IPA di Sekolah Dasar
21 6.
IPA sekolah dasar merupakan pendidikan yang terminal untuk anak-anak, dan ini berarti hanya selama SD itulah mereka dapat kesempatan mengenal
lingkunganya secara logis dan sistematis, 7.
IPA di SD benar-benar menyenangkan. Siswa di mana pun diam-diam tertarik pada masalah-masalah kecil, baik itu masalah buatan maupun
masalah betulan dari alam sekitarnya. Bila pengajaran IPA dapat dipusatkan ke arah masalah-masalah seperti itu, melakukan eksplorasi mencari jalan
untuk menangkap apa yang diminta siswa maka tidak ada pelajaran lain yang lebih menggiurkan dan menakjubkan selain IPA.
Usman Samatowa 2010: 10 menjelaskan bahwa aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah siswa dapat menyadari keterbatasan pengetahuan
mereka, memiliki rasa ingin tahu untuk menggali berbagai pengetahuan baru dan akhirnya dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan mereka. Ini tentu saja sangat
ditunjang dengan perkembangan dan meningkatnya rasa ingin tahu siswa, cara anak mengkaji informasi, mengambil keputusan dan mencari berbagai bentuk
aplikasi yang paling mungkin diterapkan dalam diri dan masyarakat. Apabila pembelajaran IPA diarahkan dengan tujuan seperti ini, diharapkan bahwa
pendidikan IPA SD dapat memberikan sumbangan yang nyata dalam memperdayakan siswa.
Bekerja dengan alam memungkinkan siswa untuk memperoleh pengalaman langsung yang sangat beragam yang memberi kesempatan kepada
mereka untuk membangun citra-citra inderawi yang kaya tentang dunia dan untuk fokus dengan sungguh-sungguh Florence Beetlestone, 2012: 214. Siswa SD
22 memiliki sifat realistik. Mereka belum mampu memahami konsep yang abstrak.
Perhatian siswa usia SD tertuju pada kehidupan yang praktis dan konkret sehingga membuat mereka memiliki rasa ingin tahu curiosity yang tinggi serta gemar
melakukan berbagai kegiatan yang bersifat praktis Novan Ardy Wiyani, 2013: 73. Kegiatan seperti ini mampu memancing penemuan-penemuan yang
melibatkan keterampilan proses IPA. Lebih lanjut Semiawan dalam Patta Bundu, 2006: 2 pentingnya proses
IPA dikuasai siswa, bahkan dianjurkan sejak di bangku sekolah dasar sebagai berikut: 1 Perkembangan ilmu pengetahuan sangat cepat sehingga tidak mungkin
lagi mengajarkan fakta dan konsep kepada siswa, 2 siswa akan lebih mudah memahami konsep yang abstak jika belajar melalui benda-benda kongkrit dan
langsung melakukanya sendiri, 3 penemuan ilmu pengetahuan sifat kebenaranya relatif. suatu teori dianggap benar hari ini, belum tentu benar di masa datang jika
teori tersebut tidak lagi didukung oleh fakta ilmiah, 4 dalam proses belajar mengajar pengembangan konsep tidak bisa dipisahkan dari pengembangan sikap
dan nilai. Keterampilan proses IPA akan jadi wahana pengait antara pengembangan konsep dan pengembangan sikap dan nilai. Lebih lanjut Abruscato
2010: 6 mengungkapkan: Science is the name we give to group of processes throught which we can
systematically gather information about the natural world. Science is also the knowledge gathered throught the use of such processes. Finally,
science is characterized by those values and attitudes possessed by people who use scientific processes to gather knowledge.
IPA diperoleh melalui kegiatan penelitian dengan menggunakan langkah- langkah tertentu atau disebut metode ilmiah. Siswa usia sekolah dasar perlu
23 diperkenalkan secara komponensial dan bertahap. Sebagai contoh bagaimana
siswa melakukan pengamatan, kemudian mengomunikasikan hasil pengamatan tersebut kepada teman dalam kelompok. Hal ini sangat penting dalam menunjang
proses perkembangan siswa secara utuh karena dapat melibatkan segenap aspek psikologis siswa yang meliputi kognitif, afektif dan psikomotoris. Pembelajaran
IPA bagi siswa sekolah dasar tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga memperoleh kemampuan untuk menggali sendiri pengetahuan itu sendiri.