162
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif masih memerlukan perbaikan. Hal-hal yang masih harus
diperbaiki yaitu pengaturan waktu dan persiapan yang matang
lampiran 55, hal 349.
B. Analisis Data
1. Analisis komparatif-deskriptif a. Motivasi belajar siswa
Tabel 5.23 Komparasi Motivasi Belajar Siswa
No Nama
Awal a
Siklus I b
Siklus II c
Peningkatan Motivasi
1 Algo Wijaya
52 61
68 17
11 31
2 Afifah Listi F
51 65
70 27
8 37
3 Ana Nur Fatihah
50 62
67 24
8 34
4 Destiana Kusuma W
44 66
72 50
9 64
5 Dinda Sekar Wangi
50 57
67 14
18 34
6 Kharisma Lady
53 65
74 23
14 40
7 Nevada Dela Mena A
59 65
67 10
3 14
8 Nurni Fatonah M
55 68
71 24
4 29
9 Puput April S
55 58
68 5
17 24
10 Rizal Kurnia F
52 77
79 48
3 52
11 Rosalina A
56 60
67 7
12 20
12 Teguh Setia Febrian
47 62
70 32
13 49
13 Ulfa Damayanti
50 64
71 28
11 42
14 Yohana Destiana W
54 67
75 24
12 39
Rata-rata 52,0
64.1 70.4
24 10
36
Sumber: data primer lampiran 21, hal 213, lampiran 40, hal 282 dan lampiran 60 hal 359
Tabel 5.23 menunjukkan perubahan motivasi belajar siswa terhadap materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam
163
jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa sebelum dan sesudah pembelajaran kooperatif. Dari 14 orang siswa di kelas XI
IPS 1, semua siswa mengalami peningkatan motivasi belajar. Peningkatan motivasi belajar siswa bervariasi. Pada awal ke siklus I,
rerata peningkatan 24, siklus I ke siklus II 10, dan dari awal ke siklus II 36.
Tabel 5.24 Rangkuman Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa Awal,
Siklus I, dan Siklus II Penelitian
No Interval
Kinerja
Frekuensi Frekuensi Relatif
Kategori Awal
Siklus I Siklus II
Awal Siklus I
Siklus II
1 69
– 80 1
8 7,14
57,14 Sangat Tinggi
2 60
– 68 12
6 85,72
42,86 Tinggi
3 54
– 59 5
1 35,71
7,14 Cukup Tinggi
4 48
– 53 7
50 Rendah
5 20
– 47 2
14,29 Sangat Rendah
Jumlah 14
14 14
100 100
100
Dari tabel 5.24 dapat dilihat adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Pada tahap awal, sebagian besar motivasi belajar siswa ada
pada kategori rendah rata-rata = 52. Pada siklus I, sebagian besar motivasi belajar ada pada kategori tinggi rata-rata = 64,1. Pada
siklus II, sebagian besar motivasi belajar siswa ada pada kategori sangat tinggi rata-rata = 70,43.
b. Pemahaman siswa
164
Tabel 5.25 Komparasi Pemahaman Siswa
No Nama
Tes 1 a
Tes 2 b
Tes 3 c
Peningkatan Pemahaman KKM
Ket.
1 Algo Wijaya
53 73
80 38
10 51
78 Tuntas
2 Afifah Listi F
53 67
93 26
40 75
78 Tuntas
3 Ana Nur Fatihah
33 60
80 82
33 142
78 Tuntas
4 Destiana Kusuma W
40 73
80 83
10 100
78 Tuntas
5 Dinda Sekar Wangi
47 80
93 70
16 100
78 Tuntas
6 Kharisma Lady
73 73
87 18
18 78
Tuntas 7
Nevada Dela Mena A 33
73 80
121 10
142 78
Tuntas 8
Nurni Fatonah M 73
73 87
18 18
78 Tuntas
9 Puput April S
47 73
87 55
18 85
78 Tuntas
10 Rizal Kurnia F
60 73
80 22
10 33
78 Tuntas
11 Rosalina A
67 73
93 10
27 40
78 Tuntas
12 Teguh Setia Febrian
27 80
93 196
16 248
78 Tuntas
13 Ulfa Damayanti
80 93
93 16
16 78
Tuntas 14
Yohana Destiana W 47
87 100
85 15
113 78
Tuntas
Rata-rata 52,38
75.24 87,62
57 17
84
Sumber: data primer lampiran 28 hal 237, lampiran 42 hal 301 dan lampiran 62 hal 377
Tabel 5.25 menunjukkan perubahan pemahaman siswa tentang materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam
jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa sebelum dan sesudah pembelajaran kooperatif. Dari 14 orang siswa di kelas XI
IPS 1, semua siswa mengalami peningkatan nilai. Peningkatan pemahaman siswa bervariasi. Pada awal ke siklus I, rerata
peningkatan pemahaman siswa 57. Saat siklus II ke siklus III peningkatan pemahaman siswa 17. Sedangkan peningkatan
pemahaman siswa dari awal hingga siklus II mencapai 84. Pada akhir siklus II, hasil belajar keseluruhan siswa melebihi nilai KKM =
165
78. Dengan demikian seluruh siswa telah tuntas dalam mengikuti pembelajaran materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti
transaksi dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa.
Tabel 5.26 Rangkuman Distribusi Frekuensi Pemahaman Siswa Awal, Siklus I, dan
Siklus II Penelitian
No Interval
Kinerja Frekuensi
Frekuensi Relatif Kategori
Awal Siklus I
Siklus II Awal
Siklus I Siklus II
1 81
– 100 2
9 14,29
64,29
Sangat Paham
2 66
– 80 4
11 5
28,57 78,57
35,71
Paham
3 56
– 65 1
1 7,14
7,14
Cukup Paham
4 46
– 55 5
35,72
Tidak Paham
5 – 45
4 28,57
Sangat Tidak
Paham
Jumlah 14
14 14
100 100
100
Berdasarkan tabel 5.26 dapat dilihat adanya peningkatan pemahaman siswa. Pada tahap awal, sebagian besar siswa masuk kategori tidak
paham rata-rata = 52,38. Pada siklus I, sebagian besar siswa ada pada kategori paham rata-rata = 75,24. Pada siklus II, sebagian
besar ada pada kategori sangat paham rata-rata = 87,62. 2. Pengujian Hipotesis
a. Motivasi belajar siswa 1 Rumusan Hipotesis
H
o
= tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa
sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif.
166
H
a
= terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan
setelah diterapkan
model pembelajaran
kooperatif. 2 Pengujian normalitas distribusi data
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov lampiran 65, hal 392.
Tabel 5.27 Pengujian Normalitas Motivasi Belajar Awal dan Akhir
Siklus II Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Selisih K1K3
N 14
Normal Parameters
a,,b
Mean 18.43
Std. Deviation 5.653
Most Extreme Differences
Absolute .119
Positive .110
Negative -.119
Kolmogorov-Smirnov Z .447
Asymp. Sig. 2-tailed .988
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data
adalah normal asymp. sig. 2-tailed = 0,988 α = 0,05.
Dengan demikian pengujian hipotesis dilakukan dengan berdasarkan uji statistik parametrik.
1 Pengujian paired sample t-test
167
Berikut ini disajikan hasil pengujian beda rata-rata kuesioner awal, siklus I dan siklus II penelitian lampiran 66, hal 395:
Tabel 5.28 Pengujian Beda Rata-rata Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan Paired Samples Test
Tabel 5.28
menunjukkan bahwa
pada ketiga
pembandingan hasil tes menunjukkan nilai sig. 2-tailed = 0,000 α = 0,05. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan setelah diterapkan
metode pembelajaran kooperatif. b. Pemahaman
1 Rumusan Hipotesis H
o
= tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum
dan setelah
diterapkan model
pembelajaran kooperatif.
H
a
= terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif.
2 Pengujian normalitas distribusi data
Paired Differences t
df Sig.2-
tailed 95 Confidence
Interval of the Difference
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean Lower
Upper
Pair 1 Awal
– Akhir Siklus II
-18.429 5.653
1.511 -21.692 -15.165 -12.198 13
.000
168
Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov lampiran 65, hal 392.
Tabel 5.29 Pengujian Normalitas Tes 1 dan Tes 3 Berdasarkan
One Sample Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
selisih N
14 Normal Parameters
a,,b
Mean 35.29
Std. Deviation 16.776
Most Extreme Differences Absolute .182
Positive .122
Negative -.182
Kolmogorov-Smirnov Z .681
Asymp. Sig. 2-tailed .742
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov di atas, tampak bahwa distribusi data
adalah normal asymp. sig. 2-tailed = 0,742 α = 0,05.
Dengan demikian pengujian hipotesis dilakukan dengan berdasarkan uji statistik parametrik.
3 Pengujian paired sample t-test Berikut ini disajikan hasil pengujian beda rata-rata tes 1, tes 2,
dan tes 3 lampiran 66, hal 395:
169
Tabel 5.30 Pengujian Beda Rata-rata Pemahaman Siswa Berdasarkan
Paired Samples Test
Tabel 5.30 menunjukkan bahwa pembandingan pada ketiga hasil tes menunjukkan nilai sig. 2-tailed
= 0,000 α = 0,05. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah diterapkan
metode pembelajaran kooperatif.
C. Pembahasan