Keterampilan Proses IPA KAJIAN PUSTAKA
24 mengungkapkan bahwa keterampilan proses yang perlu dilatih dalam
pembelajaran IPA meliputi ketrampilan proses dasar dan keterampilan proses terintegrasi.
Keterampilan proses
dasar yaitu
mengamati, mengukur,
mengklasifikasikan, mengomunikasikan, mengenal hubungan ruang dan waktu, sedangkan keterampilan proses terintegrasi yaitu merancang dan melakukan
eksperimen yang meliputi menyusun hipotesis, menentukan variable, menyusun definisi operasional, menafsirkan data, menganalisis dan mensintesis data.
Usman Samatowa 2010: 93 mengungkapkan keterampilan proses IPA merupakan keterampilan intelektual yang dimiliki dan digunakan oleh para
ilmuan dalam meneliti fenomena alam. Lebih lanjut Funk dalam Mulyani Sumantri, 1999: 113 menyimpulkan bahwa:
1. Pendekatan keterampilan proses memberikan kepada siswa pengertian yang
tepat tentang hakekat ilmu pengetahuan. Mereka lebih langsung mengalami rangsangan ilmu pengetahuan dalam kegiatan belajarnya dan lebih mengerti
fakta dan konsep ilmu pengetahuan,
2. Proses pengajaran yang berlangsung memberi kesempatan kepada siswa
untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan; tidak sekedar mendengar cerita atau penjelasan guru mengenai suatu ilmu pengetahuan. Justru disisi lain mereka
bisa merasa berbahagia dengan peran aktifnya sebagai ilmuan,
3. Pendekatan keterampilan proses mengantarkan siswa untuk belajar ilmu
pengetahuan, baik sebagai proses ataupun sebagai produk ilmu pengetahuan sekaligus.
Patta Bundu 2006: 23 mengungkapkan pada keseluruhan tahapan pembelajaran IPA terdapat aktifitas mengamati, mengukur, mengklasifikasi,
membandingkan, memprediksi,
menyimpulkan, merumuskan
hipotesis, melakukan percobaan, menganalisis data dan mengomunikasikan hasil kegiatan
yang telah dilaksanakan. Semua bentuk kegiatan ini termasuk dalam keterampilan proses IPA. Keterampilan ini berguna untuk memperoleh pengetahuan baru.
25 Hendro Darmodjo 1992: 51 membagi keterampilan proses IPA menjadi; a
Mengobservasi, b mengklasifikasi, c menginterpretasi, d memprediksi, e membuat hipotesis, f mengendalikan variabel, g merencanakan dan melakukan
penelitian, h menyimpulkan atau inferensi, i menerapkan atau aplikasi dan j mengomunikasikan.
Usman Samatowa 2010: 94 mengungkapkan keterampilan proses IPA yang dikembangkan di Calvert Country Public School di Amerika terdiri 10
aspek, yaitu keterampilan bertanya question, mengamati observing meramal predicting, menggolongkan classifying, melakukan percobaan experimenting,
mengukur measuring, mengorganisasi data organizing data, membandingkan comparing, menafsirkan fakta interpreting evidence dan mengkominikasikan
communication. Kesepuluh keterampilan proses ini diberlakukan di setiap kelas secara gradual. Penerapan keterampilan ini dimulai dari TK kindergarten sampai
kelas 5 grade five. Selanjutnya Elementari School Curriculum Guide Vancouver, BC, Canada dikemukakan lima keterampilan proses yang harus
dikuasai siswa kelas 1-3, dan ditambahkan tujuh keterampilan proses ntuk dikuasai siswa kelas 4-7. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Keterampilan proses yang harus dikuasai siswa
Keterampilan proses Kelas
1 2
3 4
5 6
7 Observasi
x x
x x
x x
x Klasifikasi
x x
x x
x x
x Kuantifikasi
x x
x x
x x
x Komunikasi
x x
x x
x x
x Inferensi
x x
x x
x x
x
26 Prediksi
x x
x x
Interpretasi x
x x
Menyusun hipotesis x
x x
Mengontrol variabel x
x x
x Eksperimentasi
x x
x x
Memformulasi model x
x Elementary Science Curriculum Guide dalam Patta Bundu, 2006: 49
Harlen Patta Bundu, 2006: 48 mengungkapkan keterampilan proses dalam kurikulum hakekatnya bertumpu pada empat komponen utama, yaitu :
Observasi mengamati, mengumpulkan data, mengukur, planning bertanya, prediksi, interpretasi menafsirkan berdasar data, evaluasi, komunikasi
penyajian laporan, mengomunikasikan. Lebih lanjut Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah mengungkapkan bahwa pembelajaran berbasis proses keilmuan merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan mengamati,
menanya, mencoba, menalarmengasosiasi dan mengomunikasikan. Keterampilan proses tersebut digunakan sebagai landasan untuk menerapkan strategi maupun
model pembelajaran. Berdasarkan pengelompokkan keterampilan proses IPA, dapat dinyatakan
bahwa keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dikuasai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Keterampilan proses IPA secara garis besar
meliputi keterampilan mengamati, menanya, mencoba, menalarmengasosiasi dan mengomunikasikan. Peneliti memilih fokus keterampilan proses IPA tersebut
karena merujuk pada permendikbud Nomor 103 tahun 2014 dan disesuaikan dengan tingkatan perkembangan kemampuan siswa usia SD kelas III pada tahap
operasional konkrit yaitu aspek yang ditekankan dalam pembelajaran.
27