14 dibedakan menjadi 2 macam, yaitu model of dan model for. Model of
merupakan istilah untuk model yang menggambarkan situasi konteks. Model for adalah istilah untuk model yang sudah mengarah pada
pencarian solusi secara matematis.
c. PemanfaatanBHasilBKonstruksiBSiswaB
Siswa ditempatkan sebagai subyek belajar dalam pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Dalam
pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik, siswa memiliki kebebasan untuk menentukan strategi pemecahan
masalah, sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang bervariasi. Hasil kerja dan konstruksi siswa selanjutnya digunakam untuk landasan
pengembangan konsep matematika.
d. InteraktivitasB
Proses belajar bukan hanya merupakan proses individu namun juga merupakan suatu proses sosial. Proses belajar siswa akan lebih
bermakna ketika siswa dapat saling berinteraksi satu sama lain untuk mengomunikasikan gagasan dan hasil kerja mereka. Interaksi dalam
pembelajaran bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara simultan.
e. KeterkaitanBB
Konsep-konsep matematika tidak bersifat parsial, namun banyak konsep-konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Keterkaitan
yang dimaksud adalah hubungan antara beberapa topik dalam suatu
15 pembelajaran. Ketika siswa belajar konsep baru, siswa mengingat dan
menggunakan konsep yang telah dipelajari sebelumnya Erman Suherman, 2001: 19. Oleh karena itu, sebaiknya konsep-konsep
matematika tidak dikenalkan kepada siswa secara terpisah. Dengan keterkaitan ini, diharapkan siswa dapat mengenal dan membangun lebih
dari satu konsep matematika secara bersamaan. Berdasarkan karakteristik Pendidikan Matematika Realistik, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik dapat menjembatani proses
belajar siswa dari tahap konkret menuju tahap formal. Hal ini ditunjukkan dengan pembelajaran diawali dengan pemberian konteks atau masalah
realistik. Kemudian konteks atau masalah realistik tersebut diuraikan ke dalam sistem matematika yang selanjutnya diarahkan ke bentuk formal
melalui tahapan matematisasi progresif. Menurut Treffers dan Goffree Erman Suherman, 2001: 129 bahwa
masalah kontekstual dalam pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik, berguna untuk mengisi sejumlah fungsi, antara lain:
a. pembentukan konsep, b. pembentukan model,
c. keterterapan d. praktek dan latihan dari kemampuan spesifik dalam situasi terapan.
16 Menurut Murdani dkk 2013: 26, langkah-langkah pembelajaran
dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik adalah sebagai berikut.
a. Memahami masalah kontekstual b. Menyelesaikan masalah kontekstual
c. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban d. Menyimpulkan
4. PerangkatBPembelajaranB