Pasca Panen Nanas Keragaan Usahatani Nanas

66

6.2.3. Pasca Panen Nanas

Buah nanas yang telah dipanen langsung dijual kepada pedagang pengumpul yang berada di sekitar desa. Proses jual beli ini dilakukan di kebun nanas, sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengangkutan. Jalur pemasaran yang biasa digunakan oleh petani responden adalah petani – pedagang pengumpul – pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen. Harga nanas yang diberlakukan berfluktuatif karena disesuaikan dengan harga dipasaran. Biasanya harga nanas akan tinggi pada saat menjelang lebaran, karena permintaan nanas sangat tinggi. Pada saat penelitian berlangsung harga nanas ditingkat petani untuk grade A Rp 2.000,00, grade B Rp 1.000,00, dan grade C Rp 500,00. Hampir semua petani responden menjual hasil panennya kepada pedagang pengumpul. Hal ini dikarenakan adanya keterikatan antara petani dengan pedagang pengumpul. Keterikatan itu terjadi karena biasanya pada saat proses budidaya petani meminjam modal ke pedagang pengumpul, sehingga petani harus menjual hasil panennya ke pedagang pengumpul tersebut. Sampai saat ini di Lampung belum terdapat industri yang mengolah nanas segar menjadi keripik nanas. Namun terdapat perusahaan yang sudah mengolah nanas menjadi produk jadi yaitu PT Great Giant Pineapple GGP. PT GGP merupakan perusahaan terbesar ketiga di dunia yang memproduksi dan mengolah nanas menjadi nanas kalengan, jus buah, clarified pineapple juice, dan tropical fruit cocktail yang di ekspor ke 47 negara 9 . Perusahaan ini didukung dengan bahan baku nanas dari perkebunan sendiri. Pasar dari PT GGP bukan di dalam negeri, semua produk yang dihasilkan di ekspor ke luar negeri. Varietas nanas yang dibudidayakan oleh PT GGP berbeda dengan nanas yang dibudidayakan oleh petani. Saat ini PT GGP sudah memiliki perkebunan nanas sendiri seluas 33.000 hektar 10 . Hal tersebut mengakibatkan petani tidak dapat menjual hasil panennya ke PT GGP. 9 Alessandra, Sari. Mereka Sang Penakluk Pasar Global. http:sherlanova.blogspot.com200910 [4 Juni 2012] 10 Kurniawan, Ibnu. Perusahaan Agribisnis. http:www.scribd.comdoc62225071 [4 Juni 2012] 67

6.3. Analisis Pendapatan Usahatani

Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Usahatani dikatakan menguntungkan apabila pendapatan usahatani tersebut bernilai positif dan merugikan apabila pendapatan usahatani bernilai negatif. Pendapatan usahatani dapat dibagi menjadi dua, yaitu pendapatan usahatani atas biaya tunai dan pendapatan usahatani atas biaya total. Pendapatan atas biaya tunai diperoleh dari pengurangan penerimaan usahatani dengan semua komponen biaya yang dikeluarkan secara tunai oleh petani seperti pupuk, herbisida, biaya tenaga kerja luar keluarga, dan pajak lahan. Sedangkan pendapatan usahatani berdasarkan biaya total diperoleh dari pengurangan penerimaan usahatani dengan seluruh biaya yang dikeluarkan petani, termasuk biaya yang diperhitungkan seperti biaya bibit, tenaga kerja dalam keluarga, penyusutan peralatan, dan sewa lahan. Di dalam melakukan analisis pendapatan usahatani nanas diperlukan data mengenai biaya yang dikeluarkan oleh petani dan total penerimaan yang diperoleh petani. Setelah menghitung pendapatan usahatani dapat dilakukan analisis efisiensi yaitu efisiensi penerimaan terhadap biaya, efisiensi penerimaan terhadap jumlah tenaga kerja, dan efisiensi penerimaan terhadap jumlah investasi.

6.3.1. Biaya Usahatani Nanas

Analisis biaya usahatani perlu dilakukan untuk mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan petani dalam usahataninya. Biaya usahatani meliputi biaya bibit, pupuk, herbisida, tenaga kerja baik tenaga kerja dalam keluarga maupun tenaga kerja luar keluarga, penyusutan peralatan pertanian, sewa lahan, dan pajak lahan. Biaya usahatani dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu biaya tunai dan biaya diperhitungkan.

6.3.1.2. Biaya Tunai

Biaya tunai merupakan biaya yang dikeluarkan secara tunai oleh petani. Biaya yang dikeluarkan petani dalam usahatani nanas adalah biaya sarana produksi pupuk, herbisida, karbit, biaya tenaga kerja luar keluarga, dan biaya pajak lahan usahatani.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENDAPATAN DAN PERILAKU PETANI DALAM MENGHADAPI RISIKO USAHATANI NANAS (Ananas comosus (L.)Merr) DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

6 22 15

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PERTANAMAN NANAS (Ananas Comosus [L] Merr) KELOMPOK TANI TANI MAKMUR DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

10 25 51

INVENTARISASI PATOGEN DI PERTANAMAN NANAS (Ananas comosus L.) VARIETAS QUEEN DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 7 48

ANALISIS BIAYA IMBANGAN DAN POTENSI PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

3 32 96

Analisis Usahatani Nanas pada Kelompok Tani Makmur, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah

10 58 217

PENGARUH PERUBAHAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN MENJADI TANAMAN NANAS TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - repository UPI S GEO 1202420 Title

0 0 3

KINERJA DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Performance and Household Income of Pineapple Farmer Group Members in Astomulyo Village, Punggur Subdistrict, Lampung Tengah Dist

0 0 9

UPAYA KELOMPOK TANI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI NANAS DI DESA TOTOKATON KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 0 139

STRATEGI KELOMPOK TANI NANAS DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 2 105

PEMBERDAYAAN KAUM PEREMPUAN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada kelompok wanita tani sekarmulia, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah) - Raden Intan Repository

0 1 126