50 Penambahan PPC dengan dosis empat literha yang diberikan pada
umur tanaman tiga dan delapan bulan setelah tanam.
6.1.8. Pengendalian OPT
Upaya yang dilakukan dengan mengamati dan melakukan pengendalian terhadap hama dan penyakit pada tanaman sehingga diketahui jenis hama dan
penyakit yang mempunyai potensi akan merusak tanaman, dapat melindungi tanaman dari serangan OPT, dan dapat meningkatkan kualitas produk. Prosedur
pelaksanaan: a.
Lakukan pengamatan OPT secara dini dan berkala, dengan melakukan identifikasi potensi timbulnya hama dan penyakit.
b. Identifikasi jenis OPT yang membahayakan produksi dan mutu.
c. Identifikasi jenis dan cara pengendalian.
d. Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, yaitu:
Teknik bercocok tanam yang baik dan benar. Pengendalian secara mekanis.
6.1.9. Forcing
Kegiatan pengarbitan atau forcing dilakukan untuk mengatur pembungaan dan waktu panen dengan menggunakan zat pengatur tumbuh sehingga
pembungaan dan pembuahan terjadi pada waktu yang dikehendaki serta dapat meningkatkan ukuran dan bobot buah. Dengan begitu buah dapat dipanen pada
waktu yang diharapkan dan serentak. Prosedur pelaksanaan: a.
Pengarbitan dilakukan pada waktu tanaman berumur 10 bulan atau memiliki daun sebanyak 40 helai.
b. Ethrel diberikan bersama dengan urea.
c. Satu kilogram urea dilarutkan ke dalam 600-800 liter air dengan karbit
delapan kg per ha untuk menyiram 40.000 tanaman. d.
Setiap tanaman mendapat 15-20 ml larutan dengan cara disiramkan pda titik tumbuh.
e. Perlakuan ini akan menyebabkan tanaman berbunga 40 hari setelah
pengaplikasian. f.
Pemberian dilakukan pada waktu pagi hari jam 05.00-08.00 dan sore hari 16.00-selesai.
51 g.
Perlakuan tidak dapat dilakukan pada waktu hujan.
6.1.10. Panen
Panen merupakan proses pengambilan buah yang sudah menunjukkan ciri matang panen. Prosedur pelaksanaan:
a. Panen dilakukan 4-5 bulan setelah pengarbitan.
b. Masak fisiologis atau tingkat kematangan pada buah adalah 10-25 persen,
warna kuning pada dasar buah, dan pangkal batang buah telah keriput. c.
Pangkal mata buah telah menguning. d.
Tangkai dipotong atau dipangkas, tidak dipotes. e.
Waktu panen sebaiknya pagi setelah embun mengering dan sore hari untuk menghindari kelembapan atau panas.
f. Buah jangan dilempar atau dibanting.
g. Pengumpulan hasil panen dilakukan di tempat teduh atau diberi lindungan
atapterpal dan diberi alas. h.
Untuk nanas segar, sebelum dilakukan perlakuan lebih lanjut diupayakan untuk menghilangkan panas lapang dengan diangin-anginkan lalu ditutup
dengan terpal.
6.1.11. Sortasi dan Pengkelasan Buah