Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Prosedur Penelitian

35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap suatu kegiatan pembelajaran berupa tindakan yang sengaja diadakan dan terjadi di dalam suatu kelas. PTK ini dilakukan secara kolaboratif antara guru sebagai mitra penelitian dan peneliti. Dengan PTK ini diharapkan masalah-masalah yang ada di dalam kelas dapat diatasi atau terjadinya perbaikan kualitas pembelajaran akuntansi khususnya materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah SMA N 1 Bantul, Jl. KHA Wakhid Hasyim, Palbapang, Bantul. 2. Waktu penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan September-November 2012. 36

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1, SMA N 1 Bantul. 2. Objek penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar dan pemahaman siswa akan materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif.

D. Prosedur Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan a. Observasi pada guru Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan guru dalam menyampaikan materi dan mengelola kelas. b. Observasi pada siswa Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Peneliti menggunakan daftar poin-poin pengamatan dan catatan anekdotal dalam observasi ini. Melalui instrumen observasi 37 tresebut peneliti mendeskripsikan tentang perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Cakupan pengamatan meliputi kesiapan siswa dalam pembelajaran, dan perhatian siswa dalam pembelajaran. c. Observasi kelas Observasi ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan melakukan pencatatan anekdotal. Melalui observasi ini akan didapatkan data mengenai keadaan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Cakupan pengamatan meliputi deskripsi lingkungan fisik kelas, tata letak kelas, dan manajemen kelas. d. Wawancara pada guru Wawancara ini dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berakhir. Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan berdasarkan daftar yang telah disusun. Melalui wawancara diharapkan dapat diperoleh data lebih lengkap dan argumen yang lebih bebas dari guru. Cakupan pertanyaan meliputi metode mengajar, keadaan siswa, keadaan kelas, manajemen kelas, dan harapan pembelajaran yang ideal. e. Wawancara pada siswa Wawancara ini dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berakhir. Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan berdasarkan daftar yang telah disusun. Melalui wawancara diharapkan dapat diperoleh data lebih lengkap dan argumen yang 38 lebih bebas dari siswa. Cakupan pertanyaan meliputi metode mengajar guru, keadaan kelas, dan harapan pembelajaran yang ideal. f. Kuesioner motivasi belajar siswa Kuesioner ini dilakukan pada akhir pembelajaran. Kuesioner ini berisi daftar pernyataan mengenai model pembelajaran, keadaan siswa, dan keadaan kelas. 2. Siklus I Tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan PTK planning Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana penelitian yang meliputi: 1 Berdasarkan hasil evaluasi melalui lembar observasi, hasil wawancara, dan kuesioner motivasi belajar pada kegiatan penelitian pendahuluan, peneliti bersama dengan guru mitra akan melakukan kegiatan perencanaan untuk siklus I. Pada siklus I akan dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatf tipe make a match. Kemudian membagikan kelompok yang terdiri dari 3 siswa setiap kelompok. 2 Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi: a Lembar observasi tindakan guru Lembar observasi perilaku guru digunakan untuk mengetahui aktivitas guru selama pembelajaran 39 berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. b Lembar observasi perilaku siswa Lembar observasi perilaku siswa digunakan untuk mengetahui perilaku siswa di kelas selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. c Lembar observasi kelas Lembar observasi kelas digunakan untuk mencatat keadaan kelas selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. d Lembar refleksi Refleksi bertujuan untuk menganalisis, memaknai, dan membuat kesimpulan dari pembelajaran. b. Pelaksanaan PTK 1 Guru membuka pelajaran 2 Guru memberi salam 3 Guru mengulas kembali Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan tujuan pembelajaran 4 Guru memberikan tes 1 pemahaman siswa 5 Kegiatan Inti: 40 a Guru menjelaskan tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan pada pembelajaran yang akan berlangsung selama 5 menit b Guru membacakan prosedur dan aturan main dalam make a match. c Peneliti dan fasilitator melakukan simulasi permainan make a match. Setelah simulasi, fasilitator kembali ke masing- masing kelompok untuk mengawasi jalannya permainan dalam kelompok satu kelompok diawasi oleh satu fasilitator. d Setiap anggota diberikan kartu permainan secara acak, masing-masing siswa memegang 8 buah kartu. Jika setiap siswa sudah mendapat bagian kartu sama rata, antar anggota tidak diperbolehkan menukarkan kartu miliknya dengan anggota lain. e Setiap kelompok diberikan modal sebesar Rp 180.000. Setiap satu soal diperbolehkan untuk menginvestasikan uang tersebut minimal sebesar Rp 5.000 dan maksimal Rp 15.000. Uang tersebut digunakan dalam dasar penilaian skor. Jika jawaban benar, setiap soal bernilai sebesar uang yang diinvestasikan, jika salah atau tidak menjawab skor kelompok akan dikurangi sebesar uang yang diinvestasikan. f Guru memandu jalannya permainan. 41 g Guru membacakan sudut pandang perusahaan yang akan dijadikan acuan untuk menjawab soal Perusahaan Butik Saba adalah perusahaan dalam bidang jasa jahit-menjahit. Jadi dalam penyelesaian soal, bukti transaksi yang nantinya kita catat dalam jurnal itu bersudut pandang Butik Saba. Transaksi yang terjadi berpengaruh pada pencatatan jurnal di Butik Saba. h Untuk soal nomor satu, instruksi yang diberikan oleh guru yaitu “Silahkan investasikan dana untuk pengerjaan soal nomor satu ditempat yang sudah disediakan”, kemudian selanjutnya mengatakan “Silahkan kerjakan soal nomor satu” peluit berbunyi 1 kali tanda mengerjakan soal dimulai, peluit 2 kali tanda untuk menempelkan jawaban dari masing-masing kelompok, tanda peluit 3 kali siswa yang mewakili kelompoknya untuk menempel dipersilahkan duduk kembali. Begitu seterusnya sampai semua soal selesai. i Setiap satu soal selesai dikerjakan guru mengatakan “Soal nomor satu selesai”, fasilitator di depan kelas memeriksa pekerjaan siswa di depan kelas dan melaporkan pada fasilitator masing-masing kelompok guru memandu proses penilaian. 42 j Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat skor paling tinggi guru membacakan di depan kelas dan memberikan hadiah kepada kelompok tersebut. Prosedur permainan make a match a Setiap anggota kelompok menerima kartu permainan secara acak, masing-masing siswa memegang 8 kartu. b Setiap kelompok diberi modal sebesar Rp 180.000, setiap satu soal diperbolehkan untuk menginvestasikan uang tersebut minimal sebesar Rp 5.000. dan maksimal Rp 15.000. Uang tersebut digunakan dalam dasar penilaian skor. Jika jawaban benar, setiap soal akan bernilai sebesar uang yang diinvestasikan, jika salah atau tidak menjawab skor kelompok akan dikurangi sebesar uang yang diinvestasikan. c Tata cara bermain: jika guru mengatakan “Silahkan investasikan dana untuk pengerjaan soal nomor satu ditempat yang sudah disediakan”, maka masing-masing kelompok wajib menginvestasikan uang mereka di kotak yang sudah disediakan dalam kelompok, kemudian sela njutnya jika guru mengatakan “Silahkan kerjakan soal nomo r satu”, berarti siswa dalam masing-masing kelompok yang memegang kartu soal benomor 1 wajib menaruh kartu tersebut di meja dalam kelompok. 43 d Siswa yang bersangkutansiswa lain yang memegang kartu analisis bukti transaksi dan jurnal menyusul untuk menaruh kartu miliknya yang cocok dengan soal. e Penyelesaian satu soal berlangsung selama 2 menit dari proses menjawab sampai proses menempel di depan kelas. Pengerjaan soal ditandai dengan bunyi peluit satu kali. Jika bunyi peluit dua kali, perwakilan masing-masing kelompok menempel jawaban di depan kelas pada media yang sudah disediakan. Proses penempelan selama 30 detik. Pada bunyi peluit tiga kali, siswa yang menjadi perwakilan kelompok dipersilahkan duduk kembali. f Jika guru mengatakan, “Soal nomor satu selesai” pertanda waktu penyelesaian satu soal telah habis. g Setiap selesai mengerjakan soal, fasilitator menilai dan melaporkan hasil capaian skor masing-masing kelompok. Pelaporan dipandu oleh fasilitator yang ditunjuk. Aturan main make a match a Setiap anggota kelompok dilarang berkomunikasi satu sama lain secara verbal. Komunikasi diperbolehkan secara non verbal melalui kertas corat-coret yang disediakan. b Setiap anggota kelompok dilarang saling menukarkan kartu yang dipegangnya ataupun memperlihatkan kartu yang dipegangnya pada anggota yang lain. 44 c Peserta dilarang menarik kembali kartu yang sudah dipilh dijatuhkan sebagai jawaban. d Selama permainan, siswa dilarang berbicara antar anggota apalagi bekerja sama. Fasilitator dalam kelompok bertugas mengawasi dan wajib memberi kartu pelanggaran apabila ada anggota kelompok yang melanggar peraturan. e Penyelesaian setiap soal diberi waktu 2 menit. Tahapan waktu pengerjaan soal ditandai dengan tanda peluit 1 kali, 2 kali, dan 3 kali. Pengerjaan soal yang melebihi batas waktu dinyatakan sebagai pekerjaan yang salah dan skor pengerjaan soal tersebut berkurang sebesar uang yang diinvestasikan. f Pelanggaran 1 kali selama pengerjaan satu soal akan diberikan kartu kuning. Pelanggaran 2 kali akan diberikan kartu merah dan kelompok tidak diperkenankan untuk melanjutkan pengerjaan soal. Jawaban dinyatakan salah dan kelompok tidak diperkenankan untuk ikut mengerjakan 1 soal berikutnya. Media yang digunakan dalam make a match a Masing-masing kelompok mendapat 48 kartu, terdiri dari 12 kartu soal bukti transaksi, 18 kartu analisis bukti transaksi dan 18 kartu jurnal. b Uang investasi sebesar Rp 180.000,00. 45 c Dua buah kotak dalam tiap kelompok untuk investasi. d Satu kertas manila putih untuk menempel soal, analisis bukti transaksi, dan jurnalnya. 6 Kegiatan penutup: a Guru memberikan kuesioner dan tes untuk siklus 1tes 2. b Guru dan siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran. c Guru menutup pembelajaran. d Guru memberi salam. c. Pengamatan PTK observing Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tahap tindakan. Hal-hal yang perlu diamati adalah aktivitas guru di kelas, aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan keadaan situasi kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pengamatan secara langsung dilakukan dengan melakukan observasi terhadap tindakan guru, perilaku siswa, dan keadaan kelas. Pengamatan secara tidak langsung dilakukan dengan mendokumentasikan dalam video recorder. d. Evaluasi dan refleksi PTK Dalam tahap ini peneliti dan guru mitra juga bersama mengevaluasi kegiatan pembelajaran pada siklus I yang telah dilaksanakan dan melakukan penyimpulan atas hasil observasi. Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan 46 menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. Pada tahap refleksi guru bersama dengan siswa menganalisis, memaknai, dan membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang baru saja berlangsung. 3. Siklus II Tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan PTK planning Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana penelitian yang meliputi: 1 Berdasarkan hasil evaluasi melalui lembar observasi, hasil wawancara, kuesioner motivasi belajar, dan tes pada kegiatan siklus pertama dengan tipe make a match, peneliti bersama dengan guru mitra akan melakukan kegiatan perencanaan untuk siklus II. Pada siklus II akan dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatf tipe role playing. Kemudian membagikan kelompok yang terdiri dari 3 siswa setiap kelompok sama dengan kelompok saat kegiatan siklus I penelitian. 2 Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi: a Lembar observasi tindakan guru Lembar observasi perilaku guru digunakan untuk mengetahui aktivitas guru selama pembelajaran 47 berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. b Lembar observasi perilaku siswa Lembar observasi perilaku siswa digunakan untuk mengetahui perilaku siswa di kelas selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. c Lembar observasi kelas Lembar observasi kelas digunakan untuk mencatat keadaan kelas selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. d Lembar refleksi Refleksi bertujuan untuk menganalisis, memaknai, dan membuat kesimpulan dari pembelajaran. e Daftar pertanyaan wawancara Pertanyaan yang disusun antara lain mengenai metode mengajar, keadaan kelas, pemahaman dan motivasi belajar siswa terhadap materi yang dipelajari. b. Pelaksanaan PTK 1 Guru membuka pelajaran 2 Guru memberi salam 3 Guru mengulas kembali Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan tujuan pembelajaran 48 4 Kegiatan Inti: a Guru dibantu oleh peneliti dan fasilitator menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan PTK. Beberapa diantaranya adalah kesiapan ruang, penataan layout meja dan kursi masing-masing kelompok, memeriksa kelengkapan berkas setiap meja. b Guru menjelaskan aturan main dan sanksi dalam role playing. Aturan main role playing adalah sebagai berikut: 1 Kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang heterogen, sesuai dengan tingkat prestasi kognitif. 2 Setiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa. 3 Peran yang harus dimainkan siswa dalam kelompok adalah sebagai bagian penjualan dan bagian pembelian, bagian akuntansi, dan bagian keuangan. Sedangkan bagian luar perusahaan akan diperankan oleh fasilitator masing- masing kelompok. 4 Siswa di dalam kelompok melakukan tugas sesuai dengan peran masing-masing bagian. 5 Permainan role playing akan dilakukan selama 3 kali putaran. 6 Penyelesaian transaksi dilakukan dalam waktu 3 menit. 49 7 Setiap penyelesaian transaksi dimulai dengan bunyi peluit sebanyak 1 kali dan diakhiri dengan bunyi peluit 2 kali. 8 Siswa tidak diperkenankan berdiskusi baik dengan teman satu kelompok maupun dengan kelompok lain. 9 Dalam pembayaran transaksi diharuskan membayar dengan uang pas. 10 Ketika waktu pengerjaan telah habis maka semua berkas yang ada di setiap bagian dimasukkan ke dalam amplop kecuali instruksi masing-masing peran. Sanksi dalam role playing adalah sebagai berikut: 1 Apabila siswa melanggar aturan main sebanyak satu kali maka akan diberi peringatan berupa kartu kuning. 2 Apabila siswa melanggar aturan main untuk yang kedua kalinya, maka akan diberi kartu merah dan tidak diperkenankan menyelesaikan transaksi pada tanggal tersebut. c Guru bersama fasilitor memberikan simulasi singkat. d Guru membacakan informasi umum tentang perusahaan jasa SABA LAUNDRY. e Guru memulai permainan role playing. Instruksi : untuk transaksi pertama 50 1 Silahkan selesaikan transaksi tanggal…..dengan waktu pengerjaan 3 menit. 2 Waktu habis. Begitu seterusnya sampai dengan transaksi yang terakhir. f Guru melakukan pengujian kuesioner pascapenerapan dan tes siklus 2 test 3 untuk mengetahui motivasi belajar dan pemahaman siswa akan siklus akuntansi perusahaan jasa. g Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi atas pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. c. Pengamatan PTK observing Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tahap tindakan. Hal-hal yang perlu diamati adalah aktivitas guru di kelas, aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan keadaan situasi kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pengamatan secara langsung dilakukan dengan melakukan observasi terhadap tindakan guru, perilaku siswa, dan keadaan kelas. Pengamatan secara tidak langsung dilakukan dengan mendokumentasikan dalam video recorder. d. Evaluasi dan refleksi Dalam tahap ini dilakukan wawancara terhadap siswa mengenai proses belajar yang baru saja dilakukan. Atas hasil wawancara tersebut, peneliti dan guru mitra bersama mengevaluasi 51 keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan menyimpulkan kegitan yang telah berlangsung. Pada tahap refleksi guru bersama dengan siswa menganalisis, memaknai, dan membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang baru saja berlangsung.

E. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dan Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa : penelitian

0 5 313

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal khusus : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XII Sosial 2 SMA Nege

0 9 227

Penerapan metode Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 S

0 0 2

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament pada materi jurnal penyesuaian sebagai upaya meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa

0 0 376

PENERAPAN MODEL PAIKEM DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKTI TRANSAKSI KEUANGAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA.

0 0 19

Penerapan metode Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 S

0 0 260

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi dalam jurnal khusus : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XII Sosial 2 SMA Nege

0 1 225

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN ROLE PLAYING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI ANALISIS BUKTI TRANSAKSI DAN PENCATATAN BUKTI TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM PADA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Penelitian Ti

0 0 311

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PEMBELAJARAN JURNAL UMUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 3 289

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN PADA MATERI ANALISIS BUKTI TRANSAKSI DAN PENCATATAN BUKTI TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM

0 0 427