Berbagai Penelitian Dampak HIVAIDS terhadap Kualitas Hidup serta

d. Dampak terapi dalam praktek klinik Dokter yang memberikan terapi ARV bisa melihat dampak langsung pemberian obat. Kemanjuran, keamanan obat ARV mempengaruhi kualitas hidup penderita HIV. e. Kebijakan kesehatan Pemerintah bisa memantau kualitas hidup penderita HIV di suatu daerah dan mengeluarkan kebijakan untuk peningkatan kualitas pelayanan HIV. f. Penelitian ini Memberi wawasan baru bagi pimpinan di rumah sakit untuk menerapkan model kepemimpinan yang sesuai untuk mendukung peningkatan kualitas hidup penderita HIV.

2.2.2. Berbagai Penelitian Dampak HIVAIDS terhadap Kualitas Hidup serta

Pengukuran Kualitas Hidup Penelitian Miller, dkk 2006 tentang kualitas hidup bagi wanita penderita HIV di Amerika yang sudah menggunakan ARV selama 8 tahun menunjukkan bahwa kualitas hidup menurun jika pelayanan kesehatan yang mereka terima buruk, kurangnya perhatian. Gejala yang sering dijumpai akibat menurunnya kualitas hidup adalah depresi mental. Penelitian di Kota Washington yang meneliti 125 penderita HIVAIDS, menemukan kualitas hidup berhubungan dengan variabel-variabel tentang kedekatan keluarga, perhatian keperawatan. Penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup tidak berhubungan dengan kemajuan penyakit CD4 sel Michael, dkk, 2006. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Penelitian kualitas hidup pada penderita HIVAIDS di Nigeria menemukan hampir 25 penderita dengan diagnosa depressi, juga kualitas hidup berhubungan dengan rendahnya pendidikan dan sosio ekonomi Abiodun, 2008. Penelitian kualitas hidup di Brazilia menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kualitas hidup pada kulit putih dan hitam. Kualitas hidup lebih rendah pada warna kulit hitam dibandingkan kulit putih, sedangkan wanita mempunyai angka paling rendah untuk lingkup psikologis dan lingkungan. Kualitas hidup ditemukan meningkat pada penderita yang mempunyai penghasilan yang lebih tinggi Elisabette, dkk, 2007. 2.2.3. Pengukuran Kualitas Hidup Pengukuran kualitas hidup yang dikembangkan oleh WHO yang disebut The World Health Organization Quality of Life WHOQOL – BREF terdiri dari empat dimensi yaitu: psikis, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan WHO 2004. Alat ukur menggunakan lima Skala Likert, yaitu: 1 = sangat sering; 2 = sering; 3= kadang- kadang; 4 = sangat jarang; 5 = tidak pernah seperti ditunjukkan pada tabel berikut. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Dimensi Pengukuran Kualitas Versi WHO 2004 No Dimensi Kualitas Hidup Lingkup Pengukuran 1 Kesehatan fisik  Menurunnya aktivitas kegiatan setiap hari  Bergantung terhadap bantuan obat dan medis  Terdapat rasa nyeri  Susah tidur 2 Psikologis  Perasaan tegang  Tidak konsentrasi  Kuatir  Merasa rendah diri  Merasa sangat menderita 3 Hubungan sosial  Menghindari keluar rumah  Sulit bersama orang lain  Mudah tersinggung 4 Lingkungan  Kesehatan memburuk  Keuangan memburuk  Tidak mampu beramah-tamah  Hidup terasa kurang memuaskan  Sama sekali tidak dapat berfungsi

2.3. Variabel Organisasi yang Berkaitan dengan Kualitas Hidup