Konsep dan Definisi Usahatani

19 keadaan skala usaha yang dimilikinya. Skala usaha menunjukkan hubungan antara biaya produksi rata-rata dengan perubahan dalam ukuran usaha. Suatu usaha dikatakan mencapai skala ekonomis economies of scale apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi lebih rendah dan dikatakan tidak mencapai skala ekonomis diseconomies of scale apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi lebih tinggi.

3.2. Konsep dan Definisi Usahatani

Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengusahakan dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik- baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin Suratiyah 2009. Selain itu Soekartawi 2006 mengatakan bahwa ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Soekartawi 1988 di dalam Siregar 2010 menyatakan bahwa tujuan usahatani dapat dikategorikan menjadi dua yaitu memaksimumkan keuntungan dan meminumkan pengeluaran. Konsep memaksimumkan keuntungan adalah bagaimana mengalokasikan sumberdaya dengan jumlah tertentu seefisien mungkin, untuk memperoleh keuntungan maksimum. Sedangkan konsep meminimumkan pengeluaran berarti bagaimana menekan pengeluaran produksi sekecil-kecilnya untuk mencapai tingkat produksi tertentu. Menurut Hernanto 1989 terdapat empat unsur pokok di dalam usahatani, unsur tersebut juga dikenal dengan istilah faktor-faktor produksi, yaitu: 1. Tanah Tanah merupakan tempat dimana hasil produksi pertanian diperoleh. Tanah merupakan faktor produksi yang khusus, oleh sebab itu tanah kemudian dianggap sebagai salah satu faktor produksi pertanian. Sifat khusus tanah, antara lain: 20 a. Relatif langka dibandingkan dengan faktor produksi lainnya, b. Distribusi penguasaan di masyarakat tidak merata. Tanah yang biasa digunakan untuk usahatani adalah tanah pekarangan, tegalan, ataupun sawah. Tanah yang dapat dikelola tersebut dapat diperoleh dengan cara membeli, menyewa, menyakap, pemberian Negara, warisan, wakaf, atau dengan membuka lahan sendiri. Berdasarkan luas kepemilikan lahan, petani dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu : a. Golongan petani luas 2 hektar, b. Golongan petani sedang 0,5-2 hektar, c. Golongan petani sempit 0,5 hektar, d. Golongan buruh tani tidak memiliki lahan. 2. Tenaga Kerja Jenis tenaga kerja dibedakan menjadi tenaga kerja manusia, tenaga kerja ternak, dan tenaga kerja mekanik. Untuk tenaga kerja manusia dibedakan lagi menjadi tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita, dan tenaga kerja anak-anak. Tenaga kerja ini dapat berasal dari dalam maupun luar keluarga. Tenaga kerja dihitung dalam satuan Hari Orang Kerja HOK, yakni 8 jam kerja per hari. Satuan HOK sama dengan satuan hari kerja pria. Terdapat perbedaan perhitungan satuan kerja bagi tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita, tenaga kerja ternak dan tenaga kerja anak. Yang 1955 dalam Hernanto 1989, menyatakan bahwa perbedaan dalam perhitungan tenaga kerja tersebut adalah: 1 pria = 1 hari kerja pria 1 wanita = 0,7 hari kerja pria 1 ternak = 2 hari kerja pria 1 anak = 0,5 hari kerja pria 3. Modal Modal merupakan unsur usahatani yang penting. Pada usahatani yang dimaksud dengan modal adalah tanah, bangunan-bangunan, alat-alat pertanian, tanaman, ternak, bahan-bahan pertanian, piutang di bank, ataupun uang tunai. Modal berupa uang tunai dapat disebut juga sebagai 21 modal operasional, yaitu modal yang dapat ditukarkan dengan barang modal lain seperti sarana produksi dan tenaga kerja, bahkan untuk membiayai pengolahan. Modal dapat diperoleh dari milik sendiri, pinjaman atau kredit banktetanggakeluarga, hadiah warisan, dari usaha lain, dan kontrak sewa. 4. Pengelolaan Manajemen Pengelolaan usahatani adalah kemampuan petani menentukan, mengorganisir, dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasai sebaik-baiknya dan mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan. Ukuran dari keberhasilan pengelolaan itu adalah produktivitas dari setiap faktor maupun produktivitas dari usahanya. Untuk dapat menjadi pengelola yang berhasil, maka pemahaman mengenai prinsip teknis dan prinsip ekonomi menjadi syarat bagi seorang pengelola. Pengenalan dan pemahaman prinsip teknis meliputi: perilaku cabang usaha yang diputuskan, perkembangan teknologi, tingkat teknologi yang dikuasai, daya dukung faktor yang dikuasai, serta cara budidaya dan alternatif cara lain berdasarkan pengalaman orang lain. Sedangkan pengenalan dan pemahaman prinsip ekonomis antara lain: penentuan perkembangan harga, kombinasi cabang usaha, pemasaran hasil, pembiayaan usahatani, penggolongan modal dan pendapatan, serta ukuran-ukuran keberhasilan yang lazim. Suratiyah 2009 mengklasifikasi usahatani menurut corak dan sifat, organisasi, pola serta tipe usahatani. 1. Corak dan Sifat Menurut corak dan sifat dibedakan menjadi dua, yaitu komersial dan subsisten. Usahatani komersial memperhatikan kualitas serta kuantitas produk sedangkan usahatani subsisten hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri. 2. Organisasi Menurut organisasinya, usahatani dibagi menjadi tiga, yaitu individual, kolektif, dan kooperatif. Usahatani individual adalah usahatani yang seluruh proses dikerjakan petani sendiri beserta keluarga. Usahatani 22 kolektif adalah usahatani yang seluruh proses produksinya dikerjakan bersama oleh suatu kelompok, kemudian hasilnya dibagi dalam bentuk natura maupun keuntungan. Sedangkan usahatani kooperatif adalah usahatani yang tiap prosesnya dikerjakan secara individual, hanya pada beberapa kegiatan yang dianggap penting dikerjakan oleh kelompok, misalnya pembelian saprodi, pemberantasan hama, pemasaran hasil, dan pembuatan saluran. 3. Pola Menurut polanya, usahatani dibagi menjadi tiga yaitu khusus, tidak khusus, dan campuran. Usahatani khusus adalah usahatani yang hanya mengusahakan satu cabang usahatani saja, misalnya usahatani perikanan. Usahatani tidak khusus adalah usahatani yang mengusahakan beberapa cabang usaha bersama-sama, tetapi dengan batas tegas. Dan usahatani campuran adalah usahatani yang mengusahakan beberapa cabang secara bersama-sama dalam sebidang lahan tanpa batas tegas, contohnya tumpang sari dan mina padi. 4. Tipe Menurut tipenya, usahatani dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan komoditas yang diusahakan, misalnya usahatani ayam, usahatani kambing, dan usahatani nanas.

3.3. Konsep Biaya Usahatani

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENDAPATAN DAN PERILAKU PETANI DALAM MENGHADAPI RISIKO USAHATANI NANAS (Ananas comosus (L.)Merr) DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

6 22 15

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PERTANAMAN NANAS (Ananas Comosus [L] Merr) KELOMPOK TANI TANI MAKMUR DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

10 25 51

INVENTARISASI PATOGEN DI PERTANAMAN NANAS (Ananas comosus L.) VARIETAS QUEEN DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 7 48

ANALISIS BIAYA IMBANGAN DAN POTENSI PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

3 32 96

Analisis Usahatani Nanas pada Kelompok Tani Makmur, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah

10 58 217

PENGARUH PERUBAHAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN MENJADI TANAMAN NANAS TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - repository UPI S GEO 1202420 Title

0 0 3

KINERJA DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Performance and Household Income of Pineapple Farmer Group Members in Astomulyo Village, Punggur Subdistrict, Lampung Tengah Dist

0 0 9

UPAYA KELOMPOK TANI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI NANAS DI DESA TOTOKATON KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 0 139

STRATEGI KELOMPOK TANI NANAS DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 2 105

PEMBERDAYAAN KAUM PEREMPUAN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada kelompok wanita tani sekarmulia, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah) - Raden Intan Repository

0 1 126