Kajian Penelitian yang Relevan.

28 peningkatan, hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa diperoleh informasi bahwa adanya peningkatan dalam aktivitas listening dari 86 menjadi 88, oral dari 45 menjadi 61, emotional dari 65 menjadi 84, visual dari 35 menjadi 78, writing dari 65 menjadi 73, motor dari 39 menjadi 69 dan mental dari 66 menjadi 68. Peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 4,16 yaitu dari 91 menjadi 95. Pada siklus II kategori nilai siswa meningkat sebesar 11,11 yaitu dari 27 siswa menjadi 30 siswa.

C. Kerangka Pikir

Mata pelajaran Teknik Mikroprosessor merupakan salah satu mata pelajaran program keahlian TEI kelas X SMK Muhammadiyah Prambanan. Mata pelajaran ini sebelumnya dijelaskan secara teoritis terlebih dahulu dengan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah. Model ini membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dikarenakan banyak kata asing yang harus dipahami sedangkan untuk mencapai tujuan kompetensi yang ditetapkan, siswa tidak memiliki buku referensi atau media simulasi. Salah satu media pembelajaran yang tersedia adalah zylog z80 simulator IDE. simulator ini merupakan media simulasi yang berisi register-register zylog z80 simulator IDE. Dari segi tampilan, zylog z80 simulator IDE ini sangat user friendly sehingga mudah dipahami. Berdasarkan uraian tersebut, maka akan dilakukan penelitian tindakan kelas dengan memanfaatkan media 29 pembelajaran berupa Zylog Z80 simulator IDE dan model problem based learning untuk meningkatkan kompetensi siswa kelas X TEI SMK Muhammadiyah Prambanan. Penelitian tindakan kelas diawali dari tahap perencanaan dengan membuat RPP, membuat tes evalusi untuk pretest dan posttest, menyiapkan media dan materi pembelajaran. Tahap kedua adalah pelaksanaan tindakan menggunakan model pembelajaran problem based learning dan media pembelajran zylog z80 simulator IDE sebagai alat bantu peningkatan kompetensi siswa. Tahap ketiga yaitu tahap observasi dengan memantau kegiatan belajar siswa sehingga guru dapat melihat perkembangan siswa. Tahap terkahir adalah refleksi dan evalusi dengan melihat hasil tindakan dapat diketahui perubahan peningkatan kompetensi dari tes awal dan tes akhir, jika selisih nilai antar kedua tes tersebut sedikit dan belum mencapai KKM dan persentase kelulusan yang telah ditentukan maka tindakan dapat diulang kembali sebagai tindakan siklus kedua sampai mendapat hasil signifikan. KKerangka berpikir dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini. 30 Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir