242
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
Bagaimana dengan kondisi pangan di negara kita? Kamu tentu memperhatikan, akhir-akhir sering diberitakan tentang
kekurangan pangan di berbagai daerah, busung lapar melanda penduduk miskin, serta kehidupan petani dan nelayan yang
semakin sulit. Pemerintah berusaha mengatasi masalah ini dengan mengimpor bahan makanan pokok dari negara lain.
Tetapi kebijaksanaan ini juga menimbulkan kontroversi karena akan menurunkan nilai jual bahan makanan yang dihasilkan
petani dalam negeri.
3. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang
kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan
memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu
pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat
dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
4. Ketersediaan Air Bersih
Air bersih yang digunakan sehari-hari sebagian besar berasal dari air tanah, air permukaan, dan air atmosfer. Jumlah air di
bumi ini tetap, sedangkan jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke tahun. Meskipun 23 dari luasan bumi berupa
air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas
dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi
kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah
atau limbah yang dihasilkan.
Gambar 9.9 Kepadatan penduduk
yang tinggi sering meye- babkan lahan pertanian
diubah menjadi pemu- kiman.
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 9.10 Unit pengolahan air mengolah air sungai menjadi air bersih untuk memenuhi
kebutuhan air bagi penduduk kota.
Sumber: www.dayton-knight.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kependudukan dan Permasalahan Lingkungan
243
Kegiatan 9.1
Penjernihan Air Tujuan:
Menjernihkan air dengan cara yang sederhana.
Alat dan bahan:
1. Gelas piala berukuran 1 liter 2. Pengaduk
3. Mortar atau penumbuk lain 4. Biji kelor secukupnya yang masih utuh dengan sayapnya
5. Air yang keruh
Prosedur kerja:
1. Ambillah air yang akan dijernihkan dalam gelas piala. 2. Tumbuklah 3 – 5 biji kelor hingga halus. Tambahkan sedikit air setelah biji kelor
halus. 3. Masukkan tumbukan biji kelor ke dalam gelas piala berisi air keruh dan aduklah
selama 5 – 10 menit. 4. Biarkan selama 2 – 3 jam sehingga gumpalan-gumpalan yang terbentuk dapat
mengendap. 6. Pindahkan bagian yang jernih pada bagian atas ke gelas lainnya.
Pertanyaan:
1. Bagaimanakah kualitas air yang dijernihkan dengan biji kelor? Apakah kegiatan di atas dapat dijadikan salah satu cara dalam memenuhi kebutuhan air bersih?
2. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas. Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan
kompleks perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat penduduk
sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal
dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja
melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim
kemarau sering kekurangan air bersih.
Saat ini banyak dikembangkan teknologi sederhana untuk menjernihkan air dari sumber air terbuka seperti sungai dan
bendungan. Untuk mempelajari salah satu cara penjernihan air, lakukan Kegiatan 9.1 berikut ini.
5. Pencemaran lingkungan