62
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
2. Kohesi dan Adhesi
Di antara partikel-partikel yang sejenis dan yang tidak sejenis dapat terjadi gaya tarik-menarik antarpartikel. Gaya tarik-
menarik antarpartikel yang sejenis dinamakan kohesi, sedangkan gaya tarik-menarik antarpartikel yang tidak sejenis dinamakan
adhesi .
Pernahkah kamu mengamati permukaan raksa di dalam termometer? Permukaan raksa pada termometer jika kamu
amati dengan cermat akan terlihat tidak datar, tetapi sedikit melengkung pada bagian raksa yang menempel pada kaca,
perhatikan Gambar 3.4. Kelengkungan permukaan zat cair dalam sebuah tabung kaca ini dinamakan meniskus.
Meniskus ada dua macam, yaitu meniskus cekung dan meniskus cembung. Nah, untuk memahami tentang meniskus
cekung dan meniskus cembung, lakukanlah kegiatan berikut.
Gambar 3.4 a Meniskus cekung
dan b meniskus cem- bung.
Sumber: Dokumen Penerbit
b a
Dari Kegiatan 3.1 di atas, kamu dapat melihat bahwa bentuk
permukaan air dan raksa tidaklah datar. Bentuk permukaan air pada tabung reaksi terlihat cekung, peristiwa ini dinamakan
meniskus cekung . Meniskus cekung terjadi karena gaya tarik-
menarik antarpartikel air dan kaca adhesi lebih besar daripada gaya tarik-menarik antarpartikel air kohesi. Hal ini menyebab-
kan air membasahi dinding kaca.
Bentuk permukaan raksa pada tabung reaksi terlihat cembung, peristiwa ini dinamakan meniskus cembung. Meniskus
cembung terjadi karena gaya tarik-menarik antarpartikel air dan kaca adhesi lebih kecil daripada gaya tarik-menarik antar-
partikel air kohesi. Hal ini menyebabkan raksa tidak membasahi dinding kaca.
Pernahkah kamu memerhatikan air pada daun talas? Air tidak dapat membasahi daun talas karena tetesan air di daun
Meniskus Cekung dan Meniskus Cembung Tujuan:
Mengamati meniskus cekung dan meniskus cembung untuk memperlihatkan kohesi dan adhesi.
Alat dan bahan: 1. Dua buah tabung reaksi
2. Air 3. Raksa secukupnya
Prosedur kerja: 1. Masukkan air pada tabung reaksi pertama dan raksa pada tabung reaksi kedua.
2. Perhatikan secara saksama permukaan kedua tabung reaksi tersebut.
Diskusikan pertanyaan berikut untuk mendapat kesimpulan 1. Bagaimanakah bentuk permukaan air pada tabung reaksi pertama?
2. Bagaimanakah bentuk permukaan raksa pada tabung reaksi kedua? 3. Kesimpulan apa yang kamu dapatkan?
Kegiatan 3.1
Di unduh dari : Bukupaket.com
Wujud Zat dan Perubahannya
63
talas selalu membentuk bola-bola kecil. Atau dapat dikatakan gaya kohesi molekul-molekul air lebih besar dari gaya adhesi
molekul air dengan molekul daun talas.
Adanya adhesi selain menimbulkan meniskus juga menimbulkan kapilaritas. Bagaimana peristiwa kapilaritas
terjadi? Perhatikan bagaimana minyak tanah pada kompor dapat naik melalui sumbu kompor. Atau, perhatikan bagaimana air
di dalam tanah dapat naik dari akar sampai ke daun. Nah, agar kamu dapat mengetahui bagaimana peristiwa tersebut dapat
terjadi, lakukanlah kegiatan berikut.
Kegiatan 3.2
Peristiwa Kapilaritas Tujuan:
Mengamati peristiwa kapilaritas.
Alat dan bahan: 1. Sebuah bejana
2. Dua buah pipa kapiler dengan diameter 2 mm 3. Dua buah pipa kapiler dengan diameter 3 mm
4. Air dan raksa secukupnya.
Prosedur kerja: 1. Isilah bejana dengan air, kemudian celupkan dua pipa kapiler yang berdiameter
masing-masing 2 mm dan 3 mm tegak lurus ke dalam bejana berisi air. Amati apa yang terjadi.
2. Angkat kedua pipa kapiler dan kosongkan air dalam bejana. 3. Isi bejana dengan raksa, kemudian celupkan dua pipa kapiler lain berdiameter
masing-masing 2 mm dan 3 mm tegak lurus ke dalam bejana berisi raksa. Amati apa yang terjadi.
Diskusikan pertanyaan berikut untuk mendapat kesimpulan 1. Bagaimanakah ketinggian air dalam kedua pipa kapiler jika dibandingkan dengan
permukaan air dalam bejana? 2. Bagaimanakah ketinggian raksa dalam kedua pipa kapiler jika dibandingkan dengan
permukaan raksa dalam bejana? 3. Apakah terdapat perbedaan ketinggian antara air atau raksa pada pipa kapiler
berdiameter besar dengan pipa kapiler yang berdiameter kecil? 4. Kesimpulan apa yang kamu dapatkan?
Dari Kegiatan 3.2 kamu dapat mengamati bahwa tinggi
permukaan air dalam pipa kapiler lebih tinggi daripada tinggi air dalam bejana. Hal ini berarti permukaan air naik dalam pipa
kapiler. Jika diameter pipa kapiler makin kecil, tinggi permukaan air dalam pipa kapiler makin tinggi.
Pada pipa kapiler yang dimasukkan dalam wadah berisi air raksa, tinggi permukaan raksa dalam pipa kapiler lebih rendah
daripada tinggi raksa dalam bejana. Hal ini berarti permukaan raksa turun dalam bejana. Jika diameter pipa kapiler makin
kecil, tinggi permukaan raksa dalam pipa kapiler lebih rendah.
Gambar 3.5 Permukaan air pada
pipa kapiler naik.
Di unduh dari : Bukupaket.com
64
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
3. Perubahan Wujud Zat