Muatan Lokal Strategi Pengembangan Muatan Lokal Mulok Kegiatan Pengembangan Diri

79 Tabel 4.5 Analisis Penambahan Jam pada Kurikulum No Kelas Mata Pelajaran Jam Tambahan 1. X 1. Matematika 2. Fisika 3. Kimia 4. Biologi 5. Bahasa Inggris 1 2 1 1 1 2. XI – IPA 1. Matematika 2. Fisika 3. Kimia 4. Biologi 5. Bahasa Inggris 1 2 1 1 1 3. XI – IPS 1. Ekonomi 2. Geografi 3. Matematika 4. Bahasa Inggris 2 2 1 1 4. XII – IPA 1. Matematika 2. Fisika 3. Kimia 4. Biologi 5. Bahasa Inggris 1 1 1 2 1 5. XII - IPS 1. Ekonomi 2. Geografi 3. Matematika 4. Bahasa Inggris 2 2 1 1

F. Muatan Lokal

1. Jenis Muatan Lokal a. Bahasa Jawa Sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 423.50912 tanggal 25 maret 2005, tentang Penerapan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa bagi SMAMASMK dan Surat 80 Edaran Bersama Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 42377 dan Kepala Kantor Wilayah Departemen Departemen Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 433.5591 tanggal 19 April 2005, tentang Penerapan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa bagi SMAMASMK, SMAN 1 Bantul menyelenggarakan muatan lokal Bahasa Jawa untuk Kelas XI dan XII. b. Muatan Lokal Batik Untuk kelas X berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bantul No:05 Tahun 2010. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk muatan lokal terlampir.

G. Strategi Pengembangan Muatan Lokal Mulok

Pengembangan Pembelajaran Mulok melalui: 1. Mengirimkan guru Mulok dalam MGMP Kabupaten 2. Mengirimkan guru Mulok dalam kegiatan Workshop dan Diklat 3. Kegiatan outdoor ke sentra kerajinan batik 4. Kerjasama dengan sentra kerajinan batik

H. Kegiatan Pengembangan Diri

1. Jenis Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan 81 mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 1 Bantul. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:

a. Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri

pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karakter peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 1 Bantul terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.

b. Kegiatan Pengembangan Pribadi dan Kreatifitas siswa dilaksanakan

melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup kegiatan: 1 Keolahragaan basket, bola voli, futsal, pencaksilat 2 Kepemimpinan Latihan Dasar Kepemimpinan SiswaLDKS, Tonti, MPK, OSIS, Kopsis, Palang Merah Remaja, Pramuka, Rohis, Kajian Jum’at 3 Seni Paduan Suara, Teater, Tari, Band, Qiroah 4 Kelompok Ilmiah Remaja, Kelompok Majalah Dinding, SABAMAGZ 5 Kelompok Ilmu Dasar Fisika, Biologi, Kimia, Matematika, dan Bahasa Ingggris 6 Kelompok Olimpiade Sains 7 Kelompok Olimpiade Astronomi 8 Pembinaan Imtaq MTQ 9 Pembinaan Kreatifitas IT dan Desain Grafis 82 10 Bahasa Jepang Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Bantul. Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan guru Pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah. 2. Strategi Pembelajaran Pengembangan Diri Pengembangan diri dikembangkan melalui: a. Pembimbing membuat Administrasi Pembelajaran b. Pelaksanaan Pembelajaran dibuktikan dengan daftar hadir c. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri d. Nilai Pengembangan Diri dicantumkan dalam rapor e. Mengikutsertakan siswa dalam lomba

I. Beban Belajar

Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 1 Bantui dengan menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMA Negeri 1 Bantul. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pelajaran. 83 Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di SMA Negeri 1 Bantul berlangsung selama 45 menit. SMA Negeri 1 Bantul menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi discovery inquiry. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran baik untuk sistem paket maupun sistem SKS. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah discovery inquiry dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek. Jumlah jam tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Daftar Jumlah Jam Tatap Muka dalam Struktur Kurikulum 84 NO Kelas Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu 1 X 44 2 XI 44 3 XII 44 1. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar di SMA Negeri 1 Bantul disusun oleh masing-masing guru mata pelajaran dengan menentukan kriteria ketuntasan minimal KKM. Penentuan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata- rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. a. Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran sebagai berikut: Tabel 4.7 Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas X Mata Pelajaran Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Kognitif Psikomotor Afektif 1. Pendidikan Agama 78 78 Baik 2. Pendidikan Kewarganegaraan 78 - Baik 3. Bahasa Indonesia 80 80 Baik 4. Bahasa Inggris 78 78 Baik 5. Matematika 77 - Baik 6. Fisika 78 78 Baik 7. Biologi 77 77 Baik 8. Kimia 78 78 Baik 9. Sejarah 78 - Baik 10. Geografi 78 - Baik 11. Ekonomi 78 - Baik 12. Sosiologi 78 - Baik 85 13. Seni Budaya - 76 Baik 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 77 77 Baik 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 77 77 Baik 16. Keterampilan English Standardized Test 78 78 Baik 17. Muatan Lokal Batik 75 75 Baik 18. Pengembangan Diri Baik Baik Baik Tabel 4.8 Kriteria Ketuntasan Minimal Program Ilmu Pengetahuan Alam IPA Mata Pelajaran Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Kognitif Psikomotor Afektif Kognitif Psikomotor Afektif 1. Pendidikan Agama 78 78 Baik 78 78 Baik 2. Pendidikan Kewarganegaraan 78 - Baik 78 - Baik 3. Bahasa Indonesia 79 79 Baik 79 79 Baik 4. Bahasa Inggris 79 79 Baik 80 80 Baik 5. Matematika 78 - Baik 78 - Baik 6. Fisika 77 77 Baik 77 77 Baik 7. Kimia 78 78 Baik 80 80 Baik 8. Biologi 78 78 Baik 80 80 Baik 9. Sejarah 78 - Baik 78 - Baik 10. Seni Budaya - 76 Baik - 75 Baik 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Keseha- tan 77 77 Baik 77 77 Baik 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 77 77 Baik 77 77 Baik 13. Keterampilan English Standardized Test 78 78 Baik 78 78 Baik 14. Muatan Lokal Bahasa Jawa 77 77 Baik 77 77 Baik 15. Pengembangan Diri Baik Baik Baik Baik Baik Baik Tabel 4.9 Kriteria Ketuntasan Minimal Program Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Mata Pelajaran Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Kognitif Psikomotor Afektif Kognitif Psikomotor Afektif 86 1. Pendidikan Agama 78 78 Baik 78 78 Baik 2. Pendidikan Kewarganegaraan 78 - Baik 78 - Baik 3. Bahasa Indonesia 79 79 Baik 79 79 Baik 4. Bahasa Inggris 79 79 Baik 80 80 Baik 5. Matematika 78 - Baik 78 - Baik 6. Sejarah 78 - Baik 78 - Baik 7. Geografi 78 - Baik 78 - Baik 8. Ekonomi 78 - Baik 78 - Baik 9. Sosiologi 78 - Baik 78 - Baik 10. Seni Budaya - 76 Baik - 75 Baik 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Keseha- tan 77 77 Baik 77 77 Baik 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 77 77 Baik 77 77 Baik 13. Keterampilan English Standardized Test 78 78 Baik 78 78 Baik 14. Muatan Lokal Bahasa Jawa 77 77 Baik 77 77 Baik 15. Pengembangan Diri Baik Baik Baik Baik Baik Baik

J. Keunggulan Lokal dan Global

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dan Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa : penelitian

0 5 313

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal khusus : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XII Sosial 2 SMA Nege

0 9 227

Penerapan metode Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 S

0 0 2

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament pada materi jurnal penyesuaian sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa

0 0 376

PENERAPAN MODEL PAIKEM DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKTI TRANSAKSI KEUANGAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA.

0 0 19

Penerapan metode Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 S

0 0 260

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal khusus : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XII Sosial 2 SMA Nege

0 1 225

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN ROLE PLAYING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI ANALISIS BUKTI TRANSAKSI DAN PENCATATAN BUKTI TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM PADA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Penelitian Ti

0 0 311

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PEMBELAJARAN JURNAL UMUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 3 289

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN PADA MATERI ANALISIS BUKTI TRANSAKSI DAN PENCATATAN BUKTI TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM

0 0 427