173
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Bantul pada materi analisis bukti transaksi
dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa. Peningkatan ini tampak dari rerata motivasi
belajar pada awal = 52,0, siklus I = 64,1, dan siklus II = 70,4. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa pada pembandingan motivasi
belajar awal dengan akhir siklus II didapatkan nilai sig. 2-tailed = 0,000 α = 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan
model pembelajaran kooperatif.
2. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Bantul pada materi analisis bukti transaksi dan
pencatatan bukti transaksi dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa. Peningkatan ini tampak dari rerata pemahaman pada
awal = 52,38, siklus I = 75,24, dan siklus II = 87,62. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa pada pembandingan hasil tes awal tes 1
dengan akhir siklus II tes 3 didapatkan nilai sig. 2-tailed = 0,000
174
α = 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran
kooperatif.
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Peneliti menyadari adanya koordinasi yang kurang optimal dengan guru mitra. Hal ini disebabkan ada banyak aktifitas yang dilakukan
oleh guru mitra. Peneliti dan guru mitra sering mengalami kesulitan dalam menemukan titik temu waktu tatap muka. Hal demikian
disebabkan di samping melakukan pengajaran di sekolah, guru mitra juga sedang melakukan studi lanjut S2. Hal ini secara tidak langsung
menjadi kendala koordinasi guru dan peneliti sehingga menjadi kurang intensif. Namun demikian peneliti berusaha meningkatkan kualitas
setiap pertemuan memanfaatkan waktu-waktu luang untuk menyiapkan penelitian secara bersama.
2. Peneliti menemukan perbedaan-perbedaan persepsi dalam persiapan PTK ini. Perbedaan-perbedaan persepsi tersebut menyebabkan waktu
yang diperlukan untuk persiapan lebih panjang. Namun, peneliti bersama guru mitra selalu bersama untuk saling belajar memakai
desain dan aplikasi model pembelajaran ini.
175
C. Saran