14 untuk mengetahui hubungan input dan output serta mengukur pengaruh dari
berbagai perubahan harga input terhadap produksi. Penerimaan yang diperoleh petani kecil lebih besar dibandingkan petani
besar karena jumlah jagung yang diproduksi pada petani kecil lebih banyak. Rendahnya produksi jagung pada petani besar disebabkan teknik penanaman yang
digunakan petani lahan besar terlalu jarang sehingga produksi yang diperoleh lebih sedikit. Selain itu juga petani pada lahan besar kurang efisien dalam
menggunakan faktor produksi yang ada, seperti luas lahan, jumlah benih serta pupuk. Hal ini berakibat pada biaya yang dikeluarkan petani, pada petani besar
biaya yang dikeluarkan lebih banyak karena penggunaan faktor produksi yang tidak efisien.
2.4. Keterkaitan dengan Penelitian Terdahulu
Persamaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian Siregar 2010, Maulana 1998, Dalimunthe 2008, dan Handayani 2006 yaitu dalam
penggunaan alat analisis untuk mengetahui tingkat pendapatan petani. Untuk mengukur tingkat pendapatan petani digunakan analisis pendapatan usahatani dan
efisiensi output input RC rasio. Selain itu pada penelitian Siregar 2010, Maulana 1998, dan Dalimunthe 2008 menggunakan komoditas yang sama
dengan penelitian yang dilakukan yaitu tanaman nanas. Penelitian ini sama dengan penelitian Handayani 2006 dan Warsana 2007 karena lebih
memperdalam analisis pendapatan usahatani yaitu berdasarkan luas lahan. Perbedaan penelitian dengan kelima penelitian sebelumnya adalah lokasi
tempat dilakukannya penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Kelompok Tani Makmur, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah. Selain itu penelitian yang
dilakukan Handayani 2006 dan Warsana 2007 menggunakan komoditas yang berbeda yaitu komoditas padi sawah dan jagung. Perbedaan lainnya adalah pada
penelitian Siregar 2010 dan Maulana 1998, selain menganalisis pendapatan usahatani juga dilakukan analisis pemasaran seperti saluran pemasaran, marjin
pemasaran, dan farmer’s share.
Analisis efisiensi yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga, yaitu efisiensi penerimaan terhadap biaya, efisiensi penerimaan terhadap jumlah
tenaga kerja, dan efisiensi penerimaan terhadap jumlah investasi. Selain itu, dalam
15 penelitian ini dilakukan uji-T untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam
penggunaan input yaitu bibit, pupuk kandang, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk phonska, Gramaxone, Protephon, dan tenaga kerja berdasarkan kelompok luasan
lahan yang berbeda, yaitu pada lahan sempit 0,5 hektar dan lahan sedang 0,5- 2 hektar. Dengan begitu dapat diketahui usahatani mana yang lebih efisien dan
memberikan keuntungan bagi petani.
16
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Konsep Ekonomi