1. 1. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

154 Sumber: Data Primer Lampiran 43 halaman 306 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. C. 1. 2. 3. 4.

D. 1.

2. 3. 4. 5. 6. E. 1. 2.

F. 1.

2. 3. 4. G. 1. 2. 3. yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tmbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaransumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa- siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 155 Pada kegiatan ini, keseluruhan tahapan kegiatan dilakukan guru dengan sangat baik. Beberapa kekurangan pada siklus sebelumnya coba diperbaiki oleh guru. Guru sudah menyampaikan materi dengan baik, runtut, antusias, menarik dan selalu mengaitkan dengan pengetahuan lain atau bahkan realita dalam pelaksanaan akuntansi sebenarnya. c Kegiatan penutup Tabel 5.20 Hasil Observasi Aktivitas Guru Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif-Kegiatan Penutup Sumber: Data Primer Lampiran 43 halaman 306 Guru menutup keseluruhan pembelajaran pada siklus II dengan sangat baik. Guru melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi, memberikan penugasan, dan merefleksikan kegiatan pembelajaran pada hari itu. 2 Pengamatan terhadap perilaku siswa NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR IV A. 1. 2. B. 1. 2. PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 156 Tabel 5.21 Hasil Observasi Terhadap Perilaku Siswa Saat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran. √ Seluruh siswa siap mengikuti pembelajaran. 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru. √ Semua siswa memperhatikan 3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran. √ Siswa terlihat antusias dan langsung memberikan tanggapan atau pertanyaan ketika ada materi yang mereka tidak paham 4 Siswa mencatat hal-hal penting. √ Sebagian terlihat mencatat hal-hal yang mereka anggap penting 5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik. √ Sebagian besar siswa memerankan tugasnya masing- masing dengan baik. Hanya ada 1 siswa yang sedikit mengalami kesulitan memahami instruksi. Pada siklus II PTK ini siswa terlihat sangat bersinergi dengan baik. Pada awal pembelajaran, siswa terlihat sudah sangat siap untuk mengikuti proses belajar. Keantusiasan siswa juga terlihat ketika guru memberikan penjelasan, mereka memperhatikan dengan baik dan memberikan tanggapan atau pertanyaan pada guru. Saat guru menjelaskan, siswa juga mencatat hal-hal yang mereka anggap penting. Ketika tahap pelaksanaan siswa juga mengerjakan tugas-tugas mereka dengan 157 baik. Namun ada 1 siswa yang terlihat bingung memahami instruksi tugas miliknya. Lampiran 44, hal. 308 3 Observasi terhadap kelas Pada saat pelaksanaan model pembelajaran kooperatif, ruang kelas ditata sedemikian rupa agar memudahkan siswa dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai penerapan model. Kondisi ruang kelas yang sangat luas memudahkan kelas ditata sedemikian rupa saat penerapan tipe make a match maupun role playing. Saat role playing yang menjadi kendala adalah karena di kelas siswa tidak memiliki meja, karena yang digunakan adalah kursi kuliah. Hal ini membuat siswa repot untuk mengkontrol berkas-berkas mereka. Namun, disisi lain kursi seperti itu memudahkan penataan ruang kelas saat penerapan. Kegaduhan terjadi saat siswa larut dalam suasana penerapan model pembelajaran kooperatif. Terkadang mereka merasa teramat senang, dan lepas kontrol dalam berbicara. Namun situasi tersebut masih dapat dikendalikan oleh guru dan para fasilitator sehingga tidak sampai mengganggu kelas yang lain. Suasana kelas pada saat pelaksanaan tidak terganggu oleh keributan kelas lain. Suasana di dalam kelas pun cukup tenang. Hal ini dikarenakan peraturan permainan yang tidak memperkenankan siswa untuk berkomunikasi lisan dengan 158 anggota kelompoknya pada saat mereka memainkan perannya. Hasil pengamatan terhadap kondisi kelas saat pelaksanaan PTK dapat dilihat pada lampiran 45, hal 309. d. Evaluasi dan refleksi 1 Evaluasi Evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui: a Wawancara pada guru Peneliti juga melakukan wawancara pada guru untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif. Menurut guru, dengan pembelajaran seperti ini, anak bisa lebih tahu keadaan nyata, bagaimana membuat bukti transaksi, menganalisis, dan mencatat dalam jurnal. Jika anak hanya terus menerus belajar teori tanpa praktik, anak tidak akan punya pengalaman bagaimana berperan menjadi bagian akuntansi, keungan, dan bagian penjualan dan pembelian, bahkan pihak luar perusahaan. Dengan pembelajaran seperti itu, siswa mejadi lebih termotivasi dalam belajar dan hasilnya siswa juga paham materi yang dipelajari. Menurut guru, kendala yang masih dihadapi adalah manakala dalam satu kelompok ada yang tidak paham, maka akan berpengaruh ke alur keseluruhan transaksi. Guru juga menyadari sulit untuk menahan supaya tidak campur tangan 159 dalam pengerjaan transaksi oleh siswa lampiran 57, halaman 353. b Wawancara pada siswa Peneliti melakukan wawancara kepada 3 orang siswa untuk mengetahui motivasi belajar mereka pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum dalam siklus akuntansi perusahaan jasa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif. Dari hasil wawancara tersebut siswa berpendapat bahwa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar. Mereka menjadi semakin tertarik untuk menggali materi dan semangat dalam kegiatan belajar. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif lebih menyenangkan dan mampu menciptakan suasana baru di dalam kelas. Siswa juga berpendapat bahwa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif ada suatu pemahaman baru yang selama ini belum pernah diperoleh di sekolah. Siswa merasa lebih paham akan pembuatan bukti transaksi serta cara mencatat transaksi dalam jurnal umum. Siswa juga semakin paham akan proses 160 terjadinya transaksi dan pihak-pihak yang terkait dengan suatu transaksi lampiran 58, halaman 354. 2 Refleksi Refleksi dilakukan guna melihat kembali apa yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran, manfaat apa yang diperoleh, dan kendala apa yang dihadapi selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Berikut ini disajikan refleksi guru: Tabel 5.22 Refleksi Guru No Uraian Komentar 1 Kesan guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Menyenangkan, pembelajaran menjadi sangat hidup siswa seperti dalam permainan. 2 Kesan guru terhadap aktifitas siswa ketika mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Siswa aktif karena seperti kerja yang nyata. 3 Kesan guru terhadap partisipasi dan minat siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Minat siswa sangat tinggi. Siswa bekerja sama dengan baik dalam kelompok. 4 Kesan guru terhadap pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Siswa mudah memahami materi karena terlibat langsung pada transaksi- transaksi yang terjadi. 5 Hambatan yang dihadapi apabila nanti guru hendak melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Waktu yang pendek dibatasi waktu dan persiapan. 6 Hal-hal yang mendukung apabila guru nanti akan menggunakan metode Kondisi siswa dan tempat sarana yang kondusif. 161 pembelajaran model pembelajaran kooperatif. 7 Manfaat yang diperoleh dengan merencanakan rencana pembelajaran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Siswa memiliki pengalaman baru dalam belajar, lebih paham materi dan hasilnya tujuan pembelajaran dapat tercapai. 8 Hal-hal apa saja yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Persiapan dan pengaturan waktu. Berdasarkan tabel 5.22 dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif membuat siswa tertarik dan berminat untuk mengikuti proses belajar mengajar. Saat siswa tertarik dan berminat terhadap apa yang sedang dipelajari, siswa akan terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Dengan terlibat langsung dalam pembelajaran, siswa akan lebih mudah untuk memahami apa yang dipelajari. Guru berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif menyenangkan bagi siswa. Pembelajaran dengan metode ini menambah pengalaman belajar siswa karena siswa merasakan langsung kegiatan nyata yang terjadi di perusahaan. Selain itu, siswa dapat berperan aktif dan mampu bekerja sama dengan kelompoknya. Keterlibatan secara langsung dan keaktifan siswa akan membantu siswa dalam memahami materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian, tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. 162 Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif masih memerlukan perbaikan. Hal-hal yang masih harus diperbaiki yaitu pengaturan waktu dan persiapan yang matang lampiran 55, hal 349.

B. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dan Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa : penelitian

0 5 313

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal khusus : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XII Sosial 2 SMA Nege

0 9 227

Penerapan metode Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 S

0 0 2

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament pada materi jurnal penyesuaian sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa

0 0 376

PENERAPAN MODEL PAIKEM DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKTI TRANSAKSI KEUANGAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA.

0 0 19

Penerapan metode Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 S

0 0 260

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal khusus : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XII Sosial 2 SMA Nege

0 1 225

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN ROLE PLAYING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI ANALISIS BUKTI TRANSAKSI DAN PENCATATAN BUKTI TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM PADA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Penelitian Ti

0 0 311

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PEMBELAJARAN JURNAL UMUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 3 289

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN PADA MATERI ANALISIS BUKTI TRANSAKSI DAN PENCATATAN BUKTI TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM

0 0 427