34 Nilai RC rasio menunjukkan bahwa setiap satu rupiah yang dikeluarkan
akan memperoleh penerimaan sebesar nilai RC rasionya. Suatu usahatani dikatakan efisien dan menguntungkan apabila nilai RC rasionya lebih dari satu
RC rasio 1, semakin tinggi nilai RC rasio berarti penerimaan yang diperoleh semakin besar. Dan apabila nilai RC rasio lebih kecil dari satu RC rasio 1
maka usahatani tersebut dikatakan tidak menguntungkan sehingga tidak efisien jika dilakukan sedangkan apabila nilai RC rasio sama dengan satu RC rasio = 1
artinya usahatani tersebut tidak untung dan tidak rugi. Menurut Soeharjo dan Patong 1973 ukuran efisiensi dibagi menjadi tiga,
yaitu : 1.
Penerimaan untuk setiap rupiah yang dikeluarkan
2. Penerimaan untuk setiap pekerja
3. Penerimaan untuk setiap rupiah yang diinvestasikan
4.5. Definisi Operasional
Untuk melakukan analisis usahatani dalam penelitian ini, maka masing- masing definisi diberi batasan sehingga dapat diketahui dengan jelas indikator
pengukurnya. 1.
Responden adalah petani yang merupakan seluruh anggota Kelompok Tani Makmur yang sudah mengalami satu musim panen.
2. Lahan garapan sedang adalah luas lahan garapan 0,5-2 hektar.
3. Lahan garapan sempit adalah luas lahan garapan 0,5 hektar.
4. Tenaga kerja adalah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi
baik persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pengarbitan, pemanenan, dan pembongkaran. Tenaga kerja dibedakan menjadi dua yaitu tenaga
kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga. Hari Orang Kerja HOK dihitung dengan lama kerja 4 jam kerja per hari.
35 5.
Sewa lahan yang digunakan dalam penelitian sebesar Rp 3.000.000,00 per hektar per tahun.
6. Harga input dan output yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan
dengan harga yang berlaku saat penelitian berlangsung yaitu pada bulan Februari hingga Maret tahun 2012.
7. Perhitungan yang dilakukan adalah perhitungan dalam satu musim tanam
yang terakhir dilakukan oleh responden. 8.
Penerimaan usahatani adalah nilai produksi pada panen raya, yaitu produk total dikalikan dengan harga jual di tingkat petani.
9. Pengeluaran atau biaya total usahatani adalah penjumlahan biaya tunai
dengan biaya diperhitungkan. 10.
Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan dalam bentuk nilai uang yaitu biaya pupuk, herbisida, obat-obatan, tenaga kerja luar keluarga, dan pajak
lahan. Di dalam biaya tunai terdapat biaya tetap pajak lahan dan biaya variabel pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja luar keluarga.
11. Biaya diperhitungkan adalah biaya yang dikeluarkan tidak dalam bentuk
uang seperti biaya bibit, tenaga kerja dalam keluarga, penyusutan, dan sewa lahan. Di dalam biaya diperhitungkan terdapat biaya tetap sewa
lahan dan biaya variabel bibit, tenaga kerja dalam keluarga, dan penyusutan.
12. Pendapatan usahatani terdiri atas pendapatan atas biaya tunai dan
pendapatan atas biaya total. 13.
Pendapatan atas biaya tunai adalah selisih antara penerimaan total usahatani dikurangi biaya tunai. Sedangkan pendapatan atas biaya total
adalah selisih antara penerimaan total usahatani dikurangi biaya total.
36
V GAMBARAN UMUM
5.1. Gambaran Umum Desa