Tes Prestasi Belajar Matematika

commit to user data pada kelompk eksperimen dua, diperoleh L maks = 0,0820 dengan L tabel = 0,0845, sehingga H diterima dan kesimpulannya data juga berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas, diperoleh 2 χ hitung = 0,150 dan 2 χ tabel = 3,841, sehingga H diterima dan kesimpulannya data berasal dari populasi yang homogen. Untuk uji keseimbangan, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung = 0,2311 dan t tabel = 1,96 dengan daerah kritis DK = 96 , 1 { − t t atau }. 96 , 1 t Dengan demikian t hitung ∉ DK, sehingga keputusan ujinya H diterima. Ini berarti kedua kelas dalam keadaan seimbang atau dengan kata lain memiliki kemampuan awal yang sama. Hasil selengkapnya perhitungan uji keseimbangan dan uji prasyaratnya disajikan pada Lampiran 21.

B. Hasil Uji Coba Instrumen

Instrumen yang diujicobakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Tes Prestasi Belajar Matematika

Tes prestasi belajar matematika berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari 30 nomor dengan lima pilihan jawaban yaitu: a, b, c, d dan e. Sebelum digunakan, soal tes terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas isi, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2010 di kelas X-8 dan X-9 SMA Negeri 3 Kediri. Soal tes sebelum diujicobakan dapat dilihat pada Lampiran 5. Penilaian validitas isi meliputi aspek materi, aspek konstruksi dan aspek bahasa. Penilaian validitas isi dilakukan dengan menggunakan daftar commit to user check list √ yang dilakukan oleh H. Sunyoto, S.Pd., M.Si., guru matematika SMA Negeri 1 Kediri yang sekaligus ketua MGMP matematika kota Kediri dan Drs. H. Sony Tataq Setya, M.Pd., guru matematika SMA Pawyatan Dhaha Kediri yang sekaligus sekretaris MGMP matematika kota Kediri dan juga dosen di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Data hasil penilaian validitas isi dapat dilihat pada Lampiran 6. Suatu butir soal dapat digunakan jika nilai daya pembeda lebih dari atau sama dengan 0,3. Berdasarkan hasil perhitungan sebagaimana termuat pada Lampiran 7, butir soal yang nilai daya pembedanya kurang dari 0,3 yaitu butir soal nomor 6, 10, 13, 15, 26 dan 28. Sehingga dengan demikian butir-butir soal tersebut tidak dapat dipakai harus dibuang. Sedangkan untuk tingkat kesukaran TK, suatu butir soal dapat digunakan jika nilai 7 , 3 , ≤ TK . Jika nilai tingkat kesukaran kurang dari 0,3 maka soal termasuk kriteria terlalu sulit, dan jika nilai tingkat kesukaran lebih dari atau sama dengan 0,7 maka soal tersebut termasuk kriteria terlalu mudah. Berdasarkan hasil perhitungan pada Lampiran 7 nilai tingkat kesukaran yang kurang dari 0,3 yaitu butir soal nomor 10, 15 dan 26. Sedangkan tingkat kesukaran yang lebih dari atau sama dengan 0,7 yaitu butir soal nomor 1. Berdasarkan kriteria di atas, maka butir-butir soal tersebut harus dibuang. Untuk nilai reliabilitas, suatu soal dapat digunakan jika nilai reliabilitasnya lebih dari atau sama dengan 0,7. Berdasarkan hasil commit to user perhitungan pada Lampiran 8 diperoleh nilai reliabilitas 0,903. Mengacu pada kriteria, maka soal dapat digunakan untuk melakukan tes. Berdasar uraian di atas, maka butir soal yang dapat dipakai untuk melakukan tes adalah butir soal nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30. Untuk keperluan penelitian ini maka diambil sebanyak 20 butir soal yaitu butir soal nomor: 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 29, 30. Soal yang digunakan untuk melakukan tes prestasi belajar matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linear dan kuadrat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

2. Angket Gaya Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMA KELAS X SEMESTER I DI KABUPATEN

3 14 101

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhad

0 2 19

Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together ( NHT) Dan Student Team Achievement Division (STAD) pada Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Berprestasi

0 4 100

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVENMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA PADA POKOK BAHASAN P

0 1 14

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII SMP NEGERI SE-KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 18