Analisis Efisiensi Sewa Lahan

76

6.3.4. Analisis Efisiensi

Dari analisis RC rasio yang telah dilakukan menunjukkan bahwa usahatani nanas yang dilakukan petani pada Kelompok Tani Makmur memiliki penerimaan yang lebih besar daripada biaya usahatani yang dikeluarkan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai RC rasio yang lebih dari satu. Hasil analisis RC rasio atas biaya tunai pada usahatani nanas lahan sedang sebesar 5,55 dan lahan sempit 4,31. Nilai RC rasio tersebut berarti bahwa setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan maka petani akan memperoleh penerimaan atas biaya tunai sebesar nilai RC rasio yaitu Rp 5,55 untuk usahatani lahan sedang dan Rp 4,31 untuk usahatani lahan sempit. Sedangkan nilai RC rasio atas biaya total pada usahatani lahan sedang adalah 2,26 dan lahan sempit 1,81. Nilai RC rasio total berarti bahwa setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan oleh petani maka akan memberikan penerimaan total sebesar Rp 2,26 untuk lahan sedang dan Rp 1,81 untuk lahan sempit Tabel 20. Penerimaan yang diperoleh petani pada lahan sedang lebih besar dibandingkan pada lahan sempit. Hal tersebut dikarenakan pada usahatani lahan sedang petani sudah hampir mengikuti SOP yang ada, sehingga produksi yang dihasilkan semakin baik. Sedangkan pada usahatani lahan sempit, petani lebih banyak menggunakan input seperti pupuk dan obat-obatan kimia. Padahal penggunaan pupuk yang berlebihan tanpa mempertimbangkan keadaan tanah dapat menyebabkan unsur hara yang diserap tanaman tidak optimal sehingga produksi dan kualitas buah menurun. Hal ini akan mengakibatkan penerimaan yang diperoleh petani semakin sedikit. Selain analisis RC rasio penerimaan terhadap biaya, dilakukan juga analisis efisiensi penerimaan terhadap jumlah tenaga kerja dan efisiensi penerimaan terhadap jumlah investasi. Efisiensi penerimaan terhadap jumlah tenaga kerja dalam usahatani nanas di Kelompok Tani Makmur adalah pada lahan sempit sebesar 26.451,29 dan pada lahan sedang sebesar 28.408,08. Hal ini berarti dalam satu hektar setiap satu HOK tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani nanas lahan sempit petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 26.451,29 dan pada lahan sedang Rp 28.408,08. 77 Untuk analisis efisiensi penerimaan terhadap jumlah investasi dihitung dengan membagi penerimaan dengan jumlah investasi awal yang dilakukan oleh petani. Investasi yang dilakukan petani pada lahan sempit adalah Rp 8.075.888,89 dan pada lahan sedang Rp 7.444.474,07. Efisiensi penerimaan terhadap jumlah investasi awal pada usahatani lahan sempit adalah 7,63 dan pada lahan sedang adalah 9,15. Hal ini berarti dalam setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan petani untuk investasi, petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 7,63 pada lahan sempit dan Rp 9,15 pada lahan sedang. Dari ketiga analisis efisiensi tersebut dapat disimpulkan bahwa usahatani nanas dalam lahan sedang ataupun lahan sempit yang dijalankan petani memberikan keuntungan dan efisien, karena penerimaannya lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan, baik biaya untuk penggunaan tenaga kerja maupun biaya untuk investasi awal. Usahatani pada lahan sedang lebih efisien dibandingkan pada lahan sempit. Hal tersebut terlihat dari hasil analisis efisiensi pada usahatani lahan sedang lebih tinggi dibandingkan usahatani lahan sempit. Semakin luas lahan dalam usahatani maka semakin efisien usahatani tersebut, khususnya dalam hal biaya. Hal ini sesuai dengan teori economics of scale, dimana semakin luas lahan yang digunakan dalam usahatani akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan semakin sedikit. 78 VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENDAPATAN DAN PERILAKU PETANI DALAM MENGHADAPI RISIKO USAHATANI NANAS (Ananas comosus (L.)Merr) DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

6 22 15

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PERTANAMAN NANAS (Ananas Comosus [L] Merr) KELOMPOK TANI TANI MAKMUR DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

10 25 51

INVENTARISASI PATOGEN DI PERTANAMAN NANAS (Ananas comosus L.) VARIETAS QUEEN DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 7 48

ANALISIS BIAYA IMBANGAN DAN POTENSI PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

3 32 96

Analisis Usahatani Nanas pada Kelompok Tani Makmur, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah

10 58 217

PENGARUH PERUBAHAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN MENJADI TANAMAN NANAS TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - repository UPI S GEO 1202420 Title

0 0 3

KINERJA DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Performance and Household Income of Pineapple Farmer Group Members in Astomulyo Village, Punggur Subdistrict, Lampung Tengah Dist

0 0 9

UPAYA KELOMPOK TANI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI NANAS DI DESA TOTOKATON KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 0 139

STRATEGI KELOMPOK TANI NANAS DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 2 105

PEMBERDAYAAN KAUM PEREMPUAN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada kelompok wanita tani sekarmulia, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah) - Raden Intan Repository

0 1 126