55 jumlah skor masing-masing dan didistribusikan ke dalam tabel rentang nilai,
yaitu:
Tabel 6. Standar Nilai No
Nilai Kuantitatif Kriteria
1 86-100
sangat baik 2
76-85 baik
3 60-75
cukup 4
55-59 kurang
5 ≤54
sangat kurang Ngalim Purwanto, 2010: 103
Data yang dikumpulkan melalui tes dihitung jumlah skor masing-masing dan dari skor tersebut ditentukan nilai siswa. Setelah diketahui masing-masing
skor yang diperoleh, maka selanjutnya adalah mencari rata-rata kelas dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Mean = Σx N
Mean = Nilai rata-rata Σx
= Jumlah seluruh nilai N
= Jumlah siswa
56 Untuk mengetahui persentase kategori nilai siswa, dicari dengan rumus
sebagai berikut.
G. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas expert judgement dilakukan dengan menguji instrumen lembar observasi, LKS dan tes kognitif. Penelitian ini menggunakan dosen ahli
Ilmu Pengetahuan Alam untuk mengonsultasikan instrumen yang telah dibuat. Jika masih ada perbaikan, dilakukan perbaikan kemudian dikonsultasikan lagi
sampai instrumen layak dan dapat digunakan untuk penelitian.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini mengacu pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran IPA kelas III SD Lanteng Baru , yaitu
75. Penelitian ini akan dihentikan apabila ≥ 75 siswa telah mendapat skor hasil belajar ≥ 75 dan tingkat keterampilan proses IPA ≥ 75.
X 100 Persentase =
jumlah seluruh siswa
jumlah siswa yang mendapat nilai kategori x
57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Tindakan Pra Penelitian
Kegiatan pra penelitian dilaksanakan sebelum melaksanakan siklus I yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk membuat rencana tindakan.
Kegiatan pra penelitian dimulai dengan mengobservasi kelas untuk mengetahui keterampilan proses siswa sebelum menggunakan discovery learning. Peneliti
juga memberikan tes sebelum tindakan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar sebelum menggunakan discovery learning.
Hasil belajar IPA sebelum menggunakan discovery learning adalah 80 dari 24 siswa tidak mencapai standar KKM. Selanjutnya peneliti berdiskusi
dengan kolabolator mengenai masalah yang ditemukan pada saat observasi. Peneliti bersama kolabolator selanjutnya menentukan model pembelajaran
discovery learning dan siklus I mulai dilaksanakan.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus I dimulai dengan menentukan waktu pelaksanaan dan rencana kegiatan yang dijabarkan sebagai berikut:
1 Melakukan diskusi dengan kolabolator mengenai metode pembelajaran yang
dapat diterapkan di siklus I dengan model discovery learning. 2
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus I dengan menggunakan model discovery learning,