Konversi energi tidak disertai insentif dan tidak didukung oleh standar dan pedoman jelas.
Perbedaan persepsi antar satu sektor dengan lainnya. Karena dianggap berbahaya bagi
lingkungan, penggunaan batubara sebagai sumber energi memerlukan proses perizinan yang
sulit.
Jalan Kelancaran
arus barang dari pusat produksi menuju pelabuhan sering mengalami hambatan. Pelabuhan
Kapasitas pelabuhan semakin tidak dapat mendukung kelancaran arus barang.
Birokrasi Kualitas
dan penataan birokrasi masih perlu ditingkatkan. Kelambatan arus barang di pelabuhan sebagian
disebabkan karena kinerja birokrasi belum optimal. 1
Aturan ketenagakerjaan tidak mendukung perkembangan industri
Kewajiban membayar pesangon mengurangi fleksibilitas perusahaan dalam menghadapi
perkembangan permintaan hasil produksi
Kewajiban membayar upah lebur lebih tinggi tidak diimbangi dengan peningkatan produktifitas
pekerja. 2
Kepastian hukum, Contoh: inkonsistensi kebijakan dan penegakkan hukum di bidang
kehutanan dan managemen pengelolaan hutan menyebabkan industri pulp kesulitan
pemanfaatan bahan baku kayu.
3 Suku
bunga perbankan tinggi; penyaluran kredit ke sektor industri seret. Sistemskema
pembiayaan investasi industri manufaktur Kredit
perbankan yang berjangka pendek dan suku bunga yang masih tinggi belum kondusif untuk mendorong
investasi industri manufaktur. Perlu membangun sistem pembiayaan.investasi yang berjangka
menengah dan panjang, misalnya dengan membentuk bank pembangunan dan lembaga
pendanaan lain sebagaimana diusulkan pada tajuk bahasan “Pemberdayaan Daerah dan tojauk
bahasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
2. 3. Tantangan pemasaran
1 Penguasaan
pasar domestik. Penyediaan infrastruktur yang belum memadai menyebabkan wilayah
nasional secara ekonomis kurang terintegrasi. 2
Persaingan tidak dengan barang impor illegal.
3 Hambatan
non tarif dengan memanfaatkan isu lingkungan. 4
Pasar ekspor terhambat oleh pertumbuhan rendah dinegara maju karena krisis global,
instabilitas harga energi dan pangan, pasar modal global yang masih terkena dampak krisis.
Kadin Indonesia: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009 – 2014
82
3. ROADMAP 2010‐2014
3.1. Misi
Mewujudkan Tiga Misi Utama Industri Nasional yaitu 1 meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
atas 7 persen selama 2010‐2014; 2 meningkatkan daya saing dan memperdalam struktur
industri nasional; dan 3 meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam rangka mengentaskan
kemiskinan. Ketiga
tujuan tersebut dapat dicapai melalui penerapan kebijakan strategis berupa: 1 Restrukturisasi
industri nasional peremajaan mesin dan peralan untuk meningkatkan produktivitas;
2 Reorientasi kebijakan ekspor bahan mentah; dan 3 Integrasi pasar domestik untuk
memperkuat basis industri nasional. Fokus
pada sepuluh klaster Industri unggulan yaitu :
a. Empat
kluster unggulan pendorong pertumbuhan
Industri Makanan dan Minuman
Industri Tekstil dan Produk Tekstil dan Alas Kaki
Industri Elektronika dan Komponen Elektronika
Industri Alat Angkut dan dan Komponen Otomotif
b. Tiga
klaster unggulan pendalaman struktur industri
Industri alat telekomunikasi dan informatika industri ICT.
Industri Logam Dasar dan Mesin
Industri petrokimia
c. Tiga
kluster unggulan penerimaan devisa
Industri Pengolahan Hasil Pertanian, Peternakan dan Kehutanan
Industri Pengolahan Hasil Laut Kemaritiman
Industri Berbasis Tradisi dan Budaya
3.2. Target dan sasaran
Sektor industri pengolahan ditargetkan tumbuh rata‐rata 6,12 persen selama 2010‐2014.
Daya saing industri di pasar domestik dan ekspor meningkat sehingga neraca perdagangan
produk hasil industri meningkat. Ekspor hasil industri meningkat rata‐rata 15 persen per tahun
selama 2010‐2014. Neraca perdagangan produk industri ditargetkan akan meningkat menjadi
US12.8 miliar pada 2009 dan akan terus meningkat menjadi US67.5 miliar pada 2015.
Di pasar dalam negeri, produk lokal diharapkan dapat memasok 88 persen permintaan domestik
pada 2015. Untuk elektronika konsumsi, peran produk lokal ditargetkan sebesar 75 persen.
Pendalaman struktur industri sehingga pada 2014, persentase impor bahan baku industri
ditargetkan turun dari 51 persen pada 2008 menjadi 35 persen pada 2014.
3.3. Usulan program dan rencana aksi
1 Meningkatkan
kualitas infrastruktur dan pelayanan publik
Kadin Indonesia: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009 – 2014
83
Meningkatkan
kapasitas pelabuhan ekspor eg. Dumai dan Belawan untuk mengurangi demurrage
arus ekspor barang;
Menurunkan Terminal Handling Charge sehingga lebih competitive;
Memperbanyak
jalur keluar – masuk barang di pelabunan;
Menghapus pemeriksaan ganda oleh Bea Cukai di pelabuhan ekspor dan pelabuhan
transit;
Penyederhanaan proses memperoleh visa dan izin kerja bagi tenaga asing;
Penyediaan
fasilitas consolidated container dan refrigerated container di gudang pelabuhan
dan angkutan dengan Kereta Api;
Membuka kembali akses transportasi ke pelabuhan dengan kereta api;
2 Meningkatkan
ketersediaan energi
Menghapus
tariff mesin pembangkit untuk penggunaan sendiri,
Insentif pajak bagi penggunaan sumber energi alternatif, selain BBM;
3 Mengamankan
pasokan bahan baku bagi industri
Untuk
menjamin pasokan bahan baku kayu bagi industri primer pengolahan kayu hutan diperlukan:
a Tindakan
tegas atas penyelundupan bahan baku kayu; b
Perlindungan atas hak pengelolaan HTI yg diberikan;
c Aturan
perundangan jelas, tidak menimbulkan multiinterpretasi yang menghambat pelaksanaan
operasional industri.
Menurunkan tarif bahan baku yg tidak diproduksi di dalam negeri.
Insentif
bagi pengembangan vertical business process “material Æ process Æ assembly
Æ delivery” di dalam negri.
4 Pembiayaan
investasi dan modal kerja
Mendorong
penyaluran dana perbankan ke sektor riel dengan tingkat bunga lebih kompetitive.
Pemberian
fasilitas penjaminan ekspor
5 Harmonisasi
tarif 6
Pengamanan pasar domestik
Perlindungan
pasar domestik dari penetrasi produk impor ilegal melalui pengawasan lebih ketat
atas impor illegal dan razia produk selundupan ;
Memanfaatkan skema WTO untuk perlindungan non‐tarif atas produk domestik;
7 Mendorong
kegiatan RD oleh pemerintah dan swasta
Insentif
pajak bagi kegiatan penelitian oleh swasta;
8 Ketenagakerjaan
Kadin Indonesia: Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009 – 2014
84
Penyempurnaan
UU No. 132001, berkaitan aturan upah lembur dan kewajiban pemberian
pesangon;
Penetapan UMKUMR sesuai dengan perkembangan industri
Pengembangan
SDM untuk akselerasi usaha dalam skala besar;
Insentif pajak bagi upaya alih teknologi.
4. Usulan Program Dan Rencana Aksi