Lahan Tenaga Kerja Persiapan Sarana Produksi

57 Protephon yang digunakan petani pada lahan sempit dan lahan sedang adalah 2,09 kilogram yang terbukti tidak nyata pada taraf α = 0,05 Tabel 13. Selain untuk merangsang pembungaan pada tanaman nanas, Protephon juga dapat meningkatkan ukuran buah, sehingga petani pada lahan sempit menggunakannya dalam jumlah yang lebih banyak. Petani menganggap dengan begitu mereka akan memperoleh penerimaan yang lebih banyak pada lahan yang terbatas karena buah yang dihasilkan berukuran besar. Namun, sebenarnya penggunaan Protephon yang lebih banyak 2-3 kali dari takarannya akan menyebabkan pertumbuhan bunga tertahan. Berdasarkan uji statistik yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa perbedaan penggunaan pupuk kandang, urea, TSP, phonska, Gramaxone, dan Protephon tidak semuanya terbukti nyata pada taraf α = 0,05. Hanya perbedaan penggunaan pupuk kandang yang berbeda secara nyata pada taraf 0,05. Dilihat dari nilai t hitung pada pupuk kandang yang lebih besar dari t tabel dan P value lebih kecil dari α = 0,05 Tabel 14.

6.2.1.3. Lahan

Lahan yang terdapat di Desa Astomulyo memiliki potensi dalam pengembangan usahatani nanas. Lahan yang digunakan oleh seluruh petani responden dalam usahatani nanas adalah lahan milik sendiri. Di lokasi penelitian luasan lahan yang dimiliki petani beragam, mulai dari 0,25 hektar sampai 1,5 hektar. Rata-rata luas lahan yang dimiliki petani adalah 0,62 hektar. Sebagian besar petani di lokasi penelitian merupakan petani dengan luas lahan sempit. Dalam mengolah lahan yang digunakan petani untuk kegiatan usahatani nanas dikenakan biaya pajak namun tidak dikenakan biaya sewa. Hal ini dikarenakan lahan yang digunakan para petani responden merupakan lahan pribadi.

6.2.1.4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani terdiri dari tenaga kerja dalam keluarga yaitu tenaga kerja yang berasal dari anggota keluarga dan tenaga kerja luar keluarga yaitu tenaga kerja upahan. Sebagian besar petani responden menggunakan tenaga kerja dari dalam keluarga dan tenaga kerja dari luar 58 keluarga. Jumlah anggota keluarga yang terlibat dalam usahatani biasanya sebanyak 1-3 orang. Untuk penggunaan tenaga kerja dari luar keluarga menyesuaikan proses tahapan di dalam usahatani. Tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani nanas adalah tenaga kerja wanita, tenaga kerja pria, dan tenaga kerja hewan. Tenaga kerja pria diukur setara dengan hari orang kerja HOK, sedangkan tenaga kerja wanita adalah 0,7 dari tenaga kerja pria. Namun biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja tidak dibedakan antara tenaga kerja pria dan tenaga kerja wanita yaitu Rp 20.000,00 per hari dengan waktu kerja dari pukul 07.00 sampai pukul 11.00 empat jam kerja. Tenaga kerja hewan digunakan pada saat proses pengolahan lahan. Di lokasi penelitian upah yang diberikan pada proses pengolahan lahan berbeda dengan upah pada kegiatan lainnya. Pembayaran dilakukan secara borongan, yaitu Rp 600.000,00 per hektar. Kegiatan pengolahan lahan dilakukan oleh satu tenaga kerja pria dan dua tenaga kerja hewan. Upah tersebut diperhitungkan untuk sepasang ternak dan tenaga kerja operatornya. Tabel 15. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja dalam Usahatani Nanas Per Hektar Per Musim Tanam Berdasarkan Luas Lahan Garapan di Kelompok Tani Makmur No. Kegiatan Usahatani Lahan Sempit 0,5 Ha Lahan Sedang 0,5 - 2 Ha 1. Persiapan Lahan HOK 50,95 41,39 2. Penanaman HOK 42,32 48,09 3. Pemeliharaan HOK 2.078,65 2.151,28 4. Pemanenan HOK 47,44 52,03 5. Pembongkaran HOK 112 106,32 Total HOK 2.331,36 2.399,11 T hitung 0,338 P value 0,737 Pada Tabel 15 dapat dilihat rata-rata penggunaan tenaga kerja dalam usahatani nanas pada Kelompok Tani Makmur berdasarkan luas lahan garapan. Rata-rata total tenaga kerja yang digunakan dalam seluruh proses budidaya pada usahatani lahan sempit lebih sedikit dibandingkan pada usahatani lahan sedang. Pada lahan sempit tenaga kerja yang digunakan adalah 2.331,36 HOK dan pada lahan sedang adalah 2.399,11 HOK selama satu musim tanam. Perbedaan sebesar 59 67,75 HOK tidak terbukti nyata pada taraf α = 0,05. Hal tersebut terlihat pada Tabel 15 bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel -0,338 2,021 dan P value lebih besar dari α 0,737 0,05.

6.2.1.5. Alat-alat Pertanian

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENDAPATAN DAN PERILAKU PETANI DALAM MENGHADAPI RISIKO USAHATANI NANAS (Ananas comosus (L.)Merr) DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

6 22 15

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PERTANAMAN NANAS (Ananas Comosus [L] Merr) KELOMPOK TANI TANI MAKMUR DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

10 25 51

INVENTARISASI PATOGEN DI PERTANAMAN NANAS (Ananas comosus L.) VARIETAS QUEEN DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 7 48

ANALISIS BIAYA IMBANGAN DAN POTENSI PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

3 32 96

Analisis Usahatani Nanas pada Kelompok Tani Makmur, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah

10 58 217

PENGARUH PERUBAHAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN MENJADI TANAMAN NANAS TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - repository UPI S GEO 1202420 Title

0 0 3

KINERJA DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Performance and Household Income of Pineapple Farmer Group Members in Astomulyo Village, Punggur Subdistrict, Lampung Tengah Dist

0 0 9

UPAYA KELOMPOK TANI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI NANAS DI DESA TOTOKATON KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 0 139

STRATEGI KELOMPOK TANI NANAS DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 2 105

PEMBERDAYAAN KAUM PEREMPUAN GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada kelompok wanita tani sekarmulia, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah) - Raden Intan Repository

0 1 126