karena  rumah  sakit  ini  adalah  pusat  rujukan  dan  melayani  pasien  HIVAIDS  yang terbanyak di Provinsi Sumatera Utara.
3.3. Jalannya Penelitian
Penelitian  ini  direncanakan  berlangsung  lebih  kurang  selama  3  bulan  yaitu sejak  minggu  II  Mei  2009  hingga  minggu  II  Juli  2009  dengan  tahapan  sebagai
berikut: Tahap  awal  peneliti  ke  lokasi  penelitian  yaitu  di  RSU  H.  Adam  Malik
di Medan  dan RSU Dr.  Djasamen  Saragih di Pematang  Siantar. Pada tahap awal ini peneliti menyerahkan surat permohonan penelitian kepada pejabat kedua rumah sakit,
hari itu juga izin pelaksanaan di rumah sakit diberikan. Tahap  kedua peneliti mengindentifikasi informan di lokasi penelitian, berupa
jadwal  pelayanan,  jam  bisa  diwawancarai  dan  sebagainya.  Peneliti  mendapatkan informasi  dari  berbagai  pihak  tentang  para  informan  yang  paling  mengerti  tentang
pelayanan HIVAIDS. Tahap  ketiga,  peneliti  mulai  melakukan  wawancara  dengan  para  informan,
peneliti  melakukan  wawancara  yang  mendalam  dengan  para  informan  berdasarkan azas  kesesuaian  yaitu:  wawancara  berakhir  apabila  informasi  yang  diinginkan  telah
tercapai. Atas saran beberapa responden maka wawancara dilakukan pada waktu jam pelayanan sudah selesai, hal ini  menyebabkan sering  wawancara dilakukan berulang
pada keesokan harinya.
pdf M a chine -  is a  pdf w r it e r  t h a t  pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h  e a se
Ge t  you r s n ow
“ Thank you very m uch  I  can use Acrobat  Dist iller or t he Acrobat  PDFWrit er bu t   I  consider your pr oduct  a lot  easier  t o use and m uch pr efer able t o Adobes  A.Sar r as -  USA
Universitas Sumatera Utara
3.4. Penelitian Tahap Kesatu Kualitatif Explorasi
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berlangsung dalam dua  tahap  dan  menggunakan  dua  metode  penelitian.  Tahap  kesatu  adalah
Kualitatif explorasi dan tahap kedua adalah Kuantitatif konfirmasi. Penelitian  tahap  kesatu  adalah  mengindentifikasi  gaya  kepemimpinan  seperti
contoh:  Model  orang  besar,  karakteristik  ideal,  situational,  contingency,  dan sebagainya.  Pada  saat  ini  yang  paling  banyak  dipakai  di  bidang  manajemen
kesehatan,  pendidikan  dan  psikologi  adalah  gaya  kepemimpinan  transformasi, transaksi  dan  laizze  faire,  namun  ketiga  gaya  kepemimpinan  tersebut  hanya  sebagai
pijakan  dasar  yang  masih  perlu  digali.  Konstruk  yang  dibangun  secara  kualitatif kemungkinan bisa berasal dari  gaya  kepemimpinan lainnya,  gabungan  dari  beberapa
gaya  kepemimpinan  atau  variabel  yang  berkembang  di  lapangan.  Konstruk  tersebut nantinya menjadi orisinalitas penelitian ini.
3.4.1.   Tujuan Penelitian Kualitatif Explorasi
Penelitian  Kualitatif  Explorasi  dilaksanakan  dengan  mengindentifikasi variabel  gaya  kepemimpinan  sehingga  didapatkannya  sebuah  konstruk  baru
kepemimpinan  yang  mendukung  pelayanan  penyakit  HIVAIDS  yang  bermutu
di rumah sakit. 3.4.2.   Tahap Pengumpulan Data
Tahap  pengumpulan  data  pada  tahap  Kualitatif  Explorasi  ini  dimaksud  tidak mesti  mewakili  seluruh  populasi,  tetapi  sampel  yang  terpilih  memiliki  pengetahuan
yang  cukup  serta  mampu  menjelaskan  keadaan  sebenarnya  tentang  pelayanan  HIV
pdf M a chine -  is a  pdf w r it e r  t h a t  pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h  e a se
Ge t  you r s n ow
“ Thank you very m uch  I  can use Acrobat  Dist iller or t he Acrobat  PDFWrit er bu t   I  consider your pr oduct  a lot  easier  t o use and m uch pr efer able t o Adobes  A.Sar r as -  USA
Universitas Sumatera Utara
di rumah sakit. Rumah sakit yang dipilih pada tahap ini adalah RSU H. Adam Malik, karena  rumah  sakit  ini  adalah  rumah  sakit  rujukan  terbesar  di  Sumatera  Utara  dan
RSU Dr. Djasamen Saragih di Pematang Siantar sebagai rumah sakit rujukan di luar Kota Medan.
Pengumpulan  data  dilakukan  melalui  wawancara  yang  mendalam  in-depth interview,  dilaksanakan  melalui  serangkaian  tanya  jawab  dialog  yang  bersifat
terbuka  dan  mendalam,  tentang  perasaan  dan  pikiran  sehingga  terbentuk  model kepemimpinan  pelayanan  HIVAIDS,  adapun  tehniknya  dilakukan  sebagai  berikut:
a.  Dibangun  rasa  percaya  informan  dengan  memulai  mengobrol  bebas  mengenai situasi  ekonomi,  keluarga,  pelayanan  rumah  sakit.  Sesudah  terbangun  rasa  percaya
maka  ditanyakan  persepsi  informan  tentang  apa  yang  paling  nyata  tentang kepemimpinan,  b.  Jawaban  informan  yang  didapat  dibandingkan  dengan  jawaban
informan lainnya sampai dirasa cukup dalam arti tidak terjadi pengulangan lagi. 3.4.3.   Sumber Informasi Kunci
Sampel  yang  terpilih  diberi  istilah  informan  kunci,  yaitu  setiap  orang  yang terlibat  dengan  pelayanan  HIVAIDS  dengan  kriteria:  a.  Mempunyai  banyak
pengalaman tentang pelayanan HIV, b. Dianggap mampu dan dipandang menguasai informasi  tentang  masalah  kepemimpinan  dan  pelayanan  HIVAIDS,  c.  Secara
sukarela menjadi anggota tim walaupun bersifat informal. Informan kunci yang dimaksud adalah:
a. Dokter yang terlibat merawat pasien HIVAIDS.
b. Perawat yang terlibat merawat pasien HIVAIDS.
pdf M a chine -  is a  pdf w r it e r  t h a t  pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h  e a se
Ge t  you r s n ow
“ Thank you very m uch  I  can use Acrobat  Dist iller or t he Acrobat  PDFWrit er bu t   I  consider your pr oduct  a lot  easier  t o use and m uch pr efer able t o Adobes  A.Sar r as -  USA
Universitas Sumatera Utara
c. Petugas penunjang medis dan non medis.
d. Pasien koperatif.
3.4.4.   Tahap Reduksi
Pada  tahap  ini  variabel  yang  telah  terpilih  di  lapangan  dipilih  kembali, disederhanakan reduksi sesuai dengan variabel dalam kepustakaan, dengan kata lain
direduksi  berarti  konsep  dan  konstruk  dan  variabel,  sub  variabel  yang  memiliki
kesamaan dikelompokkan. 3.4.5.   Tahap Penarikan Kesimpulan
Penarikan  kesimpulan  berupa  penyajian  informasi  berupa  variabel karakteristik  kepemimpinan  yang  mendukung  peningkatan  mutu  pelayanan
HIVAIDS.
3.4.6.   Kerangka Konsep Penelitian Kualitatif Explorasi
Mencari  model  kepemimpinan  dengan  mengambil  pijakan  awal  variabel kepemimpinan  transformasi,  transaksi  dan  laizze  faire  seperti  ditunjukkan  pada
kerangka konsep berikut:
Gambar 3.2. Kerangka Konsep Identifikasi Faktor Kepemimpinan
Konstruk Kepemimpinan 1.
Transformasional a.
Karisma b.
Motivasi inspirasional c.
Stimulasi intelektual 2.
Transaksional a.
Pemberian imbalan b.
Pengawasan yang ketat c.
Intervensi dan koreksi 3.
Laise Faire a.
Pendelegasian wewenang b.
Pengambilan putusan di tingkat bawahan c.
Inovatif dan kreatif bawahan 4
Variabel yang muncul di lapangan
Model Konstruk
Kepemimpinan
pdf M a chine -  is a  pdf w r it e r  t h a t  pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h  e a se
Ge t  you r s n ow
“ Thank you very m uch  I  can use Acrobat  Dist iller or t he Acrobat  PDFWrit er bu t   I  consider your pr oduct  a lot  easier  t o use and m uch pr efer able t o Adobes  A.Sar r as -  USA
Universitas Sumatera Utara
3.4.7.   Definisi Operasional Penelitian Kualitatif Explorasi
Definisi  operasional  gaya  kepemimpinan  yang  menjadi  pijakan  awal  dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan  transformasional  didefinisikan  sebagai  kemampuan  pemimpin mengubah  lingkungan  kerja,  motivasi  kerja,  dan  pola  kerja,  dan  nilai-nilai  kerja
yang  dipersepsikan  bawahan  sehingga  mereka  lebih  mampu  mengoptimalkan kinerja  untuk  mencapai  tujuan  organisasi  Bolden,  dkk  2003,  selanjutnya
dikemukakan  bahwa  terdapat  4  karakteristik  kepemimpinan  transformasional yaitu: a. Karisma: Mendahulukan kepentingan organisasi dan kepentingan orang
lain masyarakat daripada kepentingan pribadi, menjadi suri tauladan, idola, oleh bawahannya,  kemampuan  dan  keahliannya.  Perilaku  sedemikian  menyebabkan
timbulnya  kebanggaan,  kepercayaan  dan  rasa  hormat,  b.  Motivasi  inspirasional: Menginspirasi  bawahan  melalui  pengartikulasikan  pengharapan  yang  jelas
terhadap  prestasi  bawahan.  Pengaruhnya  diharapkan  dapat  meningkatkan semangat  kelompok,  antusiasisme  dan  optimisme  dan  direalisasikan  melalui
komitmen  yang  tinggi,  c.  Stimulasi  intelektual:  Mendorong  bawahan  untuk memikirkan  ide-ide  baru  kembali  cara  kerja  dan  mencari  cara-cara  kerja  baru,
solusi  kreatif,  menumbuhkan  semangat  belajar  yang  tinggi,  d.  Perhatian individual: Memberikan perhatian pribadi kepada bawahannya, menghargai sikap
peduli mereka terhadap organisasi.
pdf M a chine -  is a  pdf w r it e r  t h a t  pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h  e a se
Ge t  you r s n ow
“ Thank you very m uch  I  can use Acrobat  Dist iller or t he Acrobat  PDFWrit er bu t   I  consider your pr oduct  a lot  easier  t o use and m uch pr efer able t o Adobes  A.Sar r as -  USA
Universitas Sumatera Utara
b. Kepemimpinan Transaksional