3. Tantangan pemasaran ROADMAP 2010‐2014 Index of /enm/images/dokumen

Konversi energi tidak disertai insentif dan tidak didukung oleh standar dan pedoman jelas. Perbedaan persepsi antar satu sektor dengan lainnya. Karena dianggap berbahaya bagi lingkungan, penggunaan batubara sebagai sumber energi memerlukan proses perizinan yang sulit. Jalan Kelancaran arus barang dari pusat produksi menuju pelabuhan sering mengalami hambatan. Pelabuhan Kapasitas pelabuhan semakin tidak dapat mendukung kelancaran arus barang. Birokrasi Kualitas dan penataan birokrasi masih perlu ditingkatkan. Kelambatan arus barang di pelabuhan sebagian disebabkan karena kinerja birokrasi belum optimal. 1 Aturan ketenagakerjaan tidak mendukung perkembangan industri Kewajiban membayar pesangon mengurangi fleksibilitas perusahaan dalam menghadapi perkembangan permintaan hasil produksi Kewajiban membayar upah lebur lebih tinggi tidak diimbangi dengan peningkatan produktifitas pekerja. 2 Kepastian hukum, Contoh: inkonsistensi kebijakan dan penegakkan hukum di bidang kehutanan dan managemen pengelolaan hutan menyebabkan industri pulp kesulitan pemanfaatan bahan baku kayu. 3 Suku bunga perbankan tinggi; penyaluran kredit ke sektor industri seret. Sistemskema pembiayaan investasi industri manufaktur Kredit perbankan yang berjangka pendek dan suku bunga yang masih tinggi belum kondusif untuk mendorong investasi industri manufaktur. Perlu membangun sistem pembiayaan.investasi yang berjangka menengah dan panjang, misalnya dengan membentuk bank pembangunan dan lembaga pendanaan lain sebagaimana diusulkan pada tajuk bahasan “Pemberdayaan Daerah dan tojauk bahasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

2. 3. Tantangan pemasaran

1 Penguasaan pasar domestik. Penyediaan infrastruktur yang belum memadai menyebabkan wilayah nasional secara ekonomis kurang terintegrasi. 2 Persaingan tidak dengan barang impor illegal. 3 Hambatan non tarif dengan memanfaatkan isu lingkungan. 4 Pasar ekspor terhambat oleh pertumbuhan rendah dinegara maju karena krisis global, instabilitas harga energi dan pangan, pasar modal global yang masih terkena dampak krisis. Kadin Indonesia: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009 – 2014 82

3. ROADMAP 2010‐2014

3.1. Misi

Mewujudkan Tiga Misi Utama Industri Nasional yaitu 1 meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen selama 2010‐2014; 2 meningkatkan daya saing dan memperdalam struktur industri nasional; dan 3 meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam rangka mengentaskan kemiskinan. Ketiga tujuan tersebut dapat dicapai melalui penerapan kebijakan strategis berupa: 1 Restrukturisasi industri nasional peremajaan mesin dan peralan untuk meningkatkan produktivitas; 2 Reorientasi kebijakan ekspor bahan mentah; dan 3 Integrasi pasar domestik untuk memperkuat basis industri nasional. Fokus pada sepuluh klaster Industri unggulan yaitu :

a. Empat

kluster unggulan pendorong pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman Industri Tekstil dan Produk Tekstil dan Alas Kaki Industri Elektronika dan Komponen Elektronika Industri Alat Angkut dan dan Komponen Otomotif

b. Tiga

klaster unggulan pendalaman struktur industri Industri alat telekomunikasi dan informatika industri ICT. Industri Logam Dasar dan Mesin Industri petrokimia

c. Tiga

kluster unggulan penerimaan devisa Industri Pengolahan Hasil Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Industri Pengolahan Hasil Laut Kemaritiman Industri Berbasis Tradisi dan Budaya

3.2. Target dan sasaran

Sektor industri pengolahan ditargetkan tumbuh rata‐rata 6,12 persen selama 2010‐2014. Daya saing industri di pasar domestik dan ekspor meningkat sehingga neraca perdagangan produk hasil industri meningkat. Ekspor hasil industri meningkat rata‐rata 15 persen per tahun selama 2010‐2014. Neraca perdagangan produk industri ditargetkan akan meningkat menjadi US12.8 miliar pada 2009 dan akan terus meningkat menjadi US67.5 miliar pada 2015. Di pasar dalam negeri, produk lokal diharapkan dapat memasok 88 persen permintaan domestik pada 2015. Untuk elektronika konsumsi, peran produk lokal ditargetkan sebesar 75 persen. Pendalaman struktur industri sehingga pada 2014, persentase impor bahan baku industri ditargetkan turun dari 51 persen pada 2008 menjadi 35 persen pada 2014.

3.3. Usulan program dan rencana aksi

1 Meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan publik Kadin Indonesia: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009 – 2014 83 ƒ Meningkatkan kapasitas pelabuhan ekspor eg. Dumai dan Belawan untuk mengurangi demurrage arus ekspor barang; ƒ Menurunkan Terminal Handling Charge sehingga lebih competitive; ƒ Memperbanyak jalur keluar – masuk barang di pelabunan; ƒ Menghapus pemeriksaan ganda oleh Bea Cukai di pelabuhan ekspor dan pelabuhan transit; ƒ Penyederhanaan proses memperoleh visa dan izin kerja bagi tenaga asing; ƒ Penyediaan fasilitas consolidated container dan refrigerated container di gudang pelabuhan dan angkutan dengan Kereta Api; ƒ Membuka kembali akses transportasi ke pelabuhan dengan kereta api; 2 Meningkatkan ketersediaan energi ƒ Menghapus tariff mesin pembangkit untuk penggunaan sendiri, ƒ Insentif pajak bagi penggunaan sumber energi alternatif, selain BBM; 3 Mengamankan pasokan bahan baku bagi industri ƒ Untuk menjamin pasokan bahan baku kayu bagi industri primer pengolahan kayu hutan diperlukan: a Tindakan tegas atas penyelundupan bahan baku kayu; b Perlindungan atas hak pengelolaan HTI yg diberikan; c Aturan perundangan jelas, tidak menimbulkan multiinterpretasi yang menghambat pelaksanaan operasional industri. ƒ Menurunkan tarif bahan baku yg tidak diproduksi di dalam negeri. ƒ Insentif bagi pengembangan vertical business process “material Æ process Æ assembly Æ delivery” di dalam negri. 4 Pembiayaan investasi dan modal kerja ƒ Mendorong penyaluran dana perbankan ke sektor riel dengan tingkat bunga lebih kompetitive. ƒ Pemberian fasilitas penjaminan ekspor 5 Harmonisasi tarif 6 Pengamanan pasar domestik ƒ Perlindungan pasar domestik dari penetrasi produk impor ilegal melalui pengawasan lebih ketat atas impor illegal dan razia produk selundupan ; ƒ Memanfaatkan skema WTO untuk perlindungan non‐tarif atas produk domestik; 7 Mendorong kegiatan RD oleh pemerintah dan swasta ƒ Insentif pajak bagi kegiatan penelitian oleh swasta; 8 Ketenagakerjaan Kadin Indonesia: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009 – 2014 84 ƒ Penyempurnaan UU No. 132001, berkaitan aturan upah lembur dan kewajiban pemberian pesangon; ƒ Penetapan UMKUMR sesuai dengan perkembangan industri ƒ Pengembangan SDM untuk akselerasi usaha dalam skala besar; ƒ Insentif pajak bagi upaya alih teknologi.

4. Usulan Program Dan Rencana Aksi