2. Permasalahan
Bertolak dari latar belakang di atas, permasalahan yang dihadapi dapat dijabarkan sebagai
berikut: 1
Rasio replacement oil yang negatif sementara ketergantungan masyarakat terhadap bahan
bakar minyak yang tetap tinggi.
2 Lemahnya
kompetensi, pengawasan dan rasa ketidakjelasan system birokrasi di pemerintahan
menyebabkan rasa kurang aman bagi investor. 3
Kurangnya kewaspadaan pemerintah dalam mengantisipasi perkembangan global maupun
nasional dunia migas merupakan salah satu penghambat untuk terelaisasinya kemandirian
pengelolalaan migas dalam negeri.
4 Kebijakan
pemerintah yang seringkali tumpang tindih mengancam pemanfaatan peluang yang
tersedia. 5
Subsidi pemerintah terhadap harga jual BBM didalam negeri membuat harga keekonomian
tidak logis dan menjadi beban negara akibat faktor politis yang menjadi dasar pertimbangan
penentapan harga.
6 Kelayakan
rencana proyek‐proyek eksplorasi dan proyek pengembangan. 7
Perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap asumsi‐asumsi perhitungan untuk rencana
penutupan tambang dan program rehabilitasi lahan bekas penambangan.
8 Perubahan
term of condition dalam perjanjian hutang yang memerlukan untuk dilakukannya restrukturisasi
pinjaman.
3. Target
3.1. Industri Migas
1 Meningkatkan
produksi minyak sebesar hingga sekitar 5 persen pada tahun 2014 atau mempertahankan
produksi minyak sebesar 1 juta BOPD dalam lima tahun mendatang yang berarti
meningkatkan produksi minyak nasional dengan rata‐rata 8 persen sampai 13 persen pertahun.
Perhitungan ini dengan mempertimbangkan national declining 8 persen. 2
Meningkatkan produksi gas sebesar 5
3 Mengubah
rasio replacement oil dari negatif menjadi positif 4
Mendorong peningkatan pemanfaatan gas untuk pasar domestik
5 Meningkatkan
produksi panas bumi sebesar 35 ‐ 50 dari 1117Mwe menjadi 4733 Mwe dan
mengembangkan energi alternatif lainnya. 6
Meningkatkan kemandirian bangsa di bidang migas secara bertahap.
7 Pemebenahan
dan efisiensi system birokrasi pemerintah dalam pengawasan dan pengelolaan
bisnis migas.
3.2. Industri
Pertambangan
1 Peningkatan
iklim investasi yang kondusif disektor pertambangan dengan memberikan kepastian
dalam berusaha. 2
Terpenuhinya pasokan batubara dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan energi
pembangkit 3
Berkembangnya industri hilir di sector pertambangan untuk mendukung peningkatan nilai
tambah mineral.
Kadin Indonesia: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009 – 2014
79
4. Rekomendasi