commit to user
perhitungan pada Lampiran 8 diperoleh nilai reliabilitas 0,903. Mengacu pada kriteria, maka soal dapat digunakan untuk melakukan tes.
Berdasar uraian di atas, maka butir soal yang dapat dipakai untuk melakukan tes adalah butir soal nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30. Untuk keperluan penelitian ini maka diambil sebanyak 20 butir soal yaitu butir soal nomor: 2, 3, 4, 5, 7,
8, 9, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 29, 30. Soal yang digunakan untuk melakukan tes prestasi belajar matematika pada pokok bahasan
sistem persamaan linear dan kuadrat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.
2. Angket Gaya Belajar Siswa
Sebelum digunakan angket gaya belajar siswa terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas isi, konsistensi internal dan
reliabilitas. Angket diujicobakan pada kelas yang sama dengan kelas uji coba tes prestasi belajar matematika. Angket gaya belajar siswa sebanyak
60 butir pertanyaan yang terdiri dari tiga bagian, yaitu masing-masing 20 pertanyaan untuk gaya belajar visual nomor 1 sampai 20, 20 pertanyaan
untuk gaya belajar auditorial nomor 21 sampai 40 dan 20 pertanyaan untuk gaya belajar kinestetik nomor 41 sampai 60. Angket gaya belajar
siswa dapat dilihat pada Lampiran 12. Penilaian untuk mengetahui validitas isi dilakukan dengan
menggunakan daftar check list √. Penilaian dilakukan oleh Drs. H.
Sujarwoto, M.Si., pengawas SMA kota Kediri yang berlatar belakang guru BK sekaligus dosen di STITM Kediri dan Drs. Suyono, M.Pd., guru BK di
commit to user
MA Negeri 3 Kediri sekaligus dosen di Universitas Nusantara PGRI Kediri. Dari hasil penilaian validitas isi dapat diketahui bahwa semua butir
angket memenuhi kriteria untuk digunakan mengungkap gaya belajar siswa. Hasil penilaian validitas isi dapat dilihat pada Lampiran 13.
Untuk konsistensi internal, suatu butir angket dapat digunakan jika nilai konsistensi internalnya lebih dari atau sama dengan 0,3. Dari hasil
perhitungan, pada angket gaya belajar visual ada 1 butir angket yang nilai konsistensi internalnya kurang dari 0,3 yaitu butir angket nomor 8
sehingga butir angket tersebut gugur tidak dapat digunakan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14. Dari hasil perhitungan pada
Lampiran 15 diketahui bahwa nilai reliabilitas untuk angket gaya belajar visual adalah 0,795. Karena nilai reliabilitasnya lebih dari atau sama
dengan 0,7 maka angket untuk gaya belajar visual reliabel. Selanjutnya dari 19 butir angket yang dapat dipakai, dipilih 15 butir yaitu nomor 1, 2,
3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 19, 20. Pada angket gaya belajar auditorial, ada 2 butir angket yang nilai
konsistensi internalnya kurang dari 0,3 yaitu nomor 28 dan 34 sehingga butir angket tersebut gugur. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 16. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan pada Lampiran 17 nilai reliabilitas angket gaya belajar auditorial adalah 0,806 sehingga
angket reliabel. Selanjutnya dari 18 butir angket yang dapat dipakai dipilih 15 butir yang akan digunakan yaitu nomor 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29,
30, 31, 32, 35, 37, 38, 39.
commit to user
Pada angket gaya belajar kinestetik ada satu butir angket yang nilai konsistensi internalnya kurang dari 0,3 yaitu butir angket nomor 50
sehingga butir angket tersebut gugur. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18. Sedangkan berdasarkan perhitungan pada
Lampiran 19 nilai reliabilitas angket gaya belajar kinestetik adalah 0,830 sehingga angket reliabel. Selanjutnya dari 19 butir angket yang dapat
dipakai, dipilih 15 butir yang akan digunakan yaitu nomor 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 49, 51, 52, 53, 54, 57, 59, 60.
Angket yang digunakan untuk mengambil data gaya belajar siswa selengkapnya terdapat pada Lampiran 20.
C. Deskripsi Data Penelitian