Hipotesa Penelitian Kerangka Konsep Penelitian Definisi Operasional Penelitian Kuantitatif Konfirmatif

3.5.4. Hipotesa Penelitian

1. Mayor I: Kepemimpinan berhubungan secara bermakna terhadap kualitas hidup pasien HIVAIDS. a. Minor I: Kepemimpinan berhubungan secara langsung dan bermakna terhadap kualitas hidup penderita HIVAIDS. b. Minor II: Kepemimpinan berhubungan secara bermakna dengan evaluasi mutu, fokus kepada pelanggan, proses manajemen dan kualitas SDM. c. Minor III: Kepemimpinan berhubungan secara tidak langsung dengan evaluasi mutu, fokus kepada pelanggan, proses manajemen dan kualitas SDM. 2. Mayor II: Evaluasi mutu, fokus kepada pelanggan, proses manajemen berhubungan secara bermakna dengan kualitas hidup penderita HIVAIDS.

3.5.5. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah kajian tentang model konstruk kepemimpinan dan hubungannya dengan manajemen Mutu Terpadu MMT yang mendorong perbaikan kualitas hidup HIV di rumah sakit seperti ditunjukkan gambar berikut: pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3. Kerangka Konsep Kerangka konsep dimodifikasi dari penelitian Eleannor 2000; Choy 2003; Alan 2004. Melalui metode korelasi konstruk kepemimpinan diuji apakah berhubungan langsung dengan kualitas hidup penderita HIVAIDS atau berhubungan secara tidak langsung melalui evaluasi mutu penilaian, proses manajemen, fokus ke pelanggan dan kualitas SDM, Setiap garis dianalisa dengan analisis bivariat Pearson Product moment, juga setiap jalur dianalisis dengan menggunakan analisis multivariat

3.5.6. Definisi Operasional Penelitian Kuantitatif Konfirmatif

Variabel beserta unsur-unsur empiris implementasi manajemen mutu terpadu diadopsi dari penelitian Eleannor 2000; Choy 2003; Alan 2004; meliputi: Konstruk kepemimpinan, Mutu SDM Quality of people, Fokus pada konsumen Konstruk Kepemimpinan Evaluasi mutu Proses manajemen Kualitas SDM Fokus ke pelanggan Kualitas hidup penderita HIVAIDS pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Customer Focus, Manajemen proses, Proses manajemen dan Evaluasi mutu, seperti diuraikan berikut ini: a. Konstruk kepemimpinan Konstruk kepemimpinan dalam penelitian ini dicari melalui penelitian Kualitatif seperti diuraikan pada tahap I. b. Kualitas SDM Mutu SDM dalam pelayanan kesehatan adalah kemampuan SDM mendukung pelayanan HIVAIDS termasuk di dalamnya adanya komunikasi, pelatihan, mengenal sasaran mutu Douglas, dkk, 2004. Hal ini serupa dengan ukuran-ukuran yang digunakan oleh Anderson, dkk, 1995, yang mencakup komunikasi dan keterlibatan karyawan di dalam keputusan-keputusan, berikut ini modifikasi variabel yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian: 1. Merekrut karyawan yang berorientasi terhadap mutu. 2. Tanggap terhadap harapan penderita. 3. Mempunyai pengetahuan tentang pelayanan HIVAIDS. 4. Efisien dalam bekerja. 5. Mengatasi keluhan dengan cepat. 6. Pendidikan untuk pelayanan yang bermutu secara terus menerus. 7. Lebih baik bekerja dalam tim daripada sendiri. 8. Percaya terhadap nilai-nilai keunggulan dan mutu. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara c. Fokus ke pelanggan Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini dan yang akan datang bahkan memberi pelayanan melebihinya ISO, 9000. Harapan pelayanan penderita HIVAIDS di tingkat organisasi adalah mengurangi atau menghilangkan kendala pelayanan dengan: 1. Pusat pelayanan HIVAIDS di rumah sakit mempunyai misi melayani penderita yang ditetapkan oleh rumah sakit. 2. Semua pekerja memberikan pelayanan bermutu. 3. Manajer dan staf berkeinginan memecahkan masalah. 4. Tanggap terhadap keluhan penderita. 5. Keluhan penderita dapat digunakan untuk pengembangan pelayanan. 6. Semua sumber digunakan untuk pengembangan pelayanan. 7. Mengembangkan pelayanan baru untuk memenuhi kebutuhan penderita. 8. Selalu mendukung kebutuhan penderita. d. Manajemen proses Douglas, dkk, 2004, mengemukakan manajemen proses adalah kemampuan melaksanakan tindakan-tindakan atau aksi dalam proses pelayanan. 1. Secara teratur mengadakan penilaian terhadap mutu dan efisien. 2. Secara teratur menilai proses kerja untuk mengurangi ketidakpuasan. 3. Prosedur kerja terdokumentasi dan mendukung pelayanan bermutu. 4. Prosedur kerja secara teratur diperbarui kembali. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara 5. Penekanan bagi pekerja di lini terdepan luwes dan bertanggung jawab. 6. Pengembangan merujuk terhadap pemecahan masalah. 7. Pelayanan bermutu dan produksi sesuai dengan standar. 8. Mempunyai prosedur menghadapi kesalahan atau kegagalan dalam pelayanan bermutu. 9. Mengembangkan keluwesan dalam menghadapi kebutuhan pelanggan. e. Evaluasi mutu Evaluasi mutu adalah customer feedback, data yang bermutu, standar pelayanan, menilai kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan dengan: 1. Melaksanakan survey secara teratur untuk mengetahui kepuasan penderita HIVAIDS. 2. Secara teratur memberikan feedback tentang kualitas SDM yang bekerja di unit pelayanan HIVAIDS. 3. Menginformasikan keluhan pelanggan kesalahan dalam pelaksanaan pelayanan untuk bisa diperbaiki. Variabel terikat adalah Kualitas hidup penderita HIVAIDS menurut WHO, 2007 adalah respons individu dalam kehidupannya sehari hari terhadap fungsi fisik, psikis dan sosial. Adapun variabelnya terdiri dari:

a. Kesehatan fisik