TELEMATIKA Dukungan yang Dibutuhkan

13 Kebijakan pengenaan tariff pajak bumi dan bangunan PBB dengan dasar bahwa pengembang melakukan persediaan rumah bukan untuk digunakan sebagai asset atau rumah mewah. Persediaan tanah digunakan pengembang untuk menyediakan kebutuhan rumah bagi masyarakat selain upaya penciptaan lapangan kerja yang seluas‐luasnya bagi masyarakat. 14 Penerapan PPN 0 persen sampai bangunan dnegan luas 100 m2. 15 Penerbitan peraturan pajak bagi perumahan bersubsidi yang hendak keluar bersamaan dengan keluarnya keputusan mengenai harga rumah bersubsidi. 16 Pembuatan regulasi yang memungkinkan swasta melakukan pembangkitan dan penyaluran listrik seperti halnya pengaturan konsesi yang diberlakukan di investasi jalan tol. 17 Pembiayaan jaringan dan gardu agar dikembalikan kepada PLN yang selama ini oleh pengembang. 18 Diperlukan adanya insentif bagi pengembangan yang menerapkan pembangunan hijau untuk mengurangi global warming. C.VIII.c.properti ‐ki14 september 2009

IX. TELEMATIKA

Pendidikan, pengetahuan, informasi dan komunikasi adalah tulang punggung kemajuan dan kesejahteraan umat manusia. Lebih jauh, Information and Communication Technologies dalam bahasa Indonesia TIK = Teknologi Informatika dan Komunikasi memiliki dampak luar biasa terhadap berbagai aspek kehidupan. Kemajuan luar biasa dari berbagai teknologi tersebut membuka kesempatan baru yang seluas‐luasnya untuk mencapai tingkat kemajuan yang lebih tinggi. TIK dapat pula mengurangi berbagai hambatan tradisional, utamanya yang berkaitan dengan waktu dan jarak. Perkembangan TIK telah mengubah pola hidup, yang mana TIK tidak hanya dipandang sebagai faktor pemungkin namun juga sebagai faktor penggerak dan penarik gerbong perekonomian yang dapat memberikan efek berantai. Mengingat begitu mendasarnya kebutuhan akan TIK maka semua pemangku kepentingan sepatutnya bekerja sama untuk: • memperbaiki akses terhadap infrastruktur informasi dan komunikasi; • membangun kapasitas; • meningkatkan kepercayaan diri dan keamanan dalam penggunaan TIK; • menciptakan lingkungan yang mendukung dalam setiap tingkatan; • mengembangkan dan memperlebar aplikasi TIK; • merawat dan menghormati kemajemukan budaya; • menemukenali peran media; • menjawab berbagai dimensi etika dari Masyarakat Informasi; serta • mendukung kerja sama internasional maupun regional. Pertumbuhan TIK belum diiringi dengan pertumbuhan industri TIK dalam negeri, sebagaimana terlihat dari angka impor yang naik dari tahun ke tahun namun sebaliknya dengan angka ekspor. Kadin Indonesia: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009 – 2014 110 Ketidakselarasan aturan turut menjadi faktor penghambat bagi percepatan angka pertumbuhan. Didi sisi lain, penerapan beberapa peraturan memberikan keleluasaan barang impor untuk menguasai pasar. Industri TIK selama ini belum mendapatkan insentif, baik dari perbankan maupun pemerintah, tercermin dari seluruh penghasilan yang diperoleh industri ini belum kembali bagi kepentingan pengembangan industri itu sendiri. PBB melalui UNCTAD mengukur indeks pengembangan TIK berdasarkan 4 dimensi, yakni: keterhubungan connectivity, akses, kebijakan, dan penggunaan. Pemerintah juga menggunakan hal di atas untuk mengukur perkembangan TIK. Namun yang masih luput dari perhatian adalah perencanaan. Indonesia tidak memiliki blue printroadmap industri yang dapat memberikan gambaran dan potensi industri serta perlindungan bagi pelaku industri TIK. Bentuk organisasi pemerintahan dan rencana pengembangan TIK nasional belum menunjukkan kesiapan dalam mengantisipasi perkembangan TIK global. Kadin Indonesia berpandangan bahwa di keempat subsektor industri TIK Telekomunikasi, Informatika, Media, dan Industri Penunjangindustri dalam negeri di Indonesia telah menjadi obyek bagi pasarindustri global. Namun terdapat sektor lain yakni Konten dan Aplikasi yang masih dapat diusung guna meningkatkan produksi TIK yang berbasis kemampuan dalam negeri

1. Kondisi Saat Ini