29
IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Makmur, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Pemilihan lokasi
dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu sentra nanas di Lampung. Waktu pengambilan data
dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 sampai dengan Maret 2012.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui pengamatan dan
wawancara dengan para petani nanas di Desa Astomulyo yang merupakan anggota dari Kelompok Tani Makmur. Wawancara dilakukan dengan
menggunakan alat bantu kuisioner yang telah disiapkan sebelumnya. Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer. Data ini
diperoleh dari catatan-catatan serta dokumentasi dari para petani dan juga dari instansi-instansi yang terkait seperti Kantor Desa, BP3K, Departemen Pertanian,
Dirjen Hortikultura, serta BPS. Selain itu dilakukan juga penelusuran melalui buku, skripsi, jurnal ataupun artikel yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan
yang berkaitan dengan teori maupun materi penelitian.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mendata kelompok tani yang terdapat di Desa Astomulyo. Berdasarkan data yang diperoleh dari ketua
Gapoktan di desa tersebut terdapat delapan kelompok tani yang menghasilkan nanas. Dari delapan kelompok tani tersebut hanya dipilih satu kelompok tani yang
dijadikan tempat penelitian yaitu Kelompok Tani Makmur. Pemilihan kelompok tani dilakukan secara sengaja dengan alasan karena kelompok tani tersebut
mengalami penurunan jumlah luasan lahan nanas. Kemudian dilakukan pendataan mengenai petani nanas anggota Kelompok Tani Makmur. Informasi mengenai
populasi petani diperoleh dari ketua kelompok tani. Di dalam penelitian ini survey dilakukan dengan cara sensus. Sensus
adalah proses investigasi dengan mengamati semua anggota individu yang
30 menyusun populasi penelitian Juanda 2009. Berdasarkan data populasi petani
nanas yang merupakan anggota kelompok tani berjumlah 45 petani, yang akan menjadi responden pada penelitian ini. Data diperoleh dengan cara melakukan
pertemuan langsung yaitu dengan melakukan wawancara dengan petani di lokasi penelitian. Namun setelah dilakukan proses wawancara hanya 42 petani yang
dapat dijadikan responden, karena penelitian ini berfokus pada petani yang sudah mengalami satu musim tanam. Kemudian dari populasi tersebut dikelompokkan
berdasarkan luasan lahan yang dimiliki. Dalam penelitian ini, peneliti membagi populasi menjadi dua sub populasi, yaitu petani dengan lahan sedang 0,5-2
hektar dan petani dengan lahan sempit 0,5 hektar. Pembagian populasi tersebut berdasarkan aturan yang dikemukakan Hernanto 1989 dalam bukunya.
Jumlah responden untuk setiap sub populasi tidak sama, hal ini dikarenakan pada penelitian ini responden yang digunakan adalah semua anggota dari Kelompok
Tani Makmur. Untuk sub populasi petani dengan lahan sedang terdiri dari 27 responden dan 15 responden untuk petani lahan sempit.
Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuisioner. Data primer yang
dikumpulkan berupa data biaya yang meliputi biaya tunai dan biaya diperhitungkan, produksi, dan penerimaan dalam usahatani nanas, serta data
penggunaan input usahatani seperti bibit, pupuk, herbisida, obat-obatan, dan tenaga kerja. Data sekunder digunakan untuk mendukung data primer. Data
sekunder diperoleh melalui pengajuan permintaan data kepada pihak Kelompok Tani Makmur, kantor desa, BP3K, Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian,
Dirjen Hortikultura serta informasi dan hasil penelitian yang berkaitan dengan usahatani nanas.
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data