13. Mengembangkan pelayanan baru untuk memenuhi kebutuhan penderita.
14. Memahami dan memenuhi kebutuhannya bahkan memberi pelayanan
melebihinya ISO, 9000.
5.4.4. Manajemen Proses
Manajemen proses adalah rangkaian aktivitas perencanaan dan pengawasan yang dilaksanakan agar tercapai tujuan pelayanan HIVAIDS di rumah sakit ISO
9001. Hasil penelitian mendapatkan bahwa di rumah sakit rujukan HIV sudah menerapkan manajemen proses namun belum secara optimal dilakukan. Perencanaan
yang dilakukan antara lain: 1.
Perencanaan dokter Perencanaan dokter jaga di poliklinik dan ruangan telah dibuat, namun dalam
prakteknya jika ada pasien yang butuh pertolongan dokter harus dicari dan pelaksanaannya belum optimal sebab dokter pemberi pelayanan HIV hanya
sebagai sampingan. 2.
Pengorganisasian unit pelayanan Unit pelayanan di semua rumah sakit rujukan sudah berdiri sendiri dan
memiliki struktur organisasi beserta kepala unit, namun pelaksanaannya belum optimal karena tugas kepala unit sebagai sampingan, malahan ada salah
satu rumah sakit rujukan kepala unitnya dijabat oleh wakil direktur dan perhatian terhadap pelayanan HIV akan timbul jika ada permasalahan saja.
3. Perencanaan ketersediaan obat antiretrovirus
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan ketersediaan obat antiretrovirus sudah dilaksanakan di rumah sakit rujukan tetapi kadang kala masih terjadi kekurangan obat.
Manajemen proses bisa lebih optimal dilaksanakan di rumah sakit rujukan jika penerapan monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan teratur.
5.4.5. Evaluasi Mutu
Evaluasi mutu adalah customer fed back, data yang bermutu, standar pelayanan, evaluasi yang dilaksanakan terhadap rencana strategi yang telah
dilaksanakan untuk melayani pasien HIVAIDS. Evaluasi mutu sering dilaksanakan terhadap program kewaspadaan standar
yang diterapkan di seluruh rumah sakit rujukan. Program kewaspadaan standar dikutip dari kewaspadaan universal dirancang untuk mengurangi risiko penularan
patogen melalui darah dari darah dan cairan tubuh dan isolasi zat tubuh. Program dirancang untuk mengurangi risiko penularan penyakit dari zat tubuh yang lembab.
Kewaspadaan standar dimaksudkan untuk mengurangi risiko penularan mikroorganisme dari sumber infeksi, penularan terjadi melalui terpajan darah dan
cairan tubuh, prinspnya semua darah dan cairan tubuh potensial terinfeksi dengan penyakit menular-darah HIV, hepatitis B dan C. Tenaga kesehatan diharuskan
mematuhi prosedur seperti: 1.
Cuci tangan; 2.
Aalat pelindung diri sarung tangan, pakaian, masker, kapan saja menyentuh atau terpajan cairan tubuh pasien perlu diantisipasi;
3. Penempatan pasien;
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
4. Praktek terhadap lingkungan pembuangan limbah, tata rumah tangga,
sepreiselimut yang kotor; 5.
Penanganan dan pembuangan benda-benda tajam; 6.
Cara-cara kerja; 7.
Penanganan dan pengangkutan contoh specimen;
8.
Perawatan peralatan pencucian, pengangkutan; dan
9.
Evaluasi dilaksanakan dalam bentuk pemantauan dan investigasi kecelakaan, Namun tidak semua rumah sakit rujukan mendokumentasikan dengan baik
hasil evaluasi. Evaluasi dalam bentuk survei secara teratur untuk mengetahui kepuasan
penderita HIVAIDS, memberikan feed back tentang kualitas SDM yang bekerja di unit pelayanan, menginformasikan keluhan pelanggan kesalahan dalam
pelaksanaan pelayanan untuk bisa diperbaiki, hampir semua rumah sakit belum melaksanakannya.
5.4.6. Analisis Multivariat