Ekosistem dan Pelestarian Sumber Daya Hayati
217
Makhluk hidup dengan lingkungan merupakan satu kesatuan fungsional yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem. Ekosistem tersusun dari komponen biotik
berbagai makhluk hidup dan komponen abiotik. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik komponen biotik dan
abiotik dalam ekosistem disebut ekologi. Dalam suatu ekosistem, hubungan antarkomponen berlangsung sangat erat dan saling
memengaruhi. Oleh karena itu gangguan atau kerusakan pada salah satu komponen dapat menyebabkan kerusakan seluruh
ekosistem. Manusia merupakan komponen ekosistem yang dapat berpotensi sebagai penyelamat dan perusak ekosistem.
Tentu kamu dapat memberi contoh berbagai aktivitas manusia yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan ekosistem dan
lingkungan hidup.
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Namun kekayaan keanekaragaman
hayati ini terancam rusak dan punah akibat aktivitas alamiah maupun karena campur tangan manusia. Perubahan
lingkungan yang mengancam kelestarian keanekaragaman hayati akibat campur tangan manusia misalnya penebangan
hutan, penangkapan ikan di laut dengan cara-cara terlarang, penambangan liar, dan pendirian berbagai industri berat. Oleh
karena itu diperlukan berbagai upaya untuk melestarikan sumber daya alam hayati di Indonesia.
Ekosistem merupakan kesatuan struktural dan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
dibentuk oleh kumpulan berbagai macam makhluk hidup beserta benda-benda tak hidup. Semua makhluk hidup yang
menyusun suatu ekosistem disebut komponen biotik. Sedangkan benda-benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut komponen
abiotik
. Di dalam ekosistem, komponen abiotik dan komponen biotik saling memengaruhi.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik suatu ekosistem meliputi berbagai jenis makhluk hidup. Berdasarkan fungsi atau tingkatan trofiknya,
komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer pengurai. Produsen
adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri, yaitu tumbuhan. Tumbuhan dapat membuat makanan
sendiri melalui proses fotosintesis. Energi yang digunakan dalam fotosintesis diperoleh dari energi matahari, sehingga matahari
merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi. Bakteri yang hidup di lautan dalam dapat mengambil energi
dari bahan-bahan kimia yang ada di sekitarnya untuk melakukan kemosintesis.
A Komponen Penyusun Ekosistem
Gambar 8.1 Makhluk hidup dengan
lingkungannya memben- tuk satu kesatuan dalam
ekosistem.
Sumber: Dokumen Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
218
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
Proses fotosintesis dan kemosintesis menghasilkan gula sederhana. Gula sederhana ini digunakan untuk menyusun
komponen-komponen sel, menghasilkan energi, dan sebagian digunakan sebagai cadangan makanan. Bila produsen dimakan
oleh makhluk hidup lain, maka terjadi perpindahan makanan dari produsen ke hewan tersebut. Jadi hanya produsen yang
dapat membuat makanan sendiri dan dikatakan bersifat autotrof.
Konsumen memperoleh energi dari bahan makanan yang
dibuat oleh produsen. Karena tidak dapat membuat makanan sendiri dan selalu bergantung pada makhluk hidup lain, maka
konsumen bersifat heterotrof. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dapat dibagi menjadi empat jenis seperti pada Tabel
8.1 berikut ini.
Tabel 8.1 Berbagai jenis konsumen berdasarkan jenis
makanannya.
Konsumen Sumber
Contoh Makanan
Herbivora Tumbuhan
Rusa, kambing, belalang Karnivora
Hewan Harimau, serigala, burung hantu
Omnivora Tumbuhan
Musang, beberapa jenis tikus dan hewan
Detrivor Detritus
Cacing tanah
Organisme yang memakan produsen hewan herbivora disebut
konsumen pertama . Organisme yang memakan hewan herbivora
hewan karnivora disebut konsumen kedua. Organisme yang me- makan konsumen kedua disebut konsumen ketiga, dan seterusnya.
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang berperan
sebagai pengurai zat-zat yang terdapat dalam makhluk hidup yang sudah mati. Jadi dekomposer menguraikan zat organik
menjadi bahan anorganik kembali yang dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen. Contoh dekomposer dalam ekosistem
adalah bakteri dan jamur saprofit.
Dalam ekosistem, setiap jenis makhluk hidup memerlukan tempat atau lingkungan yang sesuai untuk kehidupannya.
Tempat yang sesuai bagi makhluk hidup untuk melakukan aktivitas hidupnya disebut habitat. Habitat menyediakan
makanan dan tempat berlindung bagi makhluk hidup.
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai peranan atau pekerjaan tertentu dalam ekosistem. Peranan makhluk hidup
pada suatu ekosistem disebut nisia. Nisia berkaitan dengan jenis makanan, cara mencari makan, dan waktu mencari makan.
Misalnya di suatu hutan terdapat kelelawar yang hidup dengan memakan buah-buahan di malam hari dan burung hantu yang
memakan tikus atau hewan kecil lainnya di waktu yang sama. Dengan demikian nisia kelelawar dan burung hantu berbeda
meskipun mereka tinggal di habitat yang sama dan mencari makan ada waktu yang sama pula.
Gambar 8.2 Dalam ekosistem tum-
buhan berperan sebagai produsen.
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 8.3 Singa termasuk binatang
karnivora.
Sumber: Dokumen Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ekosistem dan Pelestarian Sumber Daya Hayati
219
2. Komponen Abiotik