Masalah Iklim Index of /enm/images/dokumen

Sementara itu, pada tahun 2006, subsektor industri kreatif yang tetap memiliki pertumbuhan di atas rata‐rata pertumbuhan PDB adalah subsektor: 1 Arsitektur 11,98; 2 Pasar barang seni 8,27; 3 Permainan Interaktif 7,59; 4 Musik 6,78; 5 Layanan Komputer dan Piranti Lunak 7,54. Jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap oleh sektor industri kreatif ini pada tahun 2006 mencapai 5,4 juta pekerja dengan tingkat partisipasi pekerja adalah sebesar 5,8 persen. Sementara itu nilai ekspor industri kreatif di Indonesia tahun 2006 mencapai Rp 81,4 triliun dan berkontribusi sebesar 9,13 persen terhadap total nilai ekspor nasional. Dari fakta‐fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa sektor industri kreatif di Indonesia juga merupakan sektor industri yang menjanjikan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia.

2. Peranan

KADIN dalam Industri Kreatif Sesuai dengan UU No 1 Tahun 1987 tentang KADIN, dimana KADIN adalah wadah bagi para pengusaha, termasuk para pengusaha yang bergerak dalam bisnis Industri Kreatif, maka peranan KADIN adalah: • Media komunikasi dan informasi antara Pemerintah dan para pelaku bisnis industri kreatif yang menyangkut berbagai kebijakan atau ketentuan, aspirasi dan kepentingan dunia usaha. • Memberikan pendidikan, bimbingankonsultasi, dan pelatihan bagi para pelaku bisnis industri kreatif. • Menjadi fasilitator atau penyelenggara kerja sama antara internal pelaku bisnis indutri kreatif dan mitra di luar negeri. • Membantu dalam melakukan promosi produk dan jasa indutri kreatif di dalam dan di luar negeri. • Pembinaan hubungan kerja yang serasi antara pengusaha dan pekerja. • Penyelenggaraan upaya penyeimbangan dan pelestarian alam dan mencegah timbulnya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Ini sangat penting sebab para pelaku indusri kreatif banyak menggunakan bahan baku sumber daya alam seperti kayu, tanah liat, logam, dan lain‐lain. • Mengembangkan dan membudayakan etika bisnis dan persaingan yang sehat dan tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance dalam dunia usaha. • Memberikan pelayanan administratif kepada para pelaku bisnis industri kreatif.

3. Masalah

HKI dan Peranan Kadin • Industri kreatif mengandung gagasan, ide‐ide yang dapat dieksploitasi menjadi potensi ekonomi. Dengan demikian peranan hukum dalam memproteksi dan melindungi ide‐ide sangat penting. • Karena perlindungan atau proteksi atas ide‐ide, kreativitas, gagasan, inovasi, dll dijalankan dengan mekanisme HKI, maka sebisa mungkin industri kreatif di Indonesia juga mampu membangun landasan HKI yang bersifat ketimuran yang kuat, karena HKI di dunia timur banyak berupa nilai‐nilai kearifan budaya lokal yang bersifat kebersamaan togetherness dan berbagi sharing. Kadin Indonesia: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009 – 2014 89 • Kadin bisa memainkan peranan yang sangat penting dalam masalah HKI ini berupa memberikan pengetahun, bimbingan dan ketrampilan, menfasilitasi permohonan pengajuan H K I k e p a d a p e m e r i n t a h , p u b l i k a s i , d a n s e b a g a i n y a .

4. Iklim

Usaha dan Persaingan Persoalan iklim usaha dan persaingan pada industri kreatif umumnya meliputi: a Regulasi bahan baku. Persoalan ini khususnya mengemuka pada subsektor industri kreatif yang mengandalkan sumber daya alam, seperti penerbitan dan percetakan, fesyen dan kerajinan. Kelangkaan dan mahalnya biaya bahan baku merupakan persoalan sentral. b Regulasi impor dan ekspor. Persoalan yang mengemuka adalah lambatnya administrasi ekspor dan impor, maraknya impor ilegal, proteksi terhadap produk impor subtitusi impor kemudahan ekspor dan larangan ekspor bahan baku. c Prosedur administrasi. Selain administrasi ekspor dan impor di atas, persoalan yang mengemuka adalah lama dan mahalnya biaya administrasi perijinan, pengurusan HKI dan pendirian usaha. d Penyelundupan ditengarai menjadi salah satu penyebab kelangkaan‐kelangkaan bahan baku. e Pembajakan dan HKI. Sebagai industri yang kental dengan hak cipta, desain, paten dan merk, persoalan pembajakan dan HKI merupakan salah satu persoalan sentral dalam industri kreatif. f Pungutan ‐pungutan liar dirasakan mengurangi efisiensi, dan mengurangi akurasi estimasi perhitungan keuangan. Ekonomi biaya tinggi ditengarai terjadi karena pungutan‐pungutan ini. g Persaingan yang sehat. Persoalan ini merupakan persoalan yang kompleks untuk dibuktikan kebenarannya. Persoalan ini mengemuka terutama di industri televisi dan radio, periklanan dan industri film, video dan fotografi h Pajak. Insentif pajak tax holiday dirasakan oleh beberapa pelaku usaha di industri kreatif sebagai suatu yang penting, terutama untuk subsektor‐subsektor dengan total keuntungan yang belum terlalu besar atau untuk para pendobrak‐pendobrak di luar pasar mainstream yang belum tentu memperoleh keuntungan karena resiko kegagalan agar produkjasa yang ditawarkan akan dapat diterima oleh pasar high risk. i Tenaga kerja. Persoalan ini mengemuka terutama pada subsektor yang sifatnya padat karya labour intensive, seperti fesyen, percetakan besar, televisi, dan beberapa perusahaan kerajinan. Aturan tenaga kerja Indonesia memang bertujuan melindungi tenaga kerja dengan lebih baik. Labour market flexibility yang merupakan preferensi pengusaha menjadi terkekang. Pengusaha, pemerintah dan serikat pekerja sudah berusaha duduk bersama menyempurnakan aturan tenaga kerja, namun konsensus tak kunjung dicapai hingga kini. j Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, misalnya kanal frekuensi. Teknologi transMisi penyiaran yang menggunakan teknologi analog memiliki keterbatasan kanal frekuensi. Di pihak lain, iklim penyiaran yang semakin kondusif merangsang tumbuhnya perusahaan‐ perusahaan penyiaran. Di beberapa daerah, pertumbuhan jumlah perusahaan penyiaran sudah melampaui kapasitas kanal. Akhirnya terjadi perebutan kanal. Regulasi yang sesuai harus dilakukan, sebelum implementasi peralihan ke teknologi digital, yang meniadakan keterbatasan kanal, dilakukan.

5. Peluang