dan belum tentu sesuai dengan kondisi budaya dan kebiasaan Timur khususnya di Sumatera Utara, yang memiliki kebiasaan seperti dalihan natolu, yang
mengutamakan kesepakatan, menghormati orang tua, namun sangat disayangkan sedikit sekali penelitian model kepemimpinan rumah sakit di Indonesia, apalagi
di Sumatera Utara, yang memiliki budaya organisasi dan perilaku yang berbeda dengan penelitian Barat.
1.2. Perumusan Masalah
Model kepemimpinan tertentu diyakini mampu meningkatkan hasil akhir organisasi seperti: Peningkatan kepuasan kerja, perbaikan kinerja, motivasi yang pada
akhirnya memperbaiki kualitas hidup penderita HIVAIDS. Sesuai dengan latar belakang di atas maka dirumuskan perumusan masalah
apakah ada hubungan model konstruk kepemimpinan dengan dorongan perbaikan kualitas hidup penderita HIVAIDS di rumah sakit rujukan
pelayanan HIVAIDS di Sumatera Utara.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan kualitas hidup pasien HIVAIDS dengan konstruk kepemimpinan di rumah sakit rujukan HIVAIDS di Sumatera Utara tahun 2009.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran model konstruk kepemimpinan yang berhubungan
dengan kualitas hidup pasien penderita HIVAIDS. b.
Diketahuinya gambaran model konstruk kepemimpinan yang berhubungan dengan kualitas SDM untuk mendorong perbaikan kualitas hidup penderita
HIVAIDS. c.
Diketahuinya gambaran model konstruk kepemimpinan yang berhubungan dengan fokus terhadap pelanggan untuk mendorong perbaikan hidup penderita
HIVAIDS. d.
Diketahuinya gambaran model konstruk kepemimpinan yang berhubungan dengan proses manajemen yang mendorong perbaikan kualitas hidup
penderita HIVAIDS. e.
Ditemukannya hubungan antara model konstruk kepemimpinan, kualitas SDM, fokus terhadap pelanggan dan proses manajemen dengan kualitas hidup
penderita HIVAIDS.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Teoritis
a. Exploratif yaitu: Penelitian ini menghasilkan konstruk dan instrumen
pengukuran baru untuk konstruk kepemimpinan, kualitas SDM, fokus terhadap pelanggan, proses manajemen yang berhubungan dengan dorongan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
perbaikan kualitas hidup penderita HIVAIDS. konstruksi empiris ini merupakan “novelty” disertasi ini.
b. Konfirmatif yaitu: Mengkonfirmasi model konstruk TQM dalam pelayanan
HIVAIDS di rumah sakit. Model empiris TQM ini juga dapat dikategorikan sebagai temuan orisinil dari disertasi ini.
1.4.2. Metodologi Penelitian ini menggunakan dua pendekatan secara lengkap mulai dari
pengembangan model Exploratif Kualitatif yang dilanjutkan dengan pengujian model tersebut secara statistik Konfirmatif Kuantitatif.
1.4.3. Aplikatif
a. Kebijakan yaitu: Pengembangan model diharapkan bisa menjadi dasar
pengambilan keputusan bagi pengelolaan HIVAIDS, juga menjadi pertimbangan Depkes RI dalam memberikan bantuan sarana pengembangan
HIVAIDS di rumah sakit. b.
Manajemen pelayanan di rumah sakit yaitu: Pengembangan model diharapkan bisa menjadi sarana pertimbangan bagi para pengelola rumah sakit di masa
yang akan datang. c.
Bagi pendidikan yaitu: Menyusun kurikulum penerapan TQM dan kepemimpinan di masa depan.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
1.5. Landasan Teori
Kondisi sehat Healthwell-being penderita HIVAIDS dipengaruhi oleh banyak faktor, menurut HL Blum dalam Gochman D.S, 1996, Shi L., Singh DA
2008 terdapat faktor di luar kesehatan yang menentukan status kesehatan penderita HIV. Faktor tersebut adalah: faktor gaya hidup life style, faktor lingkungan sosial,
ekonomi, politik, budaya, faktor pelayanan kesehatan kualitas dan cakupannya, seperti ditunjukkan gambar berikut.
Gambar 1.1. Faktor-faktor Penyebab Sakit dan Sehatnya Seorang Penderita HIVAIDS
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor penyebab sehat dan sakit penderita HIV bisa diuraikan sebagai berikut: 1.
Faktor Lingkungan: a.
Sosial Hukuman sosial bagi penderita HIVAIDS umumnya lebih berat bila
dibandingkan dengan penderitaannya akibat penyakit HIV, penderita akan hidup terasing dan menghindar dari orang lain. Dukungan sosial adalah
adanya dukungan moril dari lingkungan terhadap pengidap HIVAIDS di masyarakat.
b. Sosio Ekonomi
Hubungan sosio ekonomi seperti faktor pendidikan tinggi dan faktor penghasilan tinggi berhubungan dengan status kesehatan penderita HIV,
karena penderita mempunyai lebih banyak akses kepada layanan sarana kesehatan. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa penderita yang
mempunyai penghasilan dan pendidikan rendah lebih tinggi angka kesakitan dan kematiannya Shi dan Singh, 2008.
c. Sosio Politik
Komitmen dan kebijakan pemerintah yang mendukung penderita melalui pemberian obat-obatan gratis meningkatkan status kesehatan penderita.
2. Perilaku
Penderita mempunyai sikap penampilan yang tidak saja bermasalah dengan kesehatannya tetapi juga masalah psikologis dan sosial. Sikap penderita HIV
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
optimis dan konstruktif jika masyarakat mendukung penderita yang terinfeksi HIV.
3. Hereditas
Faktor karakteristik bentuk tubuh tertentu mempengaruhi status kesehatan penderita HIVAIDS.
4. Pelayanan Kesehatan
Faktor pelayanan kesehatan adalah sarana pelayanan rumah sakit yang menentukan status kesehatan penderita HIV yaitu: a. Tersedianya obat yang
cukup dan kontinu, b. Dedikasi petugas pelayanan kesehatan yang baik, dan c. Biaya HIVAIDS yang terjangkau.
Untuk mencapai tujuan pelayanan rumah sakit, di dalam penelitian ini terdapat 3 kategori landasan teori yaitu: Teori Kepemimpinan, Teori Manajemen
Mutu Terpadu dan Teori Kualitas Hidup. Ketiga landasan teori ini dibungkus dalam satu wadah dan dimodifikasi kedalam Malcolm Baldrige National Quality Award
MBNQA sebagai alat bantu mendefinisikan permasalahan. Model Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence MBCPE
merupakan model yang betujuan untuk memodelkan peran dari kategori-kategori elemen-elemen yang terdapat dalam organisasi dalam rangka mengadopsi prinsip-
prinsip manajemen pengendalian kualitas, di mana kepemimpinan merupakan pendorong utama yang diikuti dengan pendorong manajemen mutu terpadu untuk
menghasilkan penilaian tentang kualitas hidup, adapun gambaran lengkapnya seperti kerangka berikut ini.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Health Care Criteria, 2006
Gambar 1.2. Kerangka Baldrige
Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa terdapat 7 kategori saling berkaitan dan berproses untuk mengukur tingkat kualitas hidup penderita HIVAIDS,
ketujuh kategori tersebut adalah: 1.
LeadershipKepemimpinan Leadership
diharapkan dapat
mengarahkan visi
dan misi
dan mengkomunikasikan hal tersebut kepada jajaran bawahannya dan sekaligus
memotivasi mereka. Kriteria kepemimpinan yang dinilai dalam disertasi ini adalah kepemimpinan struktural dan kepemimpinan fungsional. Bahan
penilaian adalah tentang konstruk kepemimpinan pijakan awal variabel
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
kepemimpinan transformasi, transaksi, laisez faire dan lingkungan sekitar rumah sakit.
2. Strategic PlanningPerencanaan Strategi
Perencanaan Strategis adalah strategi pelayanan HIVAIDS di rumah sakit, penilaian dilaksanakan dengan melihat bagaimana pelayanan HIVAIDS
dijalankan dan mengukur kemajuan rencana tersebut dalam evaluasi mutu. 3.
Customer and Market FocusFokus Pasien Dalam aspek ini SDM yang terlibat dalam proses pelayanan HIVAIDS perlu
mengetahui kebutuhan dan keinginan penderita HIVAIDS dengan selalu membina hubungan dengan mereka, dan mendengarkan suara mereka.
Penilaian dilaksanakan dalam rangka apakah SDM yang bekerja di pelayanan HIVAIDS memperhatikan kebutuhan pasien.
4. Measurement, Analysis and Knowledge ManagementMetode Tolok Ukur
Garis besar dari kategori ini adalah untuk mengetahui bagaimana organisasi menganalisa dengan memanfaatkan sistem informasi yang ada, dalam
penelitian ini aspek pengukuran dikategorikan dalam evaluasi mutu. 5.
Staff FocusKualitas SDM Dalam aspek staff focus, dinilai kualitas SDM yang bekerja di pelayanan
HIVAIDS sehingga mereka dapat melayani pasien HIVAIDS dengan baik.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
6. Process ManagementManajemen Proses
Dalam aspek ini dilihat bagaimana sistem atau prosedur kerja direncanakan, disusun dan dilaksanakan untuk melayani penderita HIVAIDS sebaik-
baiknya. 7.
ResultsHasil yang Diperoleh Dalam aspek ini seluruh hasil-hasil diperhitungkan, melihat gambaran kualitas
hidup penderita HIVAIDS. Ketiga landasan teori yang terdapat dalam 7 kategori Malcolm Baldrige
National Quality Award MBNQA adalah sebagai berikut:
1. Teori Kepemimpinan Mutu
Kepemipinan mutu adalah kemampuan untuk memimpin dan menentukan secara benar apa yang harus dikerjakan, menurut Bass dalam Vance dan
Larson, 2002, antara lain adalah fokus pada kegiatan mutu. Perilaku pemimpin untuk membangkitkan motivasi kerja dan kepuasan kerja bawahannya
dilaksanakan dengan berbagai model kepemimpinan. Model tranformasional diyakini mampu membangun komitmen organisasional karyawan melalui
upaya-upaya nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan asumsi-asumsi mengenai visi dan misi organisasi Henckle, 2004, Golding, 2003, Janssen, 2004, model
transaksional memberdayakan bawahan dengan proses transaksi dan pertukaran exchanges process yang bersifat ekonomis berdasarkan pertimbangan
ekonomi.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
Model lainnya yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model yang dibangun secara Kualitatif kemungkinan bisa berasal dari gaya kepemimpinan
lainnya, gabungan dari beberapa gaya kepemimpinan atau variabel yang berkembang di lapangan. Model inilah nantinya menjadi orisinalitas dalam
penelitian ini. 2.
Manajemen Mutu Terpadu MMT
MMTTQM Total Quality Management adalah: Suatu pendekatan manajemen berdasarkan partisipasi semua anggotanya untuk meningkatkan kualitas hidup
penderita HIVAIDS, adapun variabel dalam MMT diuraikan sebagai berikut: a.
Kualitas SDM Kualitas SDM adalah kemampuan SDM mendukung pelayanan HIVAIDS,
berkomunikasi dan mengenal sasaran mutu Douglas, dkk, 2004. b.
Fokus ke pelanggan SDM yang bekerja di pelayanan HIVAIDS sudah memahami dan
memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini dan yang akan datang bahkan memberi pelayanan melebihinya ISO, 9000.
c. Manajemen proses
Manajemen proses adalah program rumah sakit tentang tatacara pemberian pelayanan pengobatan ARV bagi ODHA, seperti: Pemberian ARV kepada
ibu hamil yang positif HIV, menerima ARV profilaksis, juga manajemen proses tentang pelayanan yang diberikan rumah sakit berupa: promosi
sampai rehabilitasi, termasuk tehnik voluntary counseling and testing
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
VCT, care support and treatment CST, prevention of mother to child HIV transmission PMTCT, tuberculosis-HIV, sexually transmitted
infection dan pelayanan dari segi ilmu gizi, laboratorium, radiologi, rekam medis dan pelaporan Purwaningtias, Subronto, dan Hasanbasri, 2007.
d. Evaluasi mutu Evaluasi mutu adalah customer fed back, data yang bermutu, standar
pelayanan, evaluasi yang dilaksanakan terhadap rencana strategi yang telah dilaksanakan untuk melayani pasien HIVAIDS.
3. Kualitas Hidup
Kualitas hidup adalah standar hidup yang sangat objektif dan mampu menyebabkan perasaan senang subjektif Gollner, 2002. Pengukuran kualitas
hidup sangat banyak, dalam penelitian ini dipakai versi WHO 2004, yang
terdiri dari kategori kesehatan fisik, psikologis, sosial dan lingkungan hidup.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pathophysiology Infeksi HIV
Memahami pathophysiology infeksi HIV penting dalam rangka mengetahui bagaimana virus menyebabkan kerusakan sistem kekebalan dan mengakibatkan
gejala klinis, juga menjelaskan di mana dan bagaimana obat antiviral bekerja Jeffrey, 2003. Pathophysiology infeksi HIV terdiri dari pengertian tentang virus HIVAIDS,
penularan, tanda-tanda klinis, terapi, yang bisa diuraikan sebagai berikut:
2.1.1. Definisi dan Pengertian Virus HIV dan Penyakit AIDS
Definisi dan pengertian menurut Depkes RI 2003, adalah sebagai berikut:
a. Virus HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel
CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Gejala-gejala timbul tergantung dari infeksi oportunistik yang menyertainya. Infeksi
oportunistik terjadi oleh karena menurunnya daya tahan tubuh kekebalan yang disebabkan rusaknya sistem imun tubuh akibat infeksi HIV tersebut.
b. Penyakit AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh
makhluk hidup. Sindrom AIDS timbul akibat melemah atau menghilangnya
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Universitas Sumatera Utara