2.1.5. Terapi HIV
Saat ini telah diketemukan obat untuk menghambat penggandaan virus yang
bekerja dengan berbagai cara sebagai berikut:
a. Obat anti HIV yang pertama adalah: Reverse Transcriptase Inhibitor RTI,
fungsinya menghalang penciptaan DNA virus dari RNA dengan membuat sel tiruan yang mengganggu proses ini. Contoh obatnya: Zidovudine, Didanosine,
Zalcitabine, Stavudine, dan sebagainya. b.
Obat anti HIV yang juga mengganggu proses penciptaan DNA virus dari RNA, Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor analog non-
nukleosidaNNRTI, obat ini mengikat enzim reverse transciptase dan menghalang kegiatannya. Contoh obatnya: Saquinavir, Indinavir, Nelfinavir.
c. Protease inhibitor: Menghalang kegiatan protease, sebuah enzim yang
memotong rantai protein HIV menjadi protein tertentu yang diperlu untuk merakit tiruan virus yang baru.
d. Attachment dan Fusion Inhibitor: Mencegah pengikatan HIV pada sel.
e. Obat Antisense: Obat yang mengikat pada virus untuk mencegah fungsinya.
f. Perangsang Kekebalan Immune Stimulator.
2.1.6. Dampak
Saat ini penderita di Indonesia kebanyakan terjangkit pada usia produktif 80 dari semua kasus sehingga menurut Depkes RI 2003, dampak secara
langsung adalah: a. Peningkatan biaya perawatan medis, b. Meningkatkan biaya tenaga kerja, c. Mengurangi jumlah angkatan kerja dan pendapatan para
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
buruhpekerja. Sedangkan dampak secara tidak langsung adalah: a. Menurunkan tingkat produktivitas perusahaan di setiap sektor, b. Mengurangi jumlah tenaga-
tenaga terdidik dan terlatih serta berpengalaman, c. Klaim asuransi karyawan meningkat, d. Produksi menurun akibat PHK, e. Terjadi penularan antar karyawan
melalui perilaku beresiko tinggi, f. Memunculkan stigma dan diskriminasi terhadap pengidap HIV yang mengancam prinsip serta hak dasar di tempat kerja, serta
menghambat upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan. Dampaknya terhadap pekerja adalah: a. Kehilangan pendapatan dan tunjangan pegawai, b. Stigma dan
diskriminasi, c. Tekanan terhadap keluarga.
2.1.7. Pelayanan Paliatif
Perawatan pelayanan paliatif terhadap penderita HIVAIDS adalah perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh diberikan terhadap penderita
melalui pendekatan multidisiplin keahlian yang terintegrasi. Tujuan pelayanan perawatan HIVAIDS di rumah sakit adalah untuk mengurangi penderitaan,
memperpanjang umur, meningkatkan kualitas hidup, juga memberikan support kepada keluarga, meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum
meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSU Dr.
Soetomo, 2008. Paliatif yang dikembangkan mempunyai prinsip sebagai berikut a. Menghargai setiap kehidupan, b. Menganggap kematian sebagai proses yang
normal, c. Tdak mempercepat atau menunda kematian, d. Menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan, e. Menghilangkan nyeri, f. Mengintegrasikan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien dan keluarga, g. Menghindari tindakan medis yang sia-sia, h. Memberikan dukungan yang
diperlukan agar pasien tetap aktif sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat, i. Memberikan dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita
Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSU Dr. Soetomo, 2008.
2.2. Definisi Kualitas Hidup Pasien HIVAIDS