Mengeluarkan Zat Sisa Ekskresi

Keanekaragaman Makhluk Hidup 191 Kegiatan 7.2 Cara perkembangbiakan makhluk hidup ada dua cara, yaitu secara seksualgeneratif dan secara aseksualvegetatif. Per- kembangbiakan secara generatif didahului dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Contoh perkembang- biakan secara seksual adalah unggas bertelur, mamalia melahir- kan, dan tumbuhan menghasilkan biji. Perkembangbiakan secara aseksual tidak melalui peleburan dua jenis sel kelamin, misalnya Amoeba membelah diri, Hydra menghasilkan tunas, men- cangkok, stek, umbi lapis, dan merunduk.

7. Tumbuh dan Berkembang

Tumbuh merupakan perubahan ukuran tubuh akibat bertambahnya jumlah sel dan volume tubuh. Pertumbuhan bersifat ireversibel, artinya tidak dapat kembali ke bentuk semula. Misalnya dari tubuhmu yang bertambah tinggi dan tidak akan kembali menjadi pendek lagi. Sedangkan berkembang merupakan proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif. Misalnya telur katak menetas menjadi berudu, lalu menjadi katak berekor, katak muda, dan akhirnya berkembang menjadi katak dewasa. Pertumbuhan pada manusia dan hewan bersifat terbatas, artinya hanya tumbuh sampai usia tertentu dan sesudah itu pertumbuhannya akan berhenti. Sedangkan pertumbuhan pada tumbuhan umumnya tidak terbatas, artinya tumbuhan akan selalu tumbuh selama hidupnya.

8. Mengeluarkan Zat Sisa Ekskresi

Setiap makhluk hidup mengeluarkan zat sisa agar tidak membahayakan dan meracuni tubuhnya. Alat ekskresi pada manusia berupa paru-paru, kulit, ginjal, dan anus. Paru-paru mengeluarkan zat sisa berupa karbon dioksida dan uap air. Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat yang terdiri dari air, urea, dan garam. Ginjal mengeluarkan zat sisa berupa urin yang terdiri dari air, garam, dan urea. Anus merupakan poros sistem pen- cernaan yang mengeluarkan zat sisa berupa tinja, air, dan garam. Bagaimana tumbuhan mengeluarkan zat sisa? Pengeluaran zat sisa pernapasan pada tumbuhan dilakukan melalui stomata dan lentisel. Untuk mengamati pengeluaran zat sisa pada tumbuhan, lakukan percobaan berikut ini. Ekskresi pada Tumbuhan Tujuan: Mengamati zat sisa yang dikeluarkan oleh tumbuhan. Alat dan bahan: 1. Tanaman pot yang memiliki daun 3. Karet gelang 2 buah bertangkai panjang, misalnya begonia 4. Vaselin 2. Plastik transparan 2 buah 5. Jam tangan stopwatch Gambar 7.6 Hewan mempunyai anak sebagai hasil perkem- bangbiakan seksual. Sumber: Dokumen Penerbit telur berudu berudu muda katak muda katak dewasa Gambar 7.7 Metamorfosis pada katak menunjukkan tahapan pertumbuhan dan per- kembangannya. Sumber: Microsoft Student, 2006 Gambar 7.8 Paru-paru mengeks- kresikan CO 2 dan uap air. Sumber: The Human Body Atlas Di unduh dari : Bukupaket.com 192 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTS Kelas VII Latihan 7.1 Prosedur kerja: 1. Pilihlah 2 daun yang sama besar. Pada salah satu daun, oleskan vaselin pada permukaan atas dan bawah. 2. Tutup kedua daun dengan plastik transparan, kemudian ikatlah dengan karet gelang. 3. Amatilah kedua daun setiap 5 menit selama 30 menit. Pertanyaan: 1. Apakah terdapat perbedaan hasil percobaan antara daun yang ditutupi vaselin dengan daun yang dibiarkan terbuka? 2. Apa fungsi vaselin pada percobaan di atas? Mengapa harus permukaan atas dan bawah yang ditutupi vaselin? 3. Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari percobaan ini? Makhluk hidup yang ada di sekitarmu sangat beraneka ragam. Secara spesifik keanekaragaman berarti perbedaan ciri- ciri dan sifat pada makhluk hidup yang berlainan jenis. Contoh, terdapat bermacam-macam jenis hewan yang ada di lingkungan sekitarmu. Selain beraneka ragam, dalam satu jenis makhluk hidup juga terdapat variasi. Variasi berarti perbedaan ciri-ciri dan sifat pada makhluk hidup yang sejenis, misalnya variasi warna pada bunga mawar yaitu ada yang berwarna merah, oranye, putih, dan kuning. Karena makhluk hidup sangat beraneka ragam, maka makhluk hidup itu perlu dikelompok-kelompokkan. Kegiatan pengelompokan makhluk hidup menjadi golongan-golongan disebut klasifikasi. Cabang biologi yang khusus mempelajari klasifikasi adalah taksonomi. Tujuan klasifikasi adalah mengelompokkan objek sehingga mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berbagai jenis makhluk hidup. Untuk melakukan klasifikasi, ada dua hal yang perlu kamu kuasai yaitu melakukan identifikasi dan memberikan nama. Identifikasi adalah menentukan ciri makhluk hidup yang diamati. Di antara berbagai jenis makhluk hidup terdapat persamaan dan perbedaan ciri. Persamaan dan perbedaan ciri pada makhluk hidup inilah yang digunakan sebagai dasar klasifikasi. Jadi dalam klasifikasi, jenis-jenis yang mempunyai suatu kemiripan ditempatkan dalam satu kelompok. B Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup Gambar 7.9 Makhluk hidup yang ada di bumi sangat beraneka ragam. Sumber: Dokumen Penerbit 1. Bagaimanakah cara tumbuhan yang tidak berhijau daun misalnya tali putri memperoleh makanan? 2. Bagaimanakah perkembangbiakan pada organisme bersel satu? 3. Sebutkan contoh-contoh gerak yang dilakukan oleh tumbuhan. Di unduh dari : Bukupaket.com Keanekaragaman Makhluk Hidup 193 Terdapat berbagai macam cara mengklasifikasikan makhluk hidup. Ada klasifikasi berdasarkan ciri luar makhluk hidup ciri morfologi, manfaat makhluk hidup, habitus perawakan, tempat hidup, dan sebagainya. Berikut ini contoh penge- lompokan hewan berdasarkan kesamaan jenis makanannya. 1. Hewan karnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging. Misalnya harimau, serigala, dan singa. 2. Hewan herbivor, yaitu kelompok hewan pemakan tumbuhan. Misalnya kerbau, rusa, dan jerapah. 3. Hewan omnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging dan tumbuhan, misalnya musang. Tumbuhan juga dapat dikelompokkan berdasarkan pada ciri morfologibentuk luar tubuh. 1. Berdasarkan jumlah keping lembaga biji, tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dikotil dan monokotil. Tumbuhan dikotil adalah kelompok tumbuhan yang bijinya mempunyai dua keping lembaga, misalnya kacang tanah, mangga, apel, dan durian. Sedangkan tumbuhan monokotil adalah kelompok tumbuhan yang bijinya mem- punyai satu keping lembaga, misalnya jagung, kelapa, dan padi. 2. Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah kelompok tumbuhan yang berbiji terbuka bijinya tidak dibungkus oleh daun buah misalnya melinjo, pakis haji, dan pinus. Sedangkan Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai biji tertutup biji dilindungi oleh daun buah, misalnya kamboja, jambu, nangka, dan palem. Para ahli juga berupaya mengelompokkan makhluk hidup secara umum berdasarkan kekerabatannya. Klasifikasi ini disebut klasifikasi sistem filogeni. Pengelompokan sistem ini terus-menerus mengalami perkembangan. Perhatikan perkembangan klasifikasi filogeni berikut ini.

1. Sistem Dua Kingdom