artinya ada Peningkatan motivasi siswa sesudah diberi tindakan dengan rata-rata peningkatan
sebesar 4,950. Nilai t hitung sebesar -2,709 dengan Sig 0,014. Karena Sig 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan
rata-rata motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal pada siklus II dan siklus III terdapat perbedaan. Dengan demikian,
dapat dinyatakan bahwa perlakuan memengaruhi motivasi siswa secara signifikan.
C. Pembahasan